Dari awal jalannya rollercoaster, Jooyeon sudah menundukkan kepala ketakutan. Sebenarnya junhan sudah menawari Jooyeon untuk turun. Tapi Jooyeon tidak mau, karena ia tidak ingin terlihat lemah. Sebagai member termuda, Jooyeon sering kali dianggap yang paling lemah oleh hyung-hyung nya, dan Jooyeon membenci itu. Dia ingin menunjukkan kepada semua hyungnya bahwa ia juga berani, bahkan melawan traumanya.
Saat Jooyeon berumur 5 tahun, ia pernah mengalami kejadian yang tidak menyenangkan. Kejadian itu yang membuat Jooyeon trauma dan takut akan ketinggian. Dari dulu Jooyeon selalu ingin mencoba untuk melawan traumanya, tapi selalu berakhir dia masuk rumah sakit. Selalu saja seperti itu. Dan kali ini ia ingin mencoba untuk melawannya lagi. Mungkin keinginannya ini juga muncul karna perkataan Gaon dan seungmin bahwa ia penakut bahkan cupu.
Rollercoaster baru berjalan seperempat jalan dan Jooyeon mulai berkeringat dingin. Dia mencoba untuk menahannya. Setengah perjalanan telah berlalu dan kondisi Jooyeon makin parah. Wajahnya pucat, perutnya mual, dan kepalanya pusing. Junhan yang duduk disebelahnya mulai khawatir karena Jooyeon tak kunjung mengangkat kepalanya. "Jooyeon, kau tidak apa-apa?" Tanya junhan sambil menepuk punggung Jooyeon. "I-iya, a-aku tidak apa-apa" jawab Jooyeon dengan suara yang bergetar. Dia sudah tidak bisa menahan tangisannya dan perutnya sudah sangat mual. Ia tidak yakin apakah ia bisa bertahan hingga rollercoaster ini berhenti.
Tak disangka ia berhasil bertahan hingga rollercoaster nya berhenti. Saat rollercoaster berhenti, Jooyeon langsung berlari ke tong sampah terdekat dan memuntahkan semua isi perutnya. Ia tidak tau lagi harus berlari ke mana, karena ini benar-benar sudah tidak bisa ditahan lagi. Ketiga Hyung nya yang melihat itu langsung menghampiri Jooyeon dan panik saat tau kondisinya. Saat itu juga, gunil dan jungsu berlari menghampiri mereka ber empat.
Jungsu sangat panik saat melihat Jooyeon dengan kondisi seperti itu. Dia langsung memberikan air putih yang berada di genggamannya untuk Jooyeon minum. Gunil dan jungsu menuntun Jooyeon untuk duduk di bangku yang berada tak jauh dari tempat mereka berdiri.
Jungsu: Jiseok, seungmin, junhan, cepat jelaskan apa yang terjadi!! Bagaimana bisa seperti ini?
Jiseok: Hyung, ini semua salahku...
Seungmin: Tidak. Ini salahku
Jungsu: jadi ini salah siapa?? Junhan tolong ceritakan dari awal!
Junhan: tadi saat Hyung dan gunil Hyung pergi, kami berkeliling untuk melihat wahana-wahana. Lalu Jiseok mengajak kami untuk menaiki rollercoaster. Aku dan seungmin setuju, tapi Jooyeon sepertinya tidak karena aku bisa melihat dari raut wajahnya yang terlihat ketakutan. Lalu seungmin mengatakan bahwa Jooyeon penakut dan Jiseok mengatakan bahwa dia cupu. Sepertinya perkataan mereka menyakiti Jooyeon. Hyung tau kan kalau Jooyeon tidak suka dianggap lemah. Jadi Jooyeon setuju untuk naik juga. Dan inilah yang terjadi.
Jungsu: kamu bilang tadi bahwa Jiseok dan seungmin mengatakan kalau Jooyeon penakut dan cupu??? Apa kalian tidak memikirkannya dulu sebelum mengatakannya HAH???
Seungmin: ma-maaf Hyung, kami salah
Jiseok: maaf, seharusnya kami tidak bilang begitu...
Jungsu: minta maaf lah ke Jooyeon, Hyung sangat kecewa kepada kalian berdua
Jooyeon: h-hyung sudah, jangan marah aku takutt
Jooyeon mulai terisak, dan jungsu memeluknya. "Maafkan aku, shhhh jangan menangis" ucap jungsu sambil mengelus-elus kepala Jooyeon. "Hyung, kepalaku pusing" ujar Jooyeon di sela-sela isakannya. Wajah Jooyeon semakin pucat dan badannya mulai panas. Jiseok dan seungmin hanya bisa terdiam dan merenungkan kesalahan mereka. Karena kondisi Jooyeon yang semakin parah akhirnya, gunil mengajak untuk pulang saja.
![](https://img.wattpad.com/cover/358859530-288-k478418.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MAKNAE | Lee Jooyeon
AléatoireBook ini bakal berisi cerita cerita tentang keseharian Jooyeon sebagai maknae dari boyband 'Xdinary Heroes'. -semi baku -fake situation -abaikan typo -oneshoot -gasuka gausah baca -Mostly jungjoo/jungyeon