1. Blind Date

6 0 0
                                    

Di usianya yang ingin memasuki dua puluh enam tahun masih disibukan dengan pekerjaan yang padat di saat teman-teman sebayanya yang lain sudah ada yang menikah bahkan sudah memiliki anak. Tujuan awalnya yang hanya untuk membahagiakan Ibu dan adiknya pun itu sudah terwujud namun entah apa yang harus dicari lagi?

"Lo kenapa nolak lagi sih? Lo tahu yang ini tuh anak dosen." Ucap perempuan dengan ekspresi yang kini menahan kesal karena sahabatnya ini bisa dikatakan sulit untuk menerima orang baru. Ia selalu memperkenalkan beberapa laki-laki yang menurutnya pantas untuk sahabatnya namun selalu berakhir dengan penolakan. Ada juga beberapa kejadian yang di mana sudah ia buatkan janji pertemuan namun sahabatnya ini tidak datang sama sekali.

"Gue udah bilang berapa kali kalau gue nggak akan dateng." Dan ini adalah jawaban yang selalu sama karena memang sama sekali tidak ada minat untuk berpacaran.

"Karima Nukahifzi, jodoh kalau nggak dicari nggak akan ketemu." Dengan nada geramnya ia sampai menyebut nama lengkap sahabatnya itu.

"Prioritas utama gue saat ini adalah karir. Gue lagi nggak mau jatuh cinta lagi. Gue nggak mau energi gue terbuang cuma buat cinta-cintaan. Gue yang selalu memprioritaskan cinta atas segalanya kini telah berubah." Ia berucap dengan percaya diri karena tidak perlu di ributkan, ia percaya cinta akan datang dengan sendirinya.

Karima Nukahifzi, tipe perempuan workaholic jika pekerjaan belum selesai ia akan pantang pulang entah apa yang membuatnya gila kerja di saat kehidupan keluarganya kini sudah jauh dari kata baik bahkan adik laki-lakinya kini sedang mengenyam pendidikan di Kanada dan Ibunya ia bukakan usaha kecil di kampung halamannya dan semua itu hasil dari kerja kerasnya sendiri. Ia yang terlalu sibuk dengan pekerjaannya bahkan sampai lupa bahwa hidup juga perlu pendamping. Karima yang biasa di sapa Karim mungkinkah sudah berada di tingkat independent women merasa bahwa hidupnya jauh lebih baik tanpa adanya laki-laki di kehidupannya. Lebih tepatnya Karim seperti sedang introspeksi kepada dirinya sendiri, sebelum ingin membuka hati ia harus menghilangkan rasa people pleaser yang kenyataannya masih membatu dalam dirinya. Tujuannya saat ini mungkin ia hanya ingin menomor satukan dirinya, ia terlalu lelah menjadi pilihan kedua dari orang-orang yang ia kenali.

"Gue begini bukan buat lo suruh cepet-cepet nikah tapi hidup lo apa nggak datar selama ini nggak ada pasangan?" Sebagai sahabat tentu ia ingin Karim lebih bahagia lagi.

Hanin Rosalin, bekerja di salah satu kantor agensi dan bahkan dirinya merangkap sebagai selebgram yang bisa dikatakan cukup terkenal, kini sedang merasa kasihan saat melihat sahabatnya yang masih sibuk dengan dunia pekerjaan, memang dirinya juga belum menikah namun memiliki pasangan saat di zaman sekarang harus, kan? Apalagi Hanin yang bisa dikatakan cukup terkenal dan cantik, ia sesekali juga berpacaran. Hanin sudah bersahabat dengan Karim sejak mereka di bangku putih abu-abu. Hanin tipe perempuan ceria, mudah marah, tegas dan bijak.

Mereka berdua kini sedang berada di kafe hanya untuk pertemuan rutinnya setiap hari Minggu entah hanya untuk membahas idol mereka atau hal seperti ini yaitu Hanin yang memaksa Karim untuk menemui laki-laki yang sudah dipilihkannya, Karim akui ajakan Hanin selain selalu menyuruhnya untuk pergi kencan buta Karim tidak bisa menolak ajakan Hanin.

"Ini, dia penyayang kucing, dia hampir punya sepuluh kucing. Waktu gue kasih liat foto lo dia langsung tertarik sama lo, gimana?" Walaupun selalu berakhir dengan penolakan Hanin tidak akan menyerah begitu saja untuk membujuk Karim agar keluar dari zona nyamannya setidaknya membiarkan orang baru untuk masuk ke dalam hidup Karim itu adalah tujuannya.

"Lagi? Lo kasih foto gue ke sembarang orang? Gue mati-matian nggak pernah post data-"

"Ah udah-udah males banget, padahal tinggal ketemu doang apa susahnya sih? Kalau nggak cocok juga gue nggak akan paksa. Jahat tahu nggak." dengus Hanin yang sebenarnya ia hanya ingin melakukan yang terbaik untuk sahabatnya.

I.D.UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang