BAB 3

684 58 30
                                        


Saat ini Jendral dan Nava sedang berada di kantin yang sepi hanya penjaga stand makanan,
Nava dan Jendral duduk berhadapan di salah satu meja yang berada di pojok dekat jendela, ditempat yang tidak terjangkau oleh cctv sekolah, kalau ketahuan bisa bahaya,akun lambe turah bisa dapat berita baru.

Jendral melihat ke mangkok bakso Nava yang sudah berwarna merah seperti itu adalah bakso yang dimakan dengan kuah sambel,bukan kuah bakso.

"Na, lu yang wajar-wajar aja deh kalo makan bakso, mencret ntar lo"ujar Jendral seraya kembali memasukkan pentol bakso ke mulut nya,

"Yaw kalow mewncret twinggal ngwuyah dwun jambwu samwa gawrem"ujar Nava yang mulut nya penuh dengan bakso,

"Telen dulu baru ngomong,keselek langsung pindah alam lu"ujar Jendral,jadi ngeri kalo misalnya Nava keselek bakso yang kuahnya udah kayak lautan sambel,

Glek

"Kalo keselek tinggal minum,gak mungkin cuma keselek bisa pindah alam"ujar Nava setelah itu lanjut makan lagi, Jendral pun sama, tetapi tiba-tiba,

Uhukkk

Uhukkk

"Air Jen, air!,mawti gwe"ujar Nava dengan memegang leher nya dan tangan satunya lagi meminta air ke Jendral,

Jendral yang melihat Nava hampir sekarat itu langsung memberikan teko yang berisi air putih ke Nava ,Nava yang fokus untuk menghilangkan rasa pedas di tenggorokan nya dan hidung nya itu pun langsung minum dari teko itu,

Tak

Bunyi teko yang isinya telah habis diletakkan di atas meja dengan sedikit kasar.

"Ha ha ha,anjir beneran hampir modar gue"ujar Nava dengan menyenderkan punggungnya ke kursi kantin,

"Udah gue bilangin masih ngeyel, untung ada gue,coba Kalo gak ada mungkin lu udah lari ke toilet minum air kran"ujar Jendral dengan sedikit lawakan,Nava yang mendengar itu melotot kan matanya,

"Enak bae,males gue minum air kran banyak kuman nya"ujar Nava yang kembali memakan bakso nya,

"Belum kapok lu?"tanya Jendral yang sekarang telah selesai makan,

"Belum lah,orang tadi modar nya kena pending, siapa tau kali ini berhasil gak pending-pending lagi"ujar Nava setelah itu memasukkan pentol bakso ke dalam mulutnya,

Jendral hanya menghela nafas menghadapi siluman setan yang merangkap sebagai sahabat nya itu, dirinya berdiri seraya membawa teko yang isinya telah dihabiskan oleh Nava untuk meminta di isi lagi ke ibuk kantin,

"Mak ini air nya disedot sama Nava,abis"ujar Jendral memberikan teko kepada Mak Yett yang sebagai penjaga stand bakso,

Mak Yett menerima teko itu lalu di isi air putih setelah itu diberikan lagi kepada Jendral,

"Tumben tu anak ngabisin air seteko?"tanya Mak Yett kepada Jendral setelah teko diambil alih oleh Jendral,

"Kesedak bakso kuah sambel,hampir modar dia"ujar Jendral yang dibalas anggukan kepala oleh Mak Yett,

Jendral kembali ke meja nya,yang ditempati oleh Nava dan dirinya tadi, saat sampai di meja itu satu manusia langsung mengadahkan gelas,

"Noh air kran banyak, minum air kran"ujar Jendral dengan memeluk teko,seakan Nava tidak boleh minum air yang berada di teko itu,

"Pelit, kuburan lo sebesar kuburan semut mau?"tanya Nava, dirinya berdiri dan merebut teko itu dari tangan Jendral,

"Memang nya ada kuburan semut?"tanya balik Jendral kepada Nava,

Nava yang masih minum hanya mendiami Jendral,

"Ada,kemaren gue menyet semut abis tu gue kubur"ujar Nava

Friendship backstreetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang