10. Love You Till The End

347 26 1
                                    

Seungmin yakin bahwa dirinya telah menjaga jarak dari pemuda jakun bernama Hwang Hyunjin itu.

Namun, entah mengapa kini semakin banyak mahasiswi yang terus saja menghampirinya hanya utnuk sekedar bertanya apa kesukaan sang pangeran kampus tersebut.

Seungmin yang pada dasarnya tidak terlalu dekat pun hanya dapat melemparkan senyuman kecilnya.

"Ada apaan nih rame-rame depan koridor?" Hyunjin datang dan bertanya sembari memasukan kedua tangannya kedalam kantong celana.

Mendengar suara berat nan seksi itu, seketika suasana koridor menjadi begitu ramai.

Para mahasiswi berbondong-bondong menghampiri Hyunjin.

Pemuda kelebihan bibir itu mengabaikannya, dan berjalan mendekat menghampiri Seungmin.

"Denger ya, cantik-cantikku. Dia itu bukan cowo yang gue suka. Emang sih dia manis. Cuma cowo yang gue suka jauh lebih manis." Jelasnya dengan satu tangan yang bertengger apik di sisi bahu kiri milik si manis.

"Kenapa ga pernah kamu tunjukkin cowo manismu?"

"Emang seberapa manis sih dia?"

"Kamu ganteng, kenapa harus belok sih, Hyunjin."

Hyunjin terkekeh ringan mendengar keluhan dari para mahasiswi tersebut.

"Gue bukan orang yang suka pamerin apa yang udah jadi hak milik gue. Intinya kalian jangan pernah ganggu Seungmin lagi." Final si pemuda jakun sebelum menarik bahu sempit itu untuk segera pergi dari koridor.
-
"Jin, kata gue ada benernya kalo lo publik aja cowo lo."

Si jakun mengalihkan pandangannya. "Terus biarin dia di rebut orang lain gitu? Hell, no."

Seungmin mendengus kesal. "Lagian, gue, gue juga yang kena imbasnya, bangsat. Hari-hari di kejar-kejar cewe mulu. Di kata apaan aja gue."

"Yaelah, min. Cowo gue masih terlalu muda. Kita juga pacaran backstreet."

"Goblok. Lo pedo ya?" Sarkas Seungmin.

"Kagak ya, bego. Gue masih waras. Yakali demen ama anak kecil."

"Waras, waras, otak lo geser. Mana ada orang waras sukanya ama sesama jenis."

"Gada larangannya, bro. Selagi gue ama dia bahagia, orang lain mah bodo amat."

"Iya dah, iya. Ga ngurus gue. Intinya kalo sampe gue di kejar-kejar cewe lagi, gue bener-bener bakalan mukul kepala lo pake buku pelajaran gue yang setebel dosa lo."

"Biar makin ganteng?"

"Biar otaknya bener dikit."

"Dih, gue mah udah pinter."

Seungmin mengabaikan Hyunjin dan memilih untuk masuk kedalam kelasnya.

________

"Dek. Gue mau nanya."

Atensi si manis kini beralih menatap sang kakak. "Apaan?"

"Dari minggu-minggu lalu sebenernya gue pengen nanya ke lo, cuma lupa terus."

Seungmin menanggapi dengan kerutan pada keningnya.

"Gue denger-denger dari cewe-cewe kampus lo, katanya lo lagi deket sama pangeran kampus mereka. Bener?"

Nada yang terdengar menahan rasa cemburu itu dapat Seungmin dengar dengan jelas.

[1] 𝗟𝗢𝗩𝗘? || ChanMinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang