"Cihhh, dasar bocah ingusan" ucap gracio lalu menodongkan pistolnya ke arah adel
"Jika anda berani menembaknya maka saat itu juga anda akan mati di tangan saya" ucap seseorang yang tiba-tiba datang sambil menodongkan pistolnya ke arah gracio
"Berani sekali kamu datang kesini" ucap zahran
"Kenapa saya harus takut?" Tanya orang itu yang ternyata adalah gito
"Lepaskan adel jika anda tidak ingin mati" ucap gito
"Heh gito, kamu itu bekerja untuk saya jadi seharusnya kamu mengikuti apa kata saya" ucap gracio
"Anda salah pak, saya bekerja untuk tuan adel dan bukan kah anda sendiri yang bilang, apapun yang terjadi dengannya saya harus ada di sampingnya, saya harus siap mengorbankan nyawa saya untuk dia" ucap gito
"Dan saya akan selalu menjalankan perintah itu, kalopun saya harus mati setidaknya saya sudah berusaha" ucap gito lagi yang membuat zean dan adel menatap ke arahnya
"Kamu akan menyesali perkataan mu gito" ucap gracio lalu mengarahkan pistolnya ke arah gito
DORR...
Suara tembakan begitu menggelegar di ruangan itu, bukan Gito yang tertembak melain kan gracio. Yaa dari kejauhan sana oniel sudah membidik ke arah tangan gracio dan di saat yang tepat ia menembak nya, lalu oniel dan lolo pun mulai menembak secara brutal ke arah gracio dan zahran, hal itu membuat mereka tiarap dan mencari tempat aman untuk bersembunyi
Dengan cepat berani adel berlari menuju pintu ruangan itu setelah itu adel, zean, dan gito pergi dari sana saat melihat mirza sedang berjalan ke arah mereka, Gito langsung menarik tangan mirza dan membawanya lari ke luar, setelah di rasa aman oniel dan lolo pun berhenti menembak, mereka dengan cepat membereskan semua peralatan nya dan langsung pergi dari sana, sama halnya dengan floran dan christian mereka juga pergi dari tempat itu.
Di mobil adel, zean, mirza, dan gito>>>
"Huhh... Hahh... Huhh... Hahh..." Mereka semua kehabisan nafas saat memasuki mobil, dan mereka mencoba mengatur pernafasannya
"Kenapa kalian ada disini?" Tanya adel
"Kita kesini karna mau nyelamatin lu del, kita ga mungkin ngebiarin lu nemuin dua iblis itu sendirian, lu ga inget terakhir kali lu nemuin si zahran gimana keadaan lu?" Ucap zean yang terdengar seperti marah
"MIKIR DEL, LU TUH PUNYA KITA" teriak zean tepat di depan muka adel
"Zee udah zee" relai mirza
"Gua bukanya gamau di bantu kalian, gua cuma gamau kalian kenapa kenapa" ucap adel
"CUKUP BABEH YANG MATI DI HADAPAN GUA, gua gamau kalian seperti itu juga" ucap adel lagi
"Del.." panggil mirza
"Apa mir? Hah? Denger ya ini semua masalah gua kalian itu gaada masalah sama sekali, karna kalian berteman sama gua jadi kalian dapat masalah seperti ini, seharusnya sekarang kalian hidup normal kalo gaada gua di ke hidupan kalian" ucap adel
"DEL SADAR, SEMUA INI BUKAN SALAH LU, GUA JUGA ADA MASALAH SAMA TU ORANG JADI LU GABISA SEENAKNYA NYALAHIN DIRI LU SENDIRI" marah zean seraya menarik kerah baju adel
"Del, mungkin awalnya gua sama yang lain ikut campur masalah lu itu karna kakek arga nawarin uang tapi setelah kita tau kenyataan tentang siapa dua iblis itu kita hapus pikiran soal uang itu, kita berfikir jika mereka berdua tidak di hentikan bisa saja negara kita ini akan hancur, kasian del orang orang yang gaada salah apa apa ikut ikutan kena" ucap mirza
"Lu udah liat kan segimana kejam nya dua orang itu sama manusia apalagi anak kecil?" Tanya mirza yang membuat adel berfikir
"Gua minta sama lu jangan ngerasa kalo lu tuh sendiri, lu penyebab masalah ini, itu ga bener del" ucap mirza
KAMU SEDANG MEMBACA
SIGMA NATIO S2 (Delshel)
Short Storyyaaa kalo mau baca Carita ini, baca dulu cerita sebelumnya yaa biar ngga bingung hehe