Bab 10 [Lexius, Kenzie, Ian]

101 23 16
                                    

Follow Me : sovely_nd

Bruk

"Aduh." Ringis gadis di depan mereka.

"E-eh, maaf mbak. Gak sengaja. Mbak gak papa kan?" Tanya Kenzie, mensejajarkan tubuhnya dengan tubuh gadis di depannya, yang jatuh terduduk.

"Ish, apaan sih, perasaan gak kenceng deh nabraknya, pake acara jatuh segala." Gumam Ian, dengan julid, yang di dengar oleh Lex, saja.

Gadis itu mendongak, menatap tepat pada manik mata indah milik Kenzie.

"Gak papa, maaf ya A'. Neng gak liat tadi kalo ada Aa." Ucap gadis itu, dengan suara yang lembut, karena suara itu juga membuat jantung Kenzie berdetak kencang. Sejenak Kenzie membeku, selang beberapa detik keterdiamannya, Ian menepuk punggung Kenzie cukup kencang.

"Woi, malah ngelamun Lo." Sentak Ian.

Kenzie tersadar, lalu balik menatap manik gadis tersebut. Cantik. Satu kata yang bisa ia ucapkan dalam hatinya setelah melihat gadis di depannya.

"O-oh, iya gak papa. Tapi eum kamu gak ada yang luka kan?" Tanya Kenzie, dengan tersenyum canggung.

Keduanya berdiri, "gak papa kok A'. yaudah kalo gitu Neng permisi atuh." Pamit gadis itu.

"E-eh tunggu dulu, boleh kenalan?" Ucap Kenzie, tersenyum kearahnya sosok cantik di depannya ini.

Gadis itu tersenyum, "boleh." Jawabnya.

Kenzie yang mendengar persetujuan gadis itu pun langsung mengukurkan tangannya. "Kenalin, nama saya Kenzie, panggil aja Ken." Ucap Kenzie.

Gadis itu menerima uluran tangan Kenzie, "nama saya teh, Riani, biasa di panggil Ani." Ucap Riani.

"Oh Riani toh namanya. Oh iya kenalin ini saudara kembar saya, yang ini Lexius, panggil aja Lex. Nah yang ini Kenziyan, panggil aja Ian." Kenzie memperkenalkan Lex dan Ian juga. Dengan tersenyum pada gadis itu.

Lex mengagguk, sedangkan Ian menatap tak suka pada Gadis bernama Riani itu.

"Apasih, udah lah gue duluan." Setelah berucap seperti itu, Ian melenggang pergi menuju rumah singgah, meninggalkan Lex, Kenzie, dan Riani saja si sana.

"Oi Za! Tungguin dong." Panggil Kenzie sedikit berteriak.

"Udah, ayo susul tuh anak, nanti ngambek lagi." Ucap Lex, lalu pergi terlebih dahulu.

"E-eh, Neng Ani, A'Ken pergi duluan ya? Permisi." Setelah berucap seperti itu, Kenzie pun berlari kecil menyusul saudaranya, meninggalkan Riani yang menatap ketiganya dengan pandangan yang tak dapat di artikan, dengan seringai kecil yang ia tampilkan.

"Oi, tungguin dong Za, Du." Teriak Kenzie, mengejar kembarannya yang telah sedikit jauh.

°

° Sovely_nd

°

Saat ini mereka berada di ruang tamu, dengan tv kecil yang menayangkan sebuah berita.

"Cewek tadi rumahnya dimana sih? Cantik, manis lagi." Dengan tersenyum-senyum Kenzie berucap.

Ian mendelik mendengar ucapan Kenzie, "Idih, Napa Lo? Kesambet?" Tanya Ian, dengan menatap julid Kenzie.

Kenzie menoleh, "Yan, cewek tadi cakep kan? Cocok tuh sama gue." Tak menghiraukan ucapan Ian, dirinya malah bertanya pada Ian.

"Gila."

"Iya, gue emang gila. Tergila-gila sama Riani." Ucap Kenzie, Dengan masih tersenyum-senyum sendiri.

Pletak

Xodiac : The SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang