menyudahi keributan sebelumnya, tidak lama setelah (name) kembali tenang dan duduk untuk membaca komik. Kelas kembali mendapatkan sedikit guncangan dari remaja bernama Haruka Sakura, namun yang berusaha menghandle dirinya adalah suo dengan tidak menggunakan kekerasan sama seperti sebelumnya.
Namun, sejak kedatangan remaja bernama Kyotaro Sugishita, keributan kembali dimulai. (name) yang berada dipojokan hanya terdiam menonton, tidak ada hasrat untuk ikut campur kedalamnya, tapi dia benar-benar penasaran dengan remaja yang bernama Sakura tersebut, dia unik dan cukup kuat untuk ukuran orang luar.
hingga saatnya pertengkaran keduanya terhenti oleh suara dari penyiar yang disiarkan oleh pimpinan mereka, Hajime Umemiya.
setelah siaran itu, (name) dan lainnya dipimpin oleh kakak kelas mereka untuk melakukan sebuah kegiatan yang disebut patroli. hal itu memang terdengar menarik, namun tidak ada yang menyangka bahwa patroli yang dimaksud adalah membantu warga sekitar.
"huh?!! apa apaan ini?!!," seru sakura, dia pun sama tidak menyangkanya dengan (name), mungkin karena (name) dan sakura adalah orang dari luar, itulah mengapa mereka tidak terbiasa akan hal tersebut.
"patroli memang pada dasarnya mengerjakan hal seperti ini juga, menjaga wilayah dari preman yang mengganggu, dan jika ada yang meminta bantuan, haruslah segera dibantu, itulah yang diterapkan oleh Hajime Umemiya," ucap seorang remaja berambut pirang, namanya terakhir kali terdengar saat dikelas, dia adalah Nirei, remaja yang masuk bersama dengan sakura.
"yaa, siapa sangka kita juga jadi tukang bangunan dadakan?," sahut (name), dia terlihat kesal saat kembali menyelupkan kuas pada ember cat dan kembali mengoleskannya pada dinding dihadapannya.
"sudahlah, lagi pula membantu seperti ini juga menyenangkan bukan?," sakura dan (name) serempak menghela nafasnya panjang, keduanya tampak tidak begitu senang dengan hal itu. Namun sepertinya kedua remaja itu mulai merasakan hal yang lain, terlebih lagi (name).
remaja perempuan itu tidak berhenti mengerutkan keningnya, dengan lingkungan damai yang hidup beriringan dengan preman seperti ini membuat (name) begitu bingung. Sebab di distrik 3 & 4, bahkan perempuan diperlakukan begitu buruk disana, awalnya (name) tidak perduli akan hal itu. Namun sejak temannya memutuskan untuk mengakhiri hidupnya karena trauma akan kasus pemerkosaan yang menimpa dirinya, kepribadian [name] jadi lebih keras dari sebelumnya.
mendapati kebaikan yang tidak biasa seperti ini membuat (name) jadi kepalang sendiri, haruskan dia bahagia atau haruskah dia curiga? karena tidak ada kebaikan yang diberikan dengan percuma selama dia hidup di dunia.
tampaknya selama (name) bergelut dengan pikirannya, suo menyadari hal tersebut. Remaja itu terus memberikan atensinya pada (name), remaja itu masih memiliki banyak pertanyaan tentang gadis dari kawasan merah itu.
melihat (name) yang tidak kunjung memakan makanannya, sakura mulai mengajaknya berbicara, "jika tidak segera kamu makan, kue itu akan terasa tidak enak, berikan saja kepadaku," ucapnya.
wajah (name) kian berubah semakin masam, "apa apaan? kan sudah diberikan satu persatu! ini bagianku!," jawabnya dengan nada kesal, sakura mencoba untuk berjalan mundur.
"tapi jika tidak segera kamu makan kue itu akan dingin dan mengeras," ujar sakura, [name] lantas langsung menghabiskannya dalam satu suapan, kedua pipinya jadi menggembung karena kue yang dilahapnya dalam satu suapan itu, sakura menggerdikkan bahunya dan kembali berjalan menghadap depan.
Nirei lantas langsung menyikut sakura dan menanyakan apa arti dari percakapan dengan nada menantang yang diucapkannya barusan, sebab sedikit saja [name] salah mengartikan, tamatlah riwayat sakura untuk kedepan.
namun jawaban sakura terdengar begitu santai dan singkat membuat Nirei jadi kepalang karenanya, "huh? kue nya enak, karena dia dari tadi cuma memandanginya, kupikir dia tidak mau, jadi aku tawari jasa makan habis saja?," jawabnya.
nirei menatap sakura dengan tatapan yang aneh, kemudian dia mendekat dan berbisik, "jangan seperti itu! dia itu berbahaya tau! Ber. ba. ha. ya!!"
lantas sakura langsung memalingkan wajahnya, rombongan mereka berjalan hingga ke dekat terowongan kereta api yang dikabarkan menjadi perbatasan wilayah.
(name) mengikuti rombongannya yang terdiam didekat terowongan, mulutnya masih terus mengunyah makanan yang sebelumnya dia makan. Tidak lama setelahnya, mereka melihat seorang remaja berlari kearah mereka, (name) tidak perduli akan hal itu, namun atensinya ditarik paksa oleh dua remaja yang tiba-tiba saja berlari memasuki terowongan.
alasan (name) tidak bereaksi tidak lain tidak bukan karena dia tahu pembagian wilayah ditempat ini, tidak sembarang orang bisa memasuki sembarang tempat disini. Nirei terlihat panik dan ketakutan karena tingkah dua temannya, suo masih terlihat tenang saat mata (name) tertuju padanya.
namun tidak dengan kakak kelas mereka, dia terlihat dengan panik berusaha memakan beberapa pil yang bahkan tidak (name) tahu pil apakah yang dimakannya, gumaman kakak kelas itu pun masih terdengar ditelinga (name).
tak lama setelah itu terjadi, perhatian (name) kembali pada beberapa orang yang mulai membuat keributan didalam. (name) bukanlah orang yang tidak dapat membaca situasi, memang benar bahwa dia tidak banyak mengerti tentang tempat ini, tidak sama seperti distrik 3 & 4 yang sudah dikuasai olehnya.
namun (name) tahu betul, bahwa kejadian saat ini adalah awal mula dari kejadian besar yang akan datang. Gumaman nirei mulai sampai pada telinga (name) dan membuatnya sedikit tersulut emosi, "bisa tidak... sekali saja kau tenang dalam situasi seperti ini!," ucap (name) menekan nirei dengan nadanya dan matanya yang melebar menahan amarah.
mendapati ancaman dari (name) membuat nirei terdiam, namun membuatnya jadi semakin berlindung pula dibalik tubuh suo.
(name) masih menatap nirei kesal sebelum akhirnya kekesalannya berubah menjadi amarah memuncak ketika mendengar suara asing memanggilnya dengan panggilan aneh lagi.
"oh... bukankah itu... Gadis dari kawasan merah? apa aku tidak salah melihat~?," ucapannya membuat urat-urat disekitar wajah (name) semakin terlihat, genggaman tangannya menguat dengan ekspresi wajah yang sulit di artikan.
"ugh... s**lan, siapa baj**gan yang berani memanggilku seperti itu dengan mulut s**pah nya?," wajah (name) sungguh tidak bisa menutupi amarahnya yang memuncak, remaja yang memanggilnya dengan sebutan aneh itu terkekeh lantas berbalik untuk pergi.
"kalian tidak aku lupakan loh... selamat tinggal otthelo-kun," ucapnya sebelum meninggalkan rombongan (name).
gadis itu masih tetap dengan genggaman kesalnya dan urat amarah disekitar wajahnya, suo menyadari hal itu sebab matanya tidak pernah sedetikpun berpaling dari gadis misterius itu, sampai akhirnya nirei kembali dengan kehebohannya tentang ocehan bahwa mereka akan mendapatkan masalah besar hingga perpecahan fatal antara Bofurin dengan geng yang bernama Shishitoren.
"shishitoren... akan ku b**ih mereka, kep**at... be**bah menjengkelkan...," gumaman (name) mulai terdengar yang dimana hal itu membuat suo berbalik wajah, khawatir jika dirinya bisa terkena imbasnya.
'kesabarannya memang dilevel yang berbeda...'
KAMU SEDANG MEMBACA
Times of You // Hayato Suou
Acción▰▰▰▰ Hayato Suo ▰▰▰▰ kamu tidak pernah menyangka bertemu dengan remaja itu adalah sebuah takdir yang tidak terduga, banyak hal baru yang kamu rasa karenanya. Dia adalah Suo, remaja yang pandai menutupi emosi aslinya dan kamu yang terus berusaha men...