Episode 11

40 26 5
                                    

Fiona hanya bisa menangis dan tidak berhenti menangis hingga ia merasa sedikit tidak enak badan dan berlari ke kamar mandi untuk menyiram tubuhnya dengan air hangat selang beberapa menit ia memejamkan matanya kemudian ingatan itu pergi ke masa lalunya.

Dimana kisah itu terjadi sebelum di keluarga ini di mulai, ibu pernah bercerita tentang pernikahannya, bukan tanpa alasan. lagi-lagi karena perjodohan tak lama kemudian lahirlah salah seorang bayi, bayi yang tidak diharapkan olehnya.

Laki-laki itu bergegas masuk berlari ke dalam dan melihat bayi perempuannya tak selang beberapa lama ia keluar dengan raut wajah yang begitu kesal. tidak lagi menampakkan kegembiraan di wajahnya.

     "Aaaahhhhh!!! kenapa harus perempuan. " Serunya bertanya. "Aku tidak menginginkan anak ini!!!" Teriak ayahnya dari dalam kamar.

...


   "Apa yang kau lakukan!! Makan di dapur sana!!" Seru Ayahnya membentak anak perempuan itu.

     "Sudah mas cukup, hentikan semua ini ! ." Sahut istrinya.

     "Dasar anak bodoh tak berguna!!" Ucapnya entah  yang sudah keberapa kali perkataan ini disampaikan olehnya.

ia selalu menangis dan bertanya apa salahnya selama ini?. sedari kecil ia selalu berfikir terkadang ingin bunuh diri karena merasa tidak dianggap dan tidak dibutuhkan oleh keluarganya tidak bisa ia tahan, seribu satu jalan sudah dilakukannya tapi dia tidak mati.

Tidak terlihat adanya kerjasama antara ayah dan ibu. baik dalam hal ekonomi, pendidikan, hingga mendidik anak, memberi makan anak, dan memikirkan masa depannya.

ibu lah yang menanggung semua ini. sedangkan seorang ayah, mengabaikan hal itu.

dia lebih memilih dan peduli dengan dunianya sendiri bahkan seperti tak ada niat untuk membina rumah tangga setelah kehadirannya. jangan kira aku tidak tahu menahu apa yang terjadi dalam keluarga ini, makanya aku sering berbicara kalo aku muak dengan semuanya.

Beberapa hari yang lalu, ada seseorang datang menuduhnya melakukan hal yang tidak pantas, hingga melaporkannya kepada ayahnya yang membuatnya kesal hingga saat ini.

Fiona keluar dari kamar nya dan menuju meja makan saat ia menarik kursi dan mencoba untuk duduk dimeja makan terdengar suara ayahnya yang berteriak di ruang tengah begitu keras.

"Simpan piringmu itu dan cepat kembali ke kamarmu! ." Teriaknya

"Lihat! apa salahku? sampe aku mau makan pun tetap salah di rumah ini!."

Ibu pun melihatnya marah dan begitu kasihan kepadanya, karna diperlakukan layaknya tidak seperti manusia dan akhirnya dia melawan perkataan suaminya.

"Apa apaan kamu membentak anakku kamu pikir kamu siapa?! Tegasnya

"Apa kamu bilang?." Tanyanya.

"Dia anakku kalo kamu tak suka padanya silahkan kamu yang angkat kaki dari rumah ini!." Teriak kerasnya.

Mendengar ibunya marah dan berteriak Fiona merasa sedikit tenang karna sudah ada yg membantunya untuk melawan peliharaan galaknya ini.

"Rendah kan suara mu itu !." Bentaknya.

"Sekarang kamu ikut aku! Tariknya sambil menarik tangannya dengan keras menuju kearah kamarnya.

"Lepasin apaan sih, lepasin gak?." Tegasnya

"Diam kamu atau saya akan kurung lagi kamu!."

Ayah dan Fiona bergegas menuju ke kamar itu.

     "Aku harus memberimu pelajaran akan ku kunci rapat dan kupastikan agar tidak kemana-mana sampai besok." Teriaknya dari arah luar yang berusaha menguncinya.

My World [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang