“Lo pengen ngewe memek cewek 14 taun yang lugu. Dan itukan adek gue sayang!”
“Yaaa.. Aku tau sayang tapi.. Emhhh, ade kamu juga suka mancingin aku.” Kata Iki jujur sambil remes dua toket Lastri yang gede menonjol, dua duanya saling belai membelai.
“hah? Jadi maksud kamu Weni juga naksir kamu? Terus kamu jadi sange sama dia. Apa tetek kecilnya bikin kamu sange?”
Tanya Lastri sambil berbalik, dorong dada Iki. Mereka yang asik kencan di cafe komik mulai nganggurin komik komik yang dibaca.
Lastri buka kedua kakinya, lepasin cdnya. Dari dalam rok gelap, Iki bisa liat betapa memek Lastri jadi panas karena cemburu atau apa perihal Weni.
Sreet!
Celana Iki ditarik turun, kontol mencuat Iki ditekan ke arah perut lalu Lastri naik, mulai gosok gosokin memeknya ke batang kontol Iki.
“Ya aku gak tau pasti sayang, tapi Weni waktu itu pernah duduk di pahaku dan dia sengaja gesekin pantatnya ke pahaku.” Jawab Iki sambil remesin tengkuk Lastri, bibir Lastri yang sedikit kebuka disambar, dihisap penuh nafsu, keduanya cipokan basah sambil remes meremes dada pasangan sementara Lastri masih terus menggesek memeknya ke kontol Iki.
“Jadi lo sange, lo sange kena pantatnya, apa pantat Weni enak, jadi gimana kejadian waktu itu. Emhh kalian main di belakang aku kah?” Gosokan Lastri makin cepat, tangannya mengelus telinga Iki sambil mata mereka beradu penuh nafsu sensual.
Iki bisa rasain memek Lastri udah becek, tekananya juga makin berat dan itu bikin Iki keenakan. “Eemmsss sayaaang.. Ahh..” Bibir Lastri ditekan tekan lalu tangan Iki diisap, dijilati mesum.
Lengkap di kk