Nilai & Apresiasi

0 0 0
                                    

                      Bab 2 : Awal bertemu

Halloooww semuanyaaa......
Selamat membaca.

Pagi itu begitu cerah, Qila bangun cukup pagi untuk berangkat ke butik karena ia bekerja di butik sebagai cleaning service. Pagi itu pukul 09.00 ia berangkat menggunakan angkutan umum, karena saat itu ia masih belum memiliki kendaraan pribadi.

Lain halnya dengan Lexa ia harus menghadiri acara pembukaan cabang baru perusahaan
ayahnya di Jogja. Namun, ia hanya berangkat bersama ayah nya karena ibunya sedang sibuk dengan pekerjaannya.

Sebelum itu ia diantar oleh asisten ayahnya bernama Abraham. Ia diantar ke butik untuk membeli pakaian yang temanya sesuai dengan tema kosmetik baru yang dirilis perusahaan baru ayahnya.

Sebuah kebetulan ia akan datang ke butik tempat Qila bekerja. Disisi lain, Qila sudah membersihkan karena kemarin sebelum pulang ia sempat membersihkan jadi saat tadi ia datang ia hanya membersihkan beberapa bagian saja.

Karena pekerjaannya lebih cepat selesai ia belajar karena ia ingin mengikuti tes agar mendapatkan beasiswa full sampai lulus.
Disana ia belajar sambil memakan roti yang tadi diberikan oleh kak Dewi.

Kak Dewi adalah seorang pekerja disana, kak Dewi sudah ia anggap sebagai kakak nya sendiri karena kak Dewi selalu membantu ia dalam segala hal bahkan sampai pekerjaan sekolahnya semenjak ia baru pertama bekerja disana.

Saat Lexa sampai disana, ia mulai mencari pakaian yang sesuai dengan tema kosmetik baru ayahnya, dibantu oleh Abraham untuk memilih pakaiannya.

Mereka sudah mendapatkan pilihan pakaian yang pertama, Lexa mencobanya didalam ruang ganti, saat keluar dari ruangan tersebut, Lexa dari jauh melihat Qila yang sedang membaca buku sambil memakan roti.

Qila yang sedang belajar sambil melihat suasana butik, tersadar bahwa ia sedang ditatap oleh seorang gadis perempuan yang cantik dan sedang menggunakan gaun yang tak kalah cantiknya dengan wajah sang gadis.

Qila terburu buru untuk menyimpan buku dan rotinya untuk menghampiri sang gadis yang menatapnya, yang tak lain adalah Lexa.

"Haiii, kenapa? Ada yang bisa aku bantu?" ucap Qila sambil menghabiskan sisa roti yang ada dimulutnya.
"Oh ngga papa, cuma kaget aja kenapa kamu pas kerja pun masih belajar" jawab Lexa sambil tersenyum.

"Ohh iyaa soalnya aku ga ada biaya buat sekolah jadi harus belajar biar dapet beasiswa" jawab Qila lagi sambil tersenyum.

"Ohh gituu yaa, kamu emang sekolah dimana?"  Tanya Lexa lagi. "Ohh di Bina Indonesia" jawab nya lagi "lohhh, sama dongg, aku juga disitu tauu" ucap Lexa dengan penuh semangat.

"Oh yaaa?!!, kamu kayanya kakak kelas aku deh, aku baru kelas X soalnya"  tanya nya juga Sambil memastikan. "Lohhh! Aku juga kelas X tauuu kebetulan bangett"  jawab Lexa.

"Aku kelas X.1 kamu kelas berapa?" tanya Lexa lagi. "Ohyaaa! Samaa"  jawabnya lagi.
Sebelum Qila berbicara lagi, percakapan mereka terhenti saat Abraham datang menghampiri mereka dan menarik Lexa.

"Lexa, kita harus cepat cepat cari bajunya, inget papah nunggu kamu loh dirumah"  timpal Abraham sambil menarik Lexa untuk mencoba pakaian lain.

Lexa tidak berbicara apa apa lagi ia langsung mencoba pakaian yang di berikan Abraham. Setelah mencobanya, ia dan Abraham langsung membayar pakaian itu lalu beranjak pergi dari butik tersebut.

                —see you the next part—

Nilai & Apresiasi Where stories live. Discover now