BAB 2 : PANAS TAPI DINGIN

6.4K 9 1
                                    

                 Mulustrasi zahra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

                 Mulustrasi zahra

                    Mulustrasi jek

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

                    Mulustrasi jek













Author pov.....

Zahra baru saja selesai dengan urusan makan malamnya. Diluar, hujan tak kunjung untuk reda. Jam sudah menunjukkan pukul 00.30

Zahra diam saja ketika tangan kekar penuh tatto membawanya kedalam pelukan laki-laki itu.

Mereka sama-sama terdiam dengan gemuruh dada mereka masing-masing. Entahlah malam terlalu sulit untuk diartikan.

Tak ada yang memulai pembicaraan. Gemuruh hujan dan petir di luar tidak dapat memecah keheningan yang mereka alami.

Entahlah.. Rasanya bibir mereka terlalu kelu untuk berbicara.

"Mas enggak pingin nyari pendamping lagi? Mas masih gagah dan muda. Apa enggak sayang mas menghabiskan sisa umur mas dengan hanya sendirian?" Tanya zahra memecah keheningan.

"Hemmmh.. Entahlah dek. Mas bingung, mas tidak lagi menemukan artinya hidup dan tujuan yang mas inginkan. Rasanya terlalu kosong untuk memikir untuk mencari pendamping" Ucap jek sembari menghela napas berat.

Zahra menikmati usapan tangan jek di kepalanya. Dia sibuk untuk merangkai kembali kata setelah jawaban itu keluar dari mulut jek.

"Sebulan terakhir, mas kenal kamu.. Dan ada yang berbeda tiap mas ketemu kamu" Ucap jek dengan nafas berat.

"Tapi, apa yang akhir-akhir ini terjadi, mas rasanya bingung.. Dilain sisi mas merasa bersalah dengan apa yang kita lakukan.. Tapi dilain sisi mas tidak bisa menyembunyikan bahwa sanya mas memiliki rasa sama kamu" Ucap jek lagi dengan nada pasrah.

"Ta.. Tapi mas.. Aku adalah istri orang.. Dan aku sadar juga, bahwa yang kita lakukan dua harian ini, atau bahkan posisi kita saat ini adalah sebuah kesalahan.." Potong zahra cepat sembari menatap mata jek.

Jek pun memalingkan wajahnya menghindari tatapan mata zahra.

"Dek, kalau mas bisa melawan ini semua.. Sungguh mas tidak ingin berbuat seperti ini atau mas akan membunuh semua perasaan mas ke kamu. Nyatanya sulit dek" Ucap jek dengan pelan Dengan nafas sedikit sesak menahan rasa emosional yang menurut tiba-tiba.

"Tapi apa? Mas enggak bisa untuk enggak jatuh cinta sama senyum kamu, suara kamu, disaat semua wanita memandang mas remeh, kamu datang tanpa melihat status ku seperti apapun " Ucap jek kali ini menatap mata zahra.

"Tapi mas.. Kita enggak bisa seperti ini! Aku punya suami.. Dan aku cinta sama suamiku dan enggak pernah berkeinginan buat hianatin dia" Ucap zahra sedikit kencang.

Zahra melepaskan dirinya dari pelukan tangan jek. Dan duduk sedikit memberi jarak terhadap laki-laki itu.

Jek berpindah posisi kali ini bersimpuh di depan posisi duduk zahra. Tangannya memegang lutut zahra.

"Dek bilang kalau dua hari ini bukan hanya karena khilaf.. Bilang kalau saat ini kamu datang ke sini bukan karena takut gelap" Ucap jek sedikit parau pertanda laki-laki itu tengah menahan tangis.

"Mas.. Aku... " Zahra tak melanjutkan kata-katanya dan menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

Jek kembali membawa zahra kedalam pelukannya.. Dan tanpa berbicara mulutnya memberikan ciuman kecil di puncak perempuan rapuh itu.

"Percayalah sayang kita hadapi ini bersama.. Mas enggak akan ninggalin kamu. Mas janji, mas akan selalu bersama kamu sayang.. " Ucap jek memeluk zahra erat.

Tangan zahra pun dengan penuh emosional ikut larut memeluk badan kekar jek. Tanpa bicara, hanya tangisan yang keluar dari mulut wanita cantik ini.

"Mas janji.. Kalau ada apa-apa ke depannya tolong jangan tinggalin aku.. Aku gak tau mas harus kemana.."  Ucap zahra terisak di pelukan jek.

"Sayang, mas berjanji. Apapun yang terjadi, mas akan hadapi. Mas akan bertanggung jawab atas apa yang akan terjadi ke depannya nanti" Ucap jek dengan mantap.

Jek melepas pelukannya dan mendongakkan kepala zahra.
Dengan lembut bibirnya mencium bibir zahra dengan penuh penghayatan.

Zahra pun ikut larut dalam ciuman dalam yang di berikan oleh laki-laki yang bukan suaminya itu.

Sedetik kemudian tubuh zahra sudah terangkat karena jek menggendong nya membawanya ke kamar.

Dengan masih tak melepaskan ciuman di bibir mereka, zahra mengalungkan dengan mesra kedua tangannya di leher laki-laki itu.

Akhirnya tubuh zahra di rebahkan di ranjang empuk milik jek. Ciuman mereka makin panas. Tangan jek mulai tak mau tinggal diam.

Zahra pun tak mau kalah. Ia semakin menekan kepala jek agar semakin memperdalam ciumannya.

Akhirnya mereka berdua melepas pagutan leher mereka setelah mereka merasakan hampir kehabisan napas.

"Mas aku cinta sama kamu" Ucap zahra malu-malu dengan terengah menatap mata jek.

"Iya sayang, mas lebih cinta banget sama kamu. Kita jalani ini semua berdua ya" Ucap jek dengan napas menderu menatap mata zahra.

Zahra hanya mengangguk dan kembali mengalungkan tangannya dan menekan kepala jek untuk kembali menyatukan mulut mereka.

Ciuman yang tadinya penuh dengan kemesraan dan haru, mulai berubah menjadi ciuman penuh dengan nafsu...

Bunyi Keciplak dan kadang desahan kedua anak manusia berbeda alat kelamin dan status itu menjadi tanda bahwa birahi hewaniah mereka sedang berada di atas puncak menuntut untuk di tuntaskan.

Hujan tak kunjung reda, guntur bersahutan seolah merestui pasangan selingkuh itu untuk terus semakin dalam melanjutkan perzinahan mereka.

Jek dengan tergesa menyingkap baju zahra. Di tatapnya kini payudara indah berukuran 48 itu dengan seksama. Zahra yang merasa bahwa jek tengah menatap lapar kearah gundukan payudaranya, menyilangkan tangan malu.

"Jangan di tutupin sayang, biarkan malam ini aku nikmatin susu kamu yang indah ini" Ucap jek sembari menciumi pinggiran payudara zahra.

"Ahhrhhh.. Mhhmm mashh aku malu" Ucap zahra yang sudah merasakan bahwa kemaluannya sudah becek semenjak dari tadi.

"Sayang.. Aku sudah pernah liat kan? Ayolah aku ingin menikmati dan mengagumi susu kamu yang inda ini sayang." Ucap jek dengan suara berat penuh birahi.

"Mashh ahhh ayolah" Ucap zahra yang perlahan membuka tangannya untuk jek.

"Cantik sekali badan kamu sayang... Mas cinta banget dengan susu kamu yang bulat ini" Ucap jek kemudian menurunkan wajahnya untuk menghirup segenap wangi yang di pancarkan dari belahan payudara zahra.

......................... ..............
BACA KISAH LENGKAP CERITA MEREKA HANYA ADA SI KARYAKARSA. LINK ADA DI BIO, TERIMA KASIH..

DIARY ZAHRA SEASON 2.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang