Chapter 1.

1.4K 265 29
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Kaki kecilnya berlari dengan cepat tanpa menoleh kebelakang sedikit pun karena ia takut Pria-pria yang mengejarnya berhasil menangkap dirinya yang lengah

"hiks ciel a-akut olong o-olong ciel"batin nya ketakutan

Ciel balita 4 tahun hidup sebatang kara di Jakarta tapi karena penculikan yang terjadi kepadanya membuat si balita harus berakhir di sebuah negara asing yaitu China

Ciel memiliki wajah yang sangat menggemaskan, wajah bulat putih bersih hidung bengirnya yang mancung bulu mata lentik dan yang membuat si balita sangat menggemaskan adalah warna mata dan rambut yang berwarna biru muda

Karena itulah saat penculik melihat dirinya pertama kali langsung terpikir untuk menjual balita tersebut karena bayaran yang akan mereka terima tidak akan sedikit

"Don't run away kid"ucap Pria bertubuh besar yang mengejar tubuh mungil Ciel

Waktu menunjukkan pukul 12 malam dan sudah sangat larut membuat Pria pria yang mengajar Ciel tidak perlu takut jika ketahuan orang lain karena jam segini sudah jarang penduduk sana beraktivitas di jam segini

"c-ciel nda hiks au pelgi pelgi dali ciel"

Para pria itu yang geram dengan bocah yang saat ini semakin jauh berlari padahal kaki kecil itu tidak terbalut apa pun, pasti kakinya sudah terluka tapi kaki kecil itu cepat sekali berlari

"stop him, his beautiful eyes will make us a huge payday"ucap Pria yang merupakan ketua dari Pria-pria itu

mereka tidak menyadari bahwa sudah kehilangan jejak Ciel karena di depan mereka ada sebuah persimpangan yang membuat mereka harus berpencar mencari Ciel

disisi Ciel yang bersembunyi di sebuah kotak kardus yang cukup besar membuat tubuhnya tertutup dengan sempurna sehingga saat Pria-pria tadi melewatinya begitu saja

Ciel membungkam mulutnya sendiri saat hampir mengeluarkan isakan kecil saat salah satu pria yang mengejarnya berhenti di dekatnya

"Who is there"pria yang berhenti pun berjalan perlahan dimana Ciel bersembunyi

Balita itu sudah bergetar ketakutan karena langkah kaki pria tersebut semakin dekat

Guk!

Guk!

Guk!

Seperti Tuhan sedang berpihak kepada Ciel, seekor anjing berbulu putih tapi sangat kotor keluar dari dalam salah satu kotak kardus yang artinya anjing tersebut sudah menyelamatkan dirinya

Pria tersebut pun langsung pergi menyusul teman-temannya karena hanya seekor anjing kotor saja bukan bocah tadi, pikirnya

Ciel bernafas lega saat pria tadi sudah pergi tapi tetap saja dirinya masih merasa takut, Ciel tersentak kaget saat anjing itu menggonggong di depan kardus dia bersembunyi

"cini macuk"gumam Ciel sangat pelan membuka sedikit kardus itu membiarkan hewan tersebut masuk

"amu cendili? ciel uga cendili mau jadi eman ciel"Ciel dengan binar polosnya mengajak hewan tersebut berbicara

hewan tersebut pun yang seakan-akan mengerti menduselkan Kepalanya pada perut Ciel membuat sang balita terkikik geli

"Ciel anggap amu cetuju jadi eman ciel"

"ama amu pupi na"Ciel dengan senyum manis menampakkan dimple cacatnya memberi nama hewan tersebut pupi

Ciel yang merasa mengantuk pun memejamkan matanya sambil memeluk pupi untuk mencari kehangatan, tidak perduli jika pupi kotor atau pun bau yang penting dia tidak merasa kedinginan

Keesokan harinya Ciel dan pupi pun segera pergi dari kotak kardus itu menjauhi tempat dimana mereka bermalam, Ciel hanya takut Pria-pria kemarin kembali kesana untuk mencarinya

Ciel tidak berani menegakkan kepalanya saat beberapa pasang mata menatap aneh dirinya yang berjalan beriringan bersama pupinya dan Ciel juga tidak mau orang lain melihat matanya takut ada orang jahat lagi yang berniat menjualnya

mereka terus berjalan tanpa arah hingga Ciel dan pupi berada di daerah yang tidak seramai tadi jadi Ciel sedikit berani mengangkat kepalanya

"pupi, ciel lapal tapi ciel nda punya uang"lirih Ciel meremat perutnya

Guk!

Guk!

Pupi menggonggong seakan-akan menjawab ucapan Ciel lalu pupi berlari entah kemana yang membuat Ciel takut di tinggal sendiri pun mengejar temannya itu

"pupi unggu ciel, pelut ciel akit nda bica lali-lali"gumam Ciel tapi pupi semakin menjauh

Ciel tidak sanggup lagi berlari pun berhenti lalu memilih duduk di bawah pohon rindang menunggu pupi kembali walaupun dia tidak tahu pupi kembali atau tidak, tapi Ciel memiliki menunggu sambil meremat perutnya

"pupi angan inggalin c-ciel sendili ciel takut"lirihnya menatap kearah pupi pergi

Ciel setia menunggu pupi kembali bahwa matahari hampir tenggelam tapi pupinya belum kembali juga

"p-pupi"lirih Ciel memeluk erat dirinya saat hawa dingin menerpa tubuhnya yang hanya terbalut kaos tipis

"ugh di-dingin ciel halus cali empat tuk tidul, tapi anti pupi nda bica cali ciel"Ciel ingin pergi dari sana tapi di satu sisi dia takut pupi tidak bisa menemukan dirinya

"pupi pelgi mana? napa nda unggu ciel dulu"gumam si balita tanpa sadar mengerucutkan bibirnya

ugh jika ada yang melihat wajah menggemaskan si balita pasti orang tersebut akan langsung membawanya pulang

Guk!

Guk!

Pupi kembali pikir Ciel dengan senyum merekah

"Pupii ciel lindu pupii"gumam si kecil memeluk erat pupi

"pupi tau ciel tadi sendilian nda punya eman celain pupi, pupi tenapa nda unggu ciel"gumam Ciel menatap kesal pupi yang hanya menatap sosok kecil dengan mata berbinar

Guk!

Pupi menyodorkan sebungkus roti yang entah dimana dirinya temukan, lebih tepatnya yang dia curi dari sebuah kedai yang cukup sepi jadi memudahkannya mencuri sebungkus roti tersebut

"pupi beli loti? mang na pupi unya uang ciel aja nda unya uang, pupi apat uang na dali mana"ugh Ciel terlalu polos dirinya yang mengira pupi membeli roti tersebut padahal nyatanya pupi mencurinya

"pelut ciel belbunyi hehe, ciel makan loti na pupi kita agi duaa"Ciel pun membuka bungkus roti tersebut lalu membagikan jadi dua potong

Satu untuknya lalu satunya lagi untuk pupi

Ciel dan pupi pun memakan roti itu sampai tidak tersisa sedikitpun tapi tiba-tiba Ciel tersedak saat sedang lahap memakan rotinya

uhuk

"ugh cakit hiks"Isak Ciel menjatuhkan rotinya

Pupi yang peka jika ciel kesakitan pun menarik pakaian ciel agar mengikutinya

Ciel terus mengikuti kemana pupi membawanya sampai akhirnya mereka tiba di sebuah tempat sampah? ciel hanya diam tapi mata indahnya mengeluarkan air mata

Guk!

Pupi menghampiri ciel membawa sebotol air minum bekas yang masih banyak bisa dibilang belum di minum sama sekali, walaupun sudah dibuang tapi tutupnya masih tersegel yang artinya airnya masih bersih belum di sentuh siapa pun

"telimakasih p-pupi"gumam Ciel mengambil botol berisikan air minum tersebut

setelah ciel merasa baikan mereka kembali ketempat semula untuk bermalam di bawah pohon itu saja karena cukup sepi jadi ciel tidak merasa takut jika pupi bersamanya

08-08-2024

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 08 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang