[ PROLOG ]
********
-
-
-Seorang pria paruh baya terduduk lemas di kursi kantor milik nya, kepalanya bertumpu pada tangannya, dirinya sangat frustasi akibat telah di tipu bekerja sama dengan perusahaan ilegal sehingga merugikan miliaran rupiah.
Tok tok tok
Seorang pria masuk ke ruangan tersebut, ia adalah sekretaris Aswangga. "Pak akibat kejadian ini perusahaan kita mengalami kerugian yang besar sehingga bisa menyebabkan kebangkrutan pak."
Aswangga menghela nafas panjang. "Kita harus cari cara agar bisa mengatasi kebangkrutan ini."
"Bagaimana kalau meminta kerja sama dengan perusahaan lain? Apakah masih memungkinkan?" tanya Aswangga pada sekertaris nya.
"Saya rasa sebagian besar perusahaan akan menolak bekerja sama dengan kita karena mengingat kondisi kita sekarang sangat tidak memungkinkan untuk menjalin kerja sama antar perusahaan."
"Coba minta bekerja sama dengan perusahaan LG company, saya berteman dengan orang tua pemilik perusahaan tersebut." jelas Aswangga.
"Tapi pak-"
"Lakukan saja sesuai perintah!" bentak Aswangga pada sekertaris nya.
"Baik pak." sekretaris itu lalu pergi meninggalkan ruangan Aswangga.
🐥🐥🐥
"Kala!!" panggil seseorang yang sedang duduk di kursi taman kampus.
Yang punya nama pun menoleh ke arah sumber suara. "Rea!!" Niskala, gadis itu menghampiri sahabat nya.
"Ngapain lo duduk di sini?" tanya Niskala.
"Nyantai, kepala gue pusing nulis skripsi!" jawab Rea dengan nada frustasi.
"Semangat dong! Lo harus siapin skripsi lo biar kita bisa wisuda barengan."
"Yaahh padahal lo judul nya aja belom, sok nyemangatin gue lagi lo." ucap Rea sambil meminum es teh nya.
"Haha sialan lo!"
"Eh La, gue dengar-dengar bokap lo mau bangkrut ya?" tanya Rea ragu-ragu, takut menyinggung hati Niskala.
"Ha? Kata siapa?" tanya Niskala dengan ekspresi serius.
"Yah lo sih ga baca artikel, kan perusahaan bokap lo udah di tipu besar-besaran sama perusahaan ilegal. Kok lo gatau sih?" jelas Rea.
Niskala hanya diam, sibuk dengan pikirannya sendiri. "Kenapa papa ga pernah cerita ya?" ucapnya dalam hati.
"La? La? Hello?" Rea melambai-lambai kan tangan nya di depan wajah Niskala berniat menyadarkan gadis itu dari lamunan nya.
Niskala tersadar. "Ha? Apa Re?"
"Ngelamun mulu lo!!, Mall yok!"
"Ha? Engga dulu deh Re, gue mau pulang duluan." Niskala berdiri dari duduk nya dan berlari keluar kampus sambil tergesa gesa.
"Hah hah hah....angkot!!" teriaknya memanggil angkot.
🐥🐥🐥
Tok tok tok
Ceklek"Pak perusahaan LG tidak menerima tawaran kita untuk bekerja sama pak." ucap sekretaris Aswangga.
Aswangga mengacak-acak rambutnya. "Arghh sial, cari cara apapun agar kita tidak bangkrut, saya duluan." Aswangga meninggalkan kantor nya dengan perasaan campur aduk. Mobilnya nya melaju dengan kecepatan rata-rata menuju rumahnya.
Niskala membuka pintu rumahnya dengan tergesa gesa, terlihat di ruang tamu Aswangga sedang duduk termenung.
"Papa!!" panggil nya.
Aswangga pun menoleh pada anak semata wayangnya. "Niskala?, Kamu udah pulang? Gimana kuliah nya?"
"Jangan tanya yang lain, apa benar perusahaan papa mau bangkrut?"
Aswangga terdiam sejenak. "Siapa bilang? Ga tuh perusahaan papa kan hebat mana mungkin bangkrut. " Aswangga tidak mau putri nya tahu.
"Papa gak usah ngelak Niskala udah tau.."
Raut wajah Aswangga berubah sedih. "Maafin papa nak.."
Niskala memeluk sang papa. "Engga apa-apa pa..Kala coba cari cara biar bisa bantu papa."
"Engga perlu, kamu fokus saja ke skripsi mu." Ucap Aswangga.
"Papa baik-baik aja, jangan khawatirkan papa ya nak." Tambah Aswangga.
Niskala hanya diam seribu bahasa, ia tak tahu lagi ingin mengeluarkan kata bagaimana, sepertinya kata semangat juga tak membantu. Jika keluarga nya bangkrut otomatis dia tidak bisa kuliah lagi karena dari awal juga dirinya tidak mendapatkan beasiswa dan ekonomi keluarga nya juga pasti sulit.
"bunda, Kala rindu bunda..."
Gimana nih sama prolog nya??
LANJUT GA NIH??
Jangan lupa vote cerita aku ya!!
Follow akun wattpad aku juga ya biar aku semangat nulis cerita nya hehe!!
Thank you All!!
See you in the next chapter🐥🐥
🐿️🐿️🐿️🐿️
KAMU SEDANG MEMBACA
LINGGA NISKALA [Love at the first sight]
Teen FictionNiskala Arunika Aswangga, Mahasiswi semester akhir yang kelimpungan dalam menyusun skripsinya. Hingga beban hidupnya bertambah saat sang papa menjodohkannya dengan seorang CEO ternama, Lingga Maheswara namanya. Awalnya dirinya memberontak untuk meni...