“kingdom (1933)”
*12.05
Hening, hanya terdengar suara dentingan alat makan didalam ruangan.
Dirasa semua telah menyelesaikan makan bersama, sang Permaisuri membuka pembicaraan."Yang mulia kaisar" ucapnya sambil memberikan tatapan tak bisa diartikan pada seseorang disampingnya.
Sang kaisar yang dipanggil menoleh pada samping kanannya "Kaisar tidak lupa dengan pertemuan sore nanti permaisuri ku, sebaiknya kita bersiap" ucap sang Kaisar dengan wibawa-nya sembari tersenyum tipis.
Sesudahnya sang Kaisar meninggalkan ruang makan bersama sang permaisuri, diikuti oleh satu pangeran yang sangat tampan.
.
..
*14.30
"Kau sudah siap Heli?" tanya sang Permaisuri pada anak semata wayangnya
Sang putra mahkota menoleh sembari memberikan senyuman tampannya "Aku selalu siap ibu"
Sang permaisuri menatap dalam sang anak, melihat anaknya sudah tumbuh besar kini, sungguh membuatnya terharu
"Kenapa ibu menatap ku seperti itu?, apa ada yang salah dengan ku?"
"Tidak anakku, ibu hanya terharu kau sudah tumbuh dewasa, kau sungguh tampan seperti ayahmu dulu"
Sang Putra Mahkota hanya bisa tersenyum kala mendengarnya
"Kalian sudah siap?, ayo kita harus pergi" suara sang Kaisar membuyarkan keduanya
.
..
*15.20
"Selamat sore yang mulia, Kaisar Warren dari Kerajaan Deucalion dengan sang Permaisuri dan Putra Mahkota-nya telah tiba"
"Persilahkan mereka masuk ke ruang pertemuan"
"Baik yang mulia"
...
Ruang Pertemuan
Kini ruangan tengah dipenuhi tawa canda dari kedua Permaisuri, dan senyum merekah dari kedua sang Kaisar.
Berbeda halnya dengan Putri Mahkota yang kini tengah duduk berhadapan dengan sang Putra Mahkota yang enggan mengalihkan pandangannya dari sang Putri Mahkota.
"Jadi kapan anak kita akan ditikahkan"
...
#Continued..—☆
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU<[(SOULMATE'S)] | ENHYPEN
عاطفيةUcapan dadakan dari Sang Putra Mahkota menghentikan langkah Isadora "..you're mine" "..everything would be better if i had to die with you" -Isadora Selama hidup, yang Isadora rasakan hanyalah ketertekanan. Bahkan jika diberi kesempatan sekali pun u...