notes: fanfiction only! If u think it's too damn dirty, just go away!
votes for the next chapter.
TAEMARK
Mara si anak bungsu kesayangan, ia memiliki satu saudara laki-laki. Kakaknya itu bernama Jefan yang kini bekerja sebagai pengacara di firma hukum ternama. Jefan juga memiliki kekasih bernama Tio si pemilik toko kue di seberang komplek perumahan keluarga Mara. Mereka berdua sangat serasi, kabarnya kakaknya itu akan menikahi Tio tahun depan.
Rasanya Mara sangat iri, kakaknya itu sudah mapan, tampan, koneksinya luas, belum lagi pacarnya yang penyayang itu. Huft.. setelah berkaca, ia hanya melihat pantulan dirinya yang lusuh dan berantakan. Tidak menarik sama sekali.
Ingin sekali ia mengencani gadis-gadis cantik di kampusnya, namun Mara kembali tersadar atas kelainan yang menimpa dirinya saat ini. Tidak mungkin rasanya bisa berpacaran secara normal, yang ada nanti ia hanya akan menjadi bahan ejekan. Namun ia beruntung, saat ini memiliki kekasih tampan yang banyak diidam-idamkan kaum hawa. Walau tak bisa bersama gadis-gadis itu, Mara bisa mendapatkan apa yang dikejar oleh mereka.
Tok tok tok!
"Maraaaa, kamu di dalam?"
Sebuah suara membuyarkan lamunan tentang gadis-gadis tadi, dalam sekejap Mara berdiri dan membuka pintu kamarnya.
"Kak Tio— Loh kok nangis?!"
Panik, Mara panik. Tio datang malam-malam begini masih dengan celemek di tubuhnya. Belum lagi hidung dan mata yang memerah, jelas sekali habis menangis.
"Maraaaa."
Tio menubruk tubuh adik dari pacarnya itu erat, Mara yang tak siap hampir saja tumbang jika tangannya tidak berpegangan pada sisi pintu.
"Aduh.. kak, kamu kenapa? Sini masuk deh."
Dituntunnya Tio duduk di atas karpet bulunya, lalu ia buru-buru menutup pintu kamar takut-takut ayah atau ibunya datang.
"Kak Tio, ada apa?" Mara bertanya, ekor matanya melirik jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 9 malam. Mungkin Tio baru saja menutup tokonya dan langsung datang kemari.
"Aku kesel banget! Kamu tau ngga, si Jefan tolol itu!"
Mara makin bingung, kenapa Tio malah mengumpati Jefan dihadapannya.
"Janjinya 2 hari balik, ini nyatanya udah lebih dari seminggu dia masih stay aja di Surabaya. Ngapain sih dia Mar?!"
Oh.. jadi itu alasannya, Tio misuh-misuh karena kepulangan Jefan yang terlambat. Kakaknya itu memang sedang mengurus klien di Surabaya. Bilangnya sih memang hanya sebentar, tapi tak pulang-pulang.
"Eum.. mungkin Kak Jefan masih perlu ngurus banyak hal kali kak, persidangan kan panjang."
"Ya tapi ini kelamaan! Jangan-jangan dia selingkuh sama kliennya yang cici-cici itu ya? Ish!"
"Eh ngga mungkin lah!" Mara menggeleng panik, Tio sudah mulai ngelantur nih.
"Jangan nethink kak, disabarin aja.. kakak harus ngerti gimana kerjaan Kak Jefan." Tio hanya diam tak merespon, dirinya masih terlalu kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARK! | ONESHOOT BP
FanfictionDia terlalu imut untuk selalu menjadi dominant! Benar bukan? ❗️Mature Area❗️ - BOYPUSSY! All about 18+ - No pedhopile or incest story! - NO HATE! If u feel this disgusting, go out!