Prolog

1 1 0
                                    

"Mar,kita gak ada niatan gitu buat minta maaf ke si Langit ?" Ucap seseorang yang memecah keheningan. "Ngapain ? Bukan urusan gue"

Lelaki yang akrab dengan panggilan Dhamar tersebut langsung mengalihkan pandangannya,alih alih merenung setelah dihukum oleh guru bk. Ia malah mengambil sebatang rokok dari saku celananya

"Zi,korek dong" pintanya kepada seseorang yang sedang melamun dekat jendela."Hah ? Korek gw disita sama pak Bram tadi" jawabnya sembari melipat kedua lengan didepan dada

"Ya elah. Lo pada gada yang bawa korek ?" Ke 6 lelaki dihadapannya tidak ada yang menjawab,hanya menengok satu sama lain dengan kebingungan

"Ck" decaknya sebel

~~

"Udah bu,Langit gapapa. Ibu gausah khawatir" jeda "Tadi emang Langit yang salah kok"

Dengan sorot mata yang mulai memanas dan dekapan halus memegang pipi sang anak,Layla tak bisa berbohong bahwa dirinya benar benar khawatir melihat anaknya babak belur sepulang sekolah 

"Langit,apapun salah nya tetep aja gak bisa kayak gini. Kenapa kamu bisa sampe babak belur ?"

Detik itu juga,Langit langsung memeluk sang ibu dengan perlahan. Air matanya tak bisa tertahan lagi karena ia juga merasakan perihnya pukulan yang mendarat beberapa kali di muka dan perutnya.

"Besok ibu mau kesekolah,ketemu sama anak yang udah berani nonjok anak ibu yang baik hati ini"

"Jangan bu,Langit gapapa kok. Masalahnya juga ud-" potong "Ibu gak mau tau,ibu harus ketemu sama anaknya langsung. Emangnya kakak kamu gak tau kalo kamu dibully la ?"

"Engga bu"


To be continue...
















☆☆☆

WOYYYY MWAHAHAHA DIKIT DULU 🤏🏻. Bingung ngerangkai kata katanya :( part 1 nyusul besok mwhehehe see u 👋🏻

-Bogor,25 Juni 2024-

 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 29 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Langit Agasthya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang