Dipagi hari yang cerah di SMA Culture yang berada di jakarta selatan,para murid sedang upacara ditengah lapangan yang entah kenapa disinari matahari pagi yang sangat cerah dan membuat baju lepek karena terkena keringat.
"Bjirr,ini kenapa dah matahari nya nyorot ke gue mulu"gerutu seorang siswa laki-laki yang berada dibarisan tengah, dirinya berusaha mencari perlindungan dari teman sekelas nya yang lebih tinggi agar matahari itu tidak terkena dirinya.
"Tomo,ketek lu bau tinja anjir,lu kagak pake rexona ya?"tanya siswa laki-laki yang dari tadi sibuk geser-geser ke sebelah Tomo yang badannya besar,
Tomo yang mendengar perkataan yang nyerempet ke hinaan itu pun mencium ketek nya yang sudah basah,
"Ketek nya sih Ayu paling,ketek gue wangi ye,gue tadi pake rexona satu botol"ujar Tomo dengan maju sedikit, dirinya tidak terima udah ditutupi dari sinar matahari malah mulut nya asal jeplak.
"Ishh, Tomo, jangan maju-maju,panas nih"bisik siswa laki-laki itu yang ngikut Tomo maju,
"Balik ke barisan lu!,lu gak liat tu pak kepsek ngeliat ke barisan kelas kita mulu"ujar Tomo dengan menunjuk kepsek yang lagi memberikan amanat diatas mimbar upacara menatap barisan kelas mereka,lebih tepatnya ke barisan yang ditempati oleh Tomo dan siswa laki-laki yang dari tadi sibuk mencari perlindungan dari matahari.
"Tapi ini panas Tomoooo, lu gak liat muka gue udah kayak kepiting masak ini"ujar siswa laki-laki itu dengan suara yang agak keras, membuat kepsek yang memberikan amanat berhenti murid-murid lain juga menoleh ke barisan mereka, sampai ada yang berbisik-bisik untuk mereka berdua.
"Ini nih bakalan makin lama anjir lah tu orang"
"Pliss deh Na, jangan buat ribut ini bakalan makin lama"
"Minta digorok tu memang orang"
"Makin lama dah ini"
"Pasti bakalan dipanggil"
"Diam!!!"ujar kepsek yang langsung membuat para murid diam dan menghadap ke kepsek itu, kecuali orang yang menjadi sumber masalah tadi yang masih sibuk dengan urusan matahari pagi yang menyengat kulit nya.
"Ekhmm, Navarenca Biantara, lihat bapak!"ujar kepsek itu membuat siswa laki-laki yang sibuk dengan matahari langsung menoleh ke sumber suara dan melihat kepsek yang kalo di kartun atau anime pasti bakalan mengeluarkan asap dari atas kepalanya yang mengebul karena kesal.
"Iya pak kepsek ku sayang"ujar Nava yang membuat salah satu siswa yang berada di barisan OSIS melotot dan terlihat geli saat mendengar nada bicara Nava yang di buat kemayu,
"Maju kamu kedepan!"titah kepsek itu membuat Nava dengan senang hati maju, karena di tempat berdiri kepsek dan para guru ada pohon rindang yang buat teduh,Nava berjalan dengan mendumel dalam hati,
"Ini guru ama kepsek enak bener dah,kagak kepanasan kayak murid-murid nya, pantas bae betah berdiri, kalo gini gue juga mau"batin Nava yang mendumel, sambil berjalan dan tak lupa pula bibir yang dikerucutkan dan dapat dilihat oleh mata para murid lain kalau baju anak itu sudah lepek karena keringat nya.
Saat sudah sampai di sebelah mimbar kepsek, Nava langsung menikmati angin semilir yang berhembus meniup poni rambut nya sampai dirinya memejamkan mata dan membuat dirinya agak kedinginan karena baju lepek nya yang terkena angin.
"Siapa yang suruh kamu berdiri disebelah saya?"ujar kepsek membuat Nava langsung membuka matanya dan melihat ke arah kepsek dengan raut wajah menantang.
"Terus saya harus berdiri dimana pak kepsek yang terhormat???, apakah saya harus menggantikan posisi bapak yang memberikan amanat?"tanya Nava yang membuat kepsek elus dada sabar menghadapi tingkah laku satu murid nya ini yang susah diatur,
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendship backstreet
FanfictionBagaimana jadinya jika dua orang remaja laki-laki yang bersahabat dari kecil harus menyembunyikan persahabatan mereka saat duduk di bangku sekolah menengah atas,itu semua dikarenakan salah satu dari mereka memiliki sifat, perilaku,dan tingkah yang b...