Hari terus berlalu begitu juga dengan cinta chenle kepada jisung yang semakin bertambah. Oh god, kenapa jisung semakin tampan? Lihatlah tangannya yang semakin besar dan urat uratnya yang menjadi aksesoris yang indah disana.
Tapi sayang, sangat disayangkan jisung itu playboy. Dia suka bermain dengan gadis gadis dan meninggalkannya. Chenle udah menasehati jisung berkali kali, namun jisung menjawabnya "ngapain lo nasehati gua? Kan bukan lo yang gua main" Sejak itu chenle undur diri buat nasehati sahabatnya itu, padahal saat SMA jisung anak baik. Tapi setelah menginjak masa kuliah dia berubah menjadi seperti ini, em kata chenle ini menambah kadar kegantengannya. JISUNG SANGAT SANGAT SANGAT SANGAT SANGAT SANGAT SANGAT GANTENG!!
"Suka tuh confess bukan cuma natapin dari jauh" ucap haechan; teman sejurusan chenle sejak masuk kuliah
Pipi chenle menjadi merah, dia memajukan bibirnya. "dia ga suka cowok" jawaban chenle yang membuat mengernyit bingung
"Lo udah confess?" pertanyaan haechan yang mendapatkan sebuah gelengan dari chenle
"Jadi?" chenle menghembuskan nafasnya kasar lalu dia berucap" hari itu ada yang nembak, dia nolak katanya anti homo"
Haechan terkekeh lalu mengusap pelan rambut chenle, lembut itulah yang ia rasakan saat mengusap rambut chenle sedangkan chenle ia menaruhkan dagunya di meja dan menatap sang sahabat; pujaan hatinya di sebrang sana yang sedang ketawa ketiwi dengan seorang gadis
"udah udah, kita pulang aja. Istrahat sana" ucap haechan yang udah berdiri
Chenle mendongak untuk menatap haechan lalu membuka tangannya lebar lebar. Haechan tersenyum dan menggendong chenle ala koala. Mereka sudah seperti ini, jadi mengerti kode masing-masing
Keduanya berjalan pergi melalui jisung yang ada disana. Tapi entah kenapa, suasana hati jisung menjadi buruk bahkan dia menghiraukan gadis yang disampingnya
Chenle sekarang sudah berada di ranjang empuknya, dia menatap langit kamarnya. Kalau sudah seperti ini berati dia sedang melamun sampai tidak menyadari bahwa ada seseorang yang masuk ke kamarnya melalui jendela.
"EH!" pekikan kaget dari bibir tebal chenle saat seseorang memeluknya
Chenle udah was was kalau dia mau diculik. Dia masih ga berani menatap siapa yang memeluknya. Engga engga sekarang bahkan orang itu sudah mengendus endus lehernya
"pikirin apa hum?" suara berat dari orang itu yang membuat chenle merinding dan menghembus nafasnya lega. Dia tahu betul pemilik suara berat itu. Iya, itu jisung. Siapa yang berani seperti ini kepada chenle kecuali jisung.
Melihat tidak ada jawaban dari chenle, jisung bangkit dari tidurannya dan menatap chenle. Tapi oh god, ekspresi apaan yang sedang ditunjukkan chenle? Pipi yang biasanya putih kini berubah menjadi merah dan kenapa chenle mengigit bibirnya sendiri? I-itu menambah kesan se*y kepadanya
"L-lo kenapa le?" jisung gelagapan, telinganya sendiri juga memerah karena melihat chenle
Kedua kalinya chenle tidak menjawab jisung, ia malu dan juga jantungnya sedang berjoget didalam sana. KENAPA IA SEGAMPANG INI UNTUK DEG DEGAN?! padahal kan cuma dipeluk dan diendus sedikit lehernya. Akhirnya dia menggulingkan tubuhnya hingga ke tepi kasur.
Jisung bingung melihat kelakuan sahabat nya. Apa chenle serandom itu? Dan se*y itu?
"lo ngapain datang kesini?" tanya chenle setelah beberapa menit
"kenapa? ga suka?" tanya jisung balik dengan tatapan dingin
Kan kan jantung chenle kembali berjoget. Padahal ini hal biasa tapi KEK?! oke skip
"gua cuma nanya sung" jawab chenle
Jisung mengangguk dan memeluk kembali chenle, "hari ini gua nginep sabi lah ya?"
KEJUTAN APALAGI INI
"GA GA GA GUA SIBUK GA GA GA" respon chenle yang langsung membuat jisung cemberut, ih kan mau di pat pat sama chenle bobonya :(
Tak lama kemudian, terdengar pintu kamar chenle yang diketok seseorang
"Chenlee bunda masuk yaa?" oh itu bunda nya chenle, orangnya baik hati dan ramah banget. Bintang 5 hehehe
Meskipun sedikit kikuk, chenle memberikan jawaban"iya" yang berati bundanya boleh masuk
"Loh nak jisung juga ada disini?" kejut bunda chenle sebab daritadi tidak ada yang datang dan tiba tiba anak tetangganya sudah berada di kamar putranya malah meluk meluk lagi
"iya tan," jawab jisung
"tan hari ini boleh nginep?" sambung jisung yang langsung mendapatkan gelengan dari chenle"GA BISA KAN BUN?" kode chenle kepada bundanya, tetapi sayangnya kali ini semua orang sedamg dipihak jisung
"kenapa ga bisa? Nginep aja gih. Temenin chenle" jawaban bundanya yang membuat chenle menghela nafas kasar dan jisung yang tersenyum
Setelah itu, bunda chenle keluar dari kamarnya. Membiarkan dua orang itu tidur, meskipun hanya jisung yang bisa tidur. Chenle mah gabisa. Dia merasa panas apalagi jisung semakin erat memeluknya dan mencium lehernya. Sahabat apa yang seperti ini? Tak tahu lah, chenle sendiri juga bingung
TBC...
yow, enjoy it guwes🤗see u on next chapter.
KAMU SEDANG MEMBACA
l'amour mais le prestige
Fantasykamu, aku dan gengsimu Hanya sebuah cerita fiksi yang tidak menyangkut apapun!