01.

12 1 0
                                    

Sebuah pesan masuk menampakkan sebuah nama  Adhinata Harsa Pradipta pada layar ponsel miliknya, melihat notifikasi tersebut membuat Anasya berdecih sebal.

Waktu menunjukkan pukul 20.10 tetapi suaminya sudah sangat rewel menyuruh ia untuk pulang.

Adhinata Harsa Pradipta

Dimana kamu?
Sudah jam brp ini.
Cepat pulang sekarang.

Missed voice call at 20.13
Missed voice call at 20.14
Missed voice call at 20.15

Kenapa panggilan saya tidak kamu angkat?
Sedang sama siapa kamu?
Dimana kamu sekarang?
Anasya Putri Naeswari, Pulang sekarang.
Atau saya yang kesana.

Anasya memutar bola matanya malas sambil melihat ponselnya. Ia mematikan ponsel miliknya dan kembali mengabaikan panggilan yang terus  masuk.

"Suami lo?" Anasya mengangguk mengiyakan. "Kata gue mending lo pulang sekarang, gue ga mau babak belur gara-gara suami lo ya."

"Ribet tau ga, masih jam segini juga biarin aja lah."

Tio menggelengkan kepala dan kembali menyuruh sahabatnya itu untuk pulang karna ia takut, jika Anasya tidak pulang sekarang mungkin dia yang akan kena getahnya.

Tio menarik lengan Anasya untuk beranjak dari duduknya. Anasya mengalah dan memilih ikut keluar restaurant bersama sahabatnya.

Tio tiba-tiba saja berhenti membuat Anasya yang berada tepat dibelakang tak sengaja menabrak tubuhnya. "Ish, Kenapa berhenti sih?!" Tio tak menjawabnya, Anasya mengikuti arah pandang sahabatnya itu untuk melihat apa yang telah membuatnya berhenti.

Shit.

Anasya melihat seorang lelaki dengan setelan jas yang cukup rapih dan tampan sedang berjalan kearah mereka dengan tatapan dingin yang cukup menusuk.

Shit, He's fucking mad.

Anasya menghampiri Harsa sebelum lelaki itu mendaratkan sebuah pukulan diwajah sahabatnya.

"Let's go home." Anasya menarik lengan Harsa namun tak membuat lelaki itu bergerak sedikit pun. Harsa menatap Ana dengan tatapan yang sangat Ana mengerti, 'Dia' sangat marah, ia tahu itu.

Anasya menggelengkan kepala tanpa melepas genggamannya dilengan besar milik lelaki itu. "Don't do it Harsa."

Harsa memiringkan kepalanya membuat Anasya was-was dengan apa yang akan tiba-tiba saja lelaki itu lakukan. "Do what?"

"You know what is it." Sebuah seringai tipis terbentuk diwajah tampan suaminya, membuat ia semakin mengencangkan genggamannya. "Let's go ho–"

"Are you protecting him?"

"No–"

"You look like someone who was caught cheating now. You know that Love?" Harsa melonggarkan dasinya sambil melihat ke arah Tio yang berdiri tak jauh dari mereka.

"Harsa, He's my friend..okay–"

"But you guys don't look like that. am I wrong?" Harsa kembali menatap istrinya yang semakin mengencangkan genggamannya.

BITTER SWEETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang