3

0 0 0
                                    

hai manis

seperti biasa, kalau ada typo mohon di tandai
selamat membaca para manis manis ku

_______________

Nara, ah tidak- aira duduk melamun menatap ke arah luar jendela, terlihat banyak nya lampu lampu kota menghiasi malam ini.

masih memikirkan mimpi waktu itu dimana pemilik asli tubuh ini mendatangi nya dan berbicara panjang lebar, sebelum sempat dia menjawab dan protes

helaan nafas terdengar dari nya, ia sudah lelah. kenapa takdir seoalah - olah senang mempermainkan nya? ia saja sudah bunuh diri di kehidupan sebelumnya karena stress yang ia alami. apalagi ini? apakah ini semua lelucon?

beranjak dari duduk nya dengan membawa infus, ya. dia masih berada di rumah sakit ini dan ia sendirian karena sang mama sedang pulang untuk mengambil barang barang nya

untuk sang kakak-kakak nya? mereka belum menjenguk aira, ntahlah karena kesibukannya atau bagaimana itu aira tidak tau, yang ia pikirkan sekarang adalah masalah apa yang akan ia alami kedepannya.

______

seminggu ia berada di rumah sakit itu dan ia sudah di perbolehkan pulang, keberadaan saat ini adalah di depan sebuah mansion mewah yang bernuansa eropa

apakah aira asli ini adalah old money? batin nara

ketika aira berada di halaman mansion itu, aira melihat beberapa motor terparkir disana. terdengar gelak tawa dari dalam mansion tersebut

saat ini ia sendirian, sang mama susah masuk duluan kedalam rumah untuk membersihkan kamar aira, ketika ia masuk ia langsung di suguhkan pemandangan yang membuat nya hanya menghela nafas, dimana orang yang berada di ruang tamu menatap ke arah nya, ada yang menatap dengan tajam dan ada yang menatapnya dengan sinis

" darimana lo? abis ngejalang ya?" tanya sosok laki laki dengan wajah yang sedikit mirip dengan aira, ah. apakah dia sang kakak laki laki itu?

" kak! stop ngata ngatain aira! lo tau sendiri dia baru pulang dari rumah sakit, bukannya di sambut dengan ramah malah lo katain jalang, di mana mata lo? lo liat tuh satu cewek yang duduk di antara kalian. lebih jalangan mana?" sarkas sesosok gadis cantik yang baru turun dari tangga, ia berjalan menghampiri aira dan menggandeng tangannya untuk segera pergi dari hadapan mereka

" dek, kamu hilang ingatan ya? kakak baru aja di kasih tau mama kalau kamu hilang ingatan, maafin kakak gabisa jenguk kamu. kakak sibuk sama dunia kakak" sosok gadis cantik itu meminta maaf kepada aira, sedangkan aira hanya mengangguk saja

" em...bisa anterin aira ke kamar aira ga?" tatapan takut aira kepada wilona, membuat wilona tersenyum tipis. ia menatap gemas kepada adik kecil nya yang sangat menggemaskan ini, kenapa aira tidak dari dulu saja hilang ingatan? dulu hubungan nya dengan aira sangat renggang karena urusannya yang sangat penting, sehingga meninggalkan adik nya dengan masalah nya.

" baiklah, mari kakak antar kamu ke kamar" wilona mengacak acak rambut aira yang halus, segera merangkul aira dan membawanya ke kamar.

setibanya di kamar, ia melihat nuansa lautan di kamar ini, dengan tembok berwarna ocean blue dan beberapa ornamen lautan tertempel di dinding itu dengan indah.

" aira suka banget ya sama laut?" gumam nya, segera ia berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya

setelah bebersih disinilah keberadaan aira sekarang, tiduran terlentang sambil menatap langit kamar yang menampilkan gambar lautan untuk memanjakan matanya. lama kelamaan mata indah itu tertutup dengan perlahan dan sang empu menyusul mimpi nya dengan tenang.

°°°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°°°°°•••

aira merasa tubuhnya tertimpa sesuatu yang berat, dan merasa seseorang sedang mencium leher nya, segera ia membuka matanya dan melihat sesosok pria sedang berada di atas nya. matanya membelalak dan segera menampar kencang pria tersebut, umurnya sangat jauh lebih tua dari aira, ia bisa melihat hal itu, tapi. siapa pria ini?

terlihat pria itu kaget dengan apa yang di lakukan aira, rahang dari pria itu mengeras, merasa takut segera aira berlari ke kamar kakak perempuannya dan menggedor pintu kamar itu dengan kuat

" kak! kakak! bukan pintu nya aira mohon!" air mata aira sudah menetes memenuhi pipi nya yang tembam, sambil menangis sesegukan dia merasa bahwa pria tersebut sedang menatap nya

krekk.

pintu Wilona terbuka, dan terlihat ia mengenakan piyama dengan wajah bantal nya, wilona terkejut dengan keadaan adiknya saat ini. sangat kasihan dengan air mata yang mengalir dari matanya, segera ia memeluk dan menepuk pelan punggung adik nya

" hei, aira. kamu kenapa? ada apa? bilang ke kakak, ada kakak disini" wilona menanyakan dan mengucapkan kalimat penenang untuk sang adik

_________

so....author capek
boleh ngeluh dikit gasih? aku nulis aira ini aslinya gada adegan seperti ini, but aku kebangun jadi ku tulis :)


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 10 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Controlled by fateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang