Nilai & Apresiasi

0 0 0
                                    

Bab 3 : Kembali bertemu

Halooo semuanyaa
Selamat membaca

Setelah Lexa pergi dari butik itu, Qila sempat berfikir tentang Lexa namun ia hilangkan pikirannya itu karena ia harus segera menyelesaikan materi yang harus ia pelajari untuk tes 2 Minggu lagi.

Pulang dari sana Qila menaiki angkutan umum lagi untuk ke warung membeli makanan untuk ayah, ibu dan Caca. Ia berhenti di sebuah warung nasi Padang untuk membeli nasi Padang satu bungkus.

Setelah membeli nasi Padang untuk makan siangnya, ia lanjut berhenti di sebuah restoran membeli ayam bakar untuk ayah, ibu dan Caca. Ia membeli 2 porsi saja, karena uang yang ia miliki sisa 3 ribu.

Uang itu ia sisakan untuk uang jajan ia besok untuk berangkat kesekolah di hari pertama sekolahnya.

Setibanya dirumah, ia lupa bahwa hari itu adalah hari Minggu dan Caca sedang tidak sekolah, jadi nasi Padang itu ia berikan saaj untuk Caca makan ia lebih memilih untuk tidak makan karena ia hanya membeli satu porsi nasi Padang untuknya.

Keesokan harinya Qila bangun pukul 05.00 ia beranjak mandi, ia tidak ingin terlambat dihari pertama ia bersekolah di Bina Indonesia.

Lain halnya dengan Lexa yang masih tidur di pukul 05.00. Biasanya Lexa bangun pukul 06.30, ia tidak perlu bangun lebih pagi karena ada supir yang akan mengantarnya.

Disisi lain, Qila sudah siap di pukul 06.30 ia sudah mulai berjalan kesekolahya, karena pagi itu ia hanya memiliki uang 3 ribu dan jika itu di pakai untuk menaiki angkutan umum maka 3 ribu itu akan habis.

Qila memutuskan berjalan meski itu jauh tapi dengan tekadnya untuk tidak telat ia berhasil sampai di pukul 07.20, meski sisa 10 sudah upacara tidak apa apa baginya asalkan ia sampai dengan selamat.

Meskipun ia sampai dengan keringat di pakainya, ia merasa senang melihat kehebatannya karena bisa masuk kesekolah yang ia impikan sejak dulu.

Lain halnya dengan Lexa, di puku 06.30 ia baru bangun dan bersiap siap dengan riasan wajahnya. Saat pukul 07.00 Lexa mulai berangkat menggunakan mobil diantar oleh Abraham.

Saat di mobil Abraham mulai membuka obrolan "Lexa, kalau kamu udah masuk kelas dan ada yang gangguin kamu, kamu ngomong yaaa nanti aku datengin deh" ucapnya seperti menggoda Lexa.

"Ga bakal ada yang berani ganggu gue, ga usah khawatir gue bukan lagi anak SMP yang dulu selalu ngadu ke Lo" jawabnya dengan ketus. Sejak dulu Lexa curiga bahwa Abraham menyukainya karena dibeberapa waktu Abraham selalu memanfaatkan waktu agar bisa berdua dengannya, namun Lexa sama sekali tidak ada perasaan untuk Abraham karena ia hanya menganggap Abraham sebagai Bodyguard nya saja.

Saat sampai disekolah Lexa turun dari mobil dan melihat sekolah barunya, saat melihat suasana di sekeliling sekolahnya, ia melihat gadis yang kemarin ia temui di butik. Ia terburu buru menutup pintu mobil dan berlari kearah gadis tersebut.

"Haiii, kamu yang di butik kemarin kan" tanya Lexa sambil memegang pundak gadis tersebut. "Eh kamu, haiii" jawab gadis tersebut. Gadis itu tak lain adalah Qila yang kemarin di temui Lexa di butik.

"Oh iyya kalau gak salah inget kamu kelas X.1 juga kan?" Tanya Lexa pada Qila sambil berjalan bersama menuju gerbang sekolah. "Eh iyaa, kita sekelas berarti" jawab Qila dan memastikan bahwa mereka memang sekelas.

"Yaudah ayo kita ke kelas bareng" ajak Lexa Qila tidak menjawab ia hanya membalasnya dengan anggukan kepala.

-See you next part-

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 12 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Nilai & Apresiasi Where stories live. Discover now