***
Sinar rembulan terlihat memancar pada malam ini, tepat di jam 20.00 di rumah yang bernuansa hitam dan putih terdengar sedikit kegaduhan.
Caine yang sudah mulai bisa menerima kenyataan dan beradaptasi dengan semua anggota , kini sedang melihat pertengkaran kecil yang terjadi.
"krow kamu sayang kan sama aku? iya kan sayang kan?" Pria berambut Pink dengan kulit putih bersih , Jaki. Ia sedang menanyakan hal yang menurut krow sangat tidak penting, mengapa ia menanyakan hal itu? ah itu hanya candaan biasa yang di buat oleh jaki.
"Apaan sih lo , ga ga ga lo jelek" Ujar krow sembari memalingkan wajah nya dan menatap.layar ponsel nya. Entah kenapa saat krow berkata seperti itu tiba' saja Jaki terlihat murung dan beranjak dari tempat nya, Hal ini membuat semua yang di ruang tengah pun bingung, pasalnya jaki tak pernah berhenti mengganggu krow walau balasanya selalu sama.
"Eh eh kemana lo jak?" Tanya elya kepada jaki yang tidak di sauti apapun oleh jaki.
Krow yang awalnya fokus kepada layar ponsel nya , kini ia menoleh dan menatap jaki yang sudah menaiki tangga , ia pikir jaki hanya lelah dan krow kembali menatap layar ponsel nya.
"Krow, gw rasa dia marah sama lo, ucapan lo keterlaluan" Tiba tiba saja Rion angkat bicara, yang di sambung oleh riji
"bener cok, gw liat dia murung banget pas lo ngomong gitu , minta maaf gih jing" ujar riji, yang hanya di balas oleh tatapan malas dari krow.
"aelah palingan besok dia gangguin gw lagi, udah mungkin energi dia abis" Jawab krow dengan nada enteng.
Caine yang tak tau apa apa tentang keluarga ini ia hanya diam.
Ketika sudah tengah malam , dan Rion menyuruh mereka semua untuk tidur.
"ayo caine kita ke kamar, besok aku dan kamu akan berbelanja di toko baju , barang barang yang di rumah lama mu biarkan saja , dan untuk Cafe milik mu? mungkin biarkan relasi ku yang mengurus nya" Ujar rion, dan di balas anggukan oleh caine, saat caine ingin berjalan ke kamar rion, tiba tiba saja ia merasa ada yang mengangkat badan nya.
"No no, don't walk, let me carry you" Rion menggendong caine di hadapan anak anak nya, ala bridal style.
"hey jangan rion, caine maluu itu di liatin" ucap caine sembari berusaha turun dari gendongan rion, caine malu pasal semua mata tertuju padanya saat ini.
"aelah bapak bapak, tua tua masih aja" Celetuk salah satu anak tnf, echi. Yang tidak di gubris sama sekali oleh rion.
"shttt shhttt babe, don't be shy , cause you're mine now, ga ada yang perlu kamu maluin saat ini, kamu milik ku" Ucap rion dan berjalan menaiki tangga menuju kamar nya, caine hanya menyembunyikan wajah nya di balik telapak tangan kecil.milik nya.
Rion menurunkan caine di atas kasur , dan mengunci pintu, berjalan mendekat ke caine , namun langkah nya terhenti pasal ia lupa untuk mematikan lampu kamar nya.
Suasana yang awalnya terang kini menjadi remang remang akibat masih ada sedikit cahaya dari lampu tidur milik rion. Rion berbaring di samping caine yang sendari tadi terdiam dengan wajah memerah padam.
Chup~
Satu kecupan berhasil mendarat di kening caine, rion dapat melihat wajah caine yang semakin memerah , ia mengangkat dagu caine untuk menatap nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You And Me [Rion Caine]
FanfictionSeorang Alpha yang bekerja sebagai seorang ketua mafia yang di takuti di kota bernama Rion Kenzo Dan Seorang Omega cantik yang bekerja sebagai kasir di sebuah Cafe di tengah kota yang bernama Caine Chana, Awalnya Rion melihat Caine yang sedang menut...