on and only
***Sunghoon mengelus lembut surai perempuan yang tengah bersandar di bahunya. Perempuan yang berstatus sebagai kekasihnya dari satu tahun lalu, kini keduanya tetap bermesraan, bagai dunia hanyalah milik mereka.
Pemandangan romantis itu tak luput dari pandangan teman-teman nya yang selalu hadir bagai ekor. Nyatanya seluruh sekolah juga tau kalau sunghoon dan pacarnya adalah dua insan yang begitu serasi, mereka adalah pasangan goals yang selalu di impikan orang-orang.
Begitulah yang dilihat orang lain, mereka tidak akan pernah tau sampai mereka melihatnya sendiri.
Pemuda dengan alis tebal itu menarik satu kursi untuk selanjutnya ia rebahkan dirinya, menjadikan paha kekasihnya sebagai bantalan.
Kedua teman nya yang hadir lantas mendecih. Mereka berempat sedang berada di kelas lama yang sudah tak terpakai, gedung yang sudah tak berpenghuni di ubah menjadi tempat berkumpul.
"Gimana lo mau berhenti atau lanjut?" tanya pemuda berdarah usa sembari mengutak-atik benda pipih di tangannya.
Pemuda disebelahnya menoleh "berhenti ngapain? Bolos? Gak mungkin si sunghoon ga bolos" ucapnya sembari menatap sunghoon sinis.
Sunghoon yang kesal mendengar ucapan temannya lantas mendorong kursi, yang kebetulan berada di dekat kakinya.
"Diem, jake anjing" kata nya memelankan umpatan di akhir.
Jake terkekeh "kenyataan nya gitu. Padahal lo udah janji sama pacar lo kalau gamau bolos lagi" kompor jake dengan wajah tengil nya.
Perempuan itu menunduk menatap sunghoon cemberut "kamu masih suka bolos? Kamu bohong ya, sama aku? " tanyanya sembari mengusak surai sunghoon.
Sunghoon menggeleng "jangan dengerin jake, dia tukang kibul" ucap nya yang di balas lemparan buku dari jake.
"Lo yang tukang kibul. Tampang doang macem orang bener" jake masih tak mau kalah.
Sunghoon mengadu pada pacarnya "liat tuh jake, mukanya mirip Voldemort "
Mendengar itu jake menahan rasa ingin mencekik sunghoon. "Udah ah, kalian jangan berantem. Kalian kan temenan" perempuan itu menengahi.
Sunghoon menjulurkan lidahnya pada jake, wajahnya sangat mengejek, ia senang saat kekasihnya membela.Pada akhirnya jake mengalah. Ia kemudian kembali pada temannya yang satu lagi "lo tadi ngomongin apa? " tanya nya kembali.
"Oh, itu si sunghoon. Lo masih lanjut?"
Di situasi seperti ini sunghoon mendadak berfikir, tapi tak ada gunanya. Ia sudah membulatkan tekad "i want stop, it's not fun again."
Jay tersenyum mengejek "i know you will say that, so how you do?" Jay tau isi pikiran sunghoon, bocah licik yang tidak akan bosan mempermainkan orang.
Jake masih memproses, ia tidak tau akar pembicaraan kedua teman nya ini. Begitu juga dengan kekasih sunghoon, keduanya tak mengerti apa yang mereka katakan. Berhenti? Untuk apa? Apa yang sudah tidak menyenangkan? Memangnya apa yang akan sunghoon lakukan?
"When?"
"maybe I can do it any time, even right now."
Ah! Sekarang jake sadar apa yang di bincangkan kedua teman nya, ia menatap sekilas kekasih sunghoon lalu terkekeh geli. Sekarang sudah terjawab apa yang mereka bicarakan.
Kalian tau?
"Parah lu!" ungkap jake tiba-tiba.
Sunghoon mengangkat kepalanya, menaikan satu alisnya "napa? Gua ga salah"

KAMU SEDANG MEMBACA
ೃ࿔₊•ONE AND ONLY ˢᵘⁿˢᵘⁿ ☑︎·˚ ༘₊·
Fanfictionˢᵃᵃᵗ ᵏᵃᵐᵘ ᵖᵘⁿʸᵃ ᵖᵉⁿᵍᵃˢᵘʰ ᵈᶦ ᵘˢᶦᵃ ᵈᵉʷᵃˢᵃ .・゜゜・ ONE AND ONLY story by @navanda_jeo 2024