Tipulah jika aku tak menyukai dikau, sang mawar. Senyummu, tingkahmu, ceritamu, sifatmu itu tak pernah gagal membuatku terpukau. Keayuanmu bagai tiada penghujung. Saat kau bersama gadis, kau jadi gadis. Saat kau bersama para puteri, kau jadi puteri. Kau cocok ke manapun kau dibawa. Kau ibarat kotak hadiah, penuh misteri dan kejutan. Kaulah wanita antara para gadis. Kaulah si bunga di padang rerumput. Kaulah berlian dalam selerakan bebatuan.
Tetapi, mawar tetaplah mawar. Durinya tetap memilukan walau cantiknya tak berkewalahan. Pelan - pelan, aku lepaskan tanganku dari genggaman. Aku bukanlah orangnya. Tak pantas memegang mawar berduri, walau akulah yang menyiramnya tiap hari.
Mungkin sudah sampai waktu, aku biarkan mawar itu mekar tanpaku. Kau dan aku, mawar, mustahil jadi kita.
