01 𝖘𝖊𝖇𝖚𝖆𝖍 𝖕𝖊𝖗𝖙𝖆𝖓𝖉𝖎𝖓𝖌𝖆𝖓

148 29 21
                                    

Di sebuah tempat yang bukan legal, tapi tak sembarang orang pula bisa masuk ke sana. Di dalamnya ada banyak orang yang haus akan kesenangan tengah berkumpul di masing-masing club nya.

Nama samaran dari tempat itu Artera Tea. Jika dilihat dari luar, suasana tempat itu seperti sedang berada di zaman kuno. Dan salah satu club yang sering diminati banyak orang di tempat itu adalah, pertandingan tinjunya.

Lelaki bertubuh ramping dengan kedua tangannya yang dibalut sarung tinju itu tengah mempersiapkan diri diatas ring pertandingan.

Banyak orang yang meneriaki namanya dengan bangga, siapa sangka walau memiliki tubuh sebagus model, lelaki itu slalu menang dalam pertandingan tinju.

Setelah wasit meniup peluit, pertandingan pun dimulai. Gevariel Athlas, si lelaki bertubuh ramping itu sepertinya ingin sedikit bermain-main dulu dengan lawannya.

Ketika lawan mengarahkan satu pukulan, Athlas justru berjongkok dan melakukan rol depan untuk melewati kedua belah kaki lawan yang terbuka lebar. Ia kemudian berdiri kembali seraya menatap sang lawan yang sama-sama sedang menatapnya.

Dapat pria bertubuh kekar itu lihat jika Athlas sedang menjulurkan lidah sekarang, hal itu bermaksud untuk mengejek dirinya.

Perlakuan lelaki muda itu berhasil mengundang tawa dari para penonton, aksi yang konyol memang.

"Menyebalkan kau bocah.. " geram pria itu kembali mengarahkan pukulannya menuju rahang Athlas

Sayangnya lelaki muda itu berhasil menangkis pukulannya dengan cepat. Bahkan Athlas langsung membalasnya dengan pukulan telak mengenai dagu sang lawan.

Saking kerasnya, si lawan sampai terhuyung kebelakang. Tak sampai disitu, Athlas juga melakukan pukulan straight sebanyak empat kali berturut-turut pada sang lawan.

𖢻 𖢻 𖢻

Beberapa anak muda baru saja masuk lewat pintu utama dari tempat itu, lelaki yang bertugas sebagai penjaga pun menyapa mereka dengan senyum manisnya.

"Selamat bersenang-senang.. " ucap Valley Theodor_ si lelaki penjaga

Para pemuda yang berjumlah tujuh orang itu berjalan melewati Theodor begitu saja. Setelah mereka masuk, hal pertama yang Theodor pikirkan tentang mereka adalah kesadarannya.

Apa mereka tak menyadari bahwa kedatangan mereka kesini hanya untuk sebuah kematian? Tak sadarkah mereka bahwa lelaki yang baru saja menyapa tadi bukan seorang manusia?

Padahal dengan sengaja Theodor memperlihatkan gigi taringnya saat tersenyum untuk menyapa mereka tadi.

Bahkan penyamarannya dalam berpakaian sangat minim, seharusnya orang akan sadar jika kulit yang dimiliki Theodor amat pucat warnanya. Lelaki itu hanya menggeleng selepas memikirkan hal tersebut.

"Disini tugasku hanya perlu menunggu, tapi mengapa yang ku tunggu sangat lama untuk menyelesaikan tugasnya? " monolog Theodor seraya menatap arloji yang melingkar ditangan kanan nya

"Hmm, apa Athlas kalah dari pertandingan? Atau mereka berdua melakukan pesta darah tanpa aku? " lanjutnya mengira-ngira

Kembali ke pertandingan, sorak sorai makin kencang saat para penonton melihat pria itu dengan mudah mengunci pergerakan Athlas dengan memberikan lelaki itu tiga kali pukulan hook tanpa ragu.

Pada pukulan terakhir yang pria itu hendak berikan, Athlas berhasil menghindarinya dengan cepat. Ia pun mengira jika pria yang ada dihadapannya ini dapat membaca pergerakan hanya dengan tatapan mata saja.

Karna sedaritadi, pria itu juga jarang melakukan perlawanan dan hanya mengintai.

Cukup masuk akal

- 𝟑 𝑵𝒂𝒖𝒈𝒉𝒕𝒚 𝑩𝒂𝒕 - Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang