56 - Baby El

24.6K 2.2K 479
                                    

Selamat sore menjelang malam╰( ͡° ͜ʖ ͡° )つ──☆*:・

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat sore menjelang malam╰( ͡° ͜ʖ ͡° )つ──☆*:・

kembali lagi dengan membawa yang maniezz maniezzz♡

enjoy~


***

Perlu waktu 1 bulan bagi Ziel untuk bisa kembali seperti semula dan benar-benar sembuh total, sekarang bungsu Dominic itu sudah kembali ke setelah pabrik menjadi bocah kematian yang tingkahnya siap membuat semua orang menjadi pusing dan kewalahan.

Ziel belum masuk sekolah karena belum diizinkan oleh sang oma, Grace ingin cucu kesayangannya itu sendiri yang meminta secara langsung, hal itu terjadi karena kemarin saat Peter membahas tentang sekolah, si kecil terlihat sedih dan langsung terdiam bahkan menolak untuk melanjutkan makan malamnya.

Mereka semua menyimpulkan jika sang permata belum siap untuk kembali ke sekolah, pasti insiden kemarin membuat si kecil menjadi trauma, tak masalah terkhusus untuk sang bungsu kegiatan belajar bisa dilakukan dari rumah dan bungsu kesayangan mereka tak akan ketinggalan materi serta pelajaran.

Pagi ini Ziel sudah berada di dapur, sedang memotong buah apel di kitchen counter tadi Tony sudah menawarkan diri untuk melakukannya namun bungsu Dominic itu kekeh ingin memotong sendiri.

Tony dan kitchen maid berdiri di belakang Ziel, memperhatikan tuan kecil mereka itu takut empunya terluka.

"Adek."

"Heum?" Ziel menoleh, terlihat Zergan yang berjalan mendekat dan langsung mengukung sang adik dari belakang.

"Kalian boleh pergi." Titah Zergan pada para pekerja di dapur yang sedari tadi mengawasi sang adik.

"Baik, permisi tuan muda."

Zergan kembali beralih ke Ziel, tangannya mengambil paksa pisau yang dipegang oleh si kecil.

"Biar kakak saja."

"Ish! Adek ajaaaaa!"

Zergan mengangkat tinggi pisau itu sehingga Ziel tak bisa mengambilnya.

"Kakak!" Protes Ziel, alisnya menukik menandakan jika si kecil sedang merasa kesal.

"Hm?"

"Lepas! Adek udah ga mau makan apelnya!"

Zergan menghela napas lalu dengan cepat menggendong Ziel membawanya ke meja makan, di saat yang bersamaan Mattheo dan Stevanya karena sebentar lagi waktunya sarapan.

"Zergan ada apa nak?"

"Apa mami tau apa yang sudah dilakukan bayi nakal ini?"

Stevanya menggeleng dan berjalan mendekati keduanya lalu mengelus lembut surai Ziel yang saat ini merajuk sambil menggembungkan pipinya.

Ziel Alexander Dominic [END]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang