babybumpbunny

2K 166 16
                                    

.
.
.

Meyakinkan zhan akan kehamilannya tidaklah sulit, zhan menerimanya dengan bahagia tentu saja karena yibo mendukungnya dan kedua orang tua yibo benar-benar telah menyiapkan segalanya, hingga ia tidak perlu khawatir.

Zhan melanjutkan sekolahnya dengan homeshcooling, meski saat ini ia merasa masih mampu berangkat ke sekolah tapi Lisha memaksanya untuk belajar dari rumah.

Karena masih awal kelas 12 kemungkinan untuk mengikuti ujian susulan setelah melahirkan masih bisa, jadi zhan tidak perlu mengulang kelas. Bagaimanapun pendidikan tetap utama, zhan juga tetap akan kuliah. Wang Lisha memikirkan matang-matang segalanya, bahkan ia siap menjadi pengasuh untuk cucunya kelak.

Lisha memaksa Zhan untuk tinggal dikediaman Wang namun zhan menolaknya, ia masih ingin tinggal diapartemennya untuk sementara, jika kehamilannya telah memasuki trimester tiga zhan baru akan pindah ke rumah Yibo.

Dengan berat hati Lisha menyetujuinya, namun hampir setiap hari Lisha akan mengunjungi zhan. Lisha juga menempatkan satu maid kepercayaannya di apartemen zhan.

Berita keluarnya zhan dari sekolah sempat menjadi topik perbincangan, banyak spekulasi bermunculan seperti zhan menderita penyakit serius hingga harus dirawat, lalu zhan pergi keluar negeri untuk operasi, zhan yang sakit hati karena ditinggalkan yibo dan memutuskan pindah sekolah dan banyak lagi.

Yibo sendiri memilih bungkam, ia tidak pernah menanggapi pertanyaan-pertanyaan yang menyangkut zhan. Hanya menyibukkan diri dengan belajar lalu setelahnya ikut membantu Wang Han.

Karena Zhan masih merasa mual jika didekat yibo, yibopun belum dibolehkan tinggal bersama zhan justru Lisha yang sering menginap. Jikapun menginap yibo hanya akan diabaikan oleh zhan, membuatnya frustasi hingga akhirnya ia menawarkan diri untuk membantu sang ayah.

.
.
.

"Cukup untuk pelajaran hari ini"

"Terima kasih laoshi"

"Sama-sama, sampai jumpa dikelas berikutnya" Mr. Ley selaku guru privat zhan pamit undur diri.

Lisha membawa jus alpukat dan satu piring buah apel yang telah dikupas dan dipotong-potong.

"Minumlah, kamu pasti lelah harus belajar" Lisha memberikan gelas berisi jusnya.

Zhan meminum hampir setengahnya, "tidak kok ma, hanya ngantuk saja, hehe"

"Makan juga buahnya, orang hamil memang mudah mengantuk. Dulu juga mama begitu saat hamil kerjaannya hanya makan dan tidur"

"Oh ya, mama bisa merasakan gerakan janin diusia berapa? Ini sudah 18 minggu tapi zhan belum merasakan apa-apa"

"Setiap orang beda-beda zhan, juga tergantung keaktifan bao-bao, tidak perlu memikirkan hal itu yang penting bao-bao sehat"

"Hmmm, yibo belum pulang yaa?"

"Kenapa? Biasanya tidak pernah menanyakan yibo, pasti kamu meminta makanan aneh lagi"

"Itu keinginan bao-bao ma"

"Selalu saja menggunakan bao-bao sebagai alasan"

"Lagian itu bukan makanan aneh ma"

"Tidak aneh tapi pedas, ingat lambungmu itu"

Zhan hanya tertawa kecil tanpa rasa bersalah, entah kenapa saat hamil ia sangat menyukai makanan pedas sedang maid selalu memasak makanan yang hambar menurut zhan, sehingga ia selalu minta dibelikan oleh yibo makanan yang ia inginkan.

"Bunny... Aku pulaang"

Mendengar suara yibo, zhan langsung melangkah cepat kedepan.

"Jangan lari... Astaga anak itu benar-benar"

@dearbunny (yizhan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang