Aku sudah mati beberapa detik yang lalu. Ketika seberkas cahaya tiba-tiba menabrak kamarku. Sinar merah kehitaman itu memecahkan jendela, dia meledak beberapa senti di hadapanku. Tubuhku langsung ambruk ke lantai.
Seharusnya aku bisa menyelesaikan tugas sekolah sebelum pagi, tapi buku-bukuku habis terbakar, menyisakan hawa panas yang sudah siap memanggang tubuhku. Ini terlalu tiba-tiba bagi anak berusia tujuh belas tahun sepertiku. Duniaku mendadak terasa sunyi.
Aku tidak bisa mendengar apa pun karena suara berdenging yang menyelimuti telingaku, tapi mataku masih bisa melihat, meski hanya bayang-bayang semu. Di sana, dari balik jendelaku, muncul sesosok makhluk yang menyeramkan.
Dia bertaring, rambutnya sangat panjang, tubuhnya tinggi besar dan beraroma anyir, persis seperti darah. Aku tidak bisa melihat wajahnya, tapi aku ingat dia melangkahkan kaki berdurinya ke arahku yang sedang sekarat.
"Aku akan membawa kepalamu, Pangeran. Kau tak boleh tumbuh dewasa." Entah apa yang dia katakan. Aku tidak bisa menerjemahkannya, otakku perlahan mulai kehilangan kemampuannya.
Malam kian sepi, di bawah cahaya bulan purnama, aku seharusnya mati, agar kutukan kejam itu lenyap selamanya.
***
Ini draft pertama, jadi tidak akan terlalu bagus.
kalau sudah bagus tentu kalian tidak akan bisa membacanya di sini, secara gratis pula.
Namun, kalau kalian menganggap ceritanya menarik silakan berikan komentar.
Terima kasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Rule Of Cruel Crown
FantasyVegas, polisi yang amat berbakat, dia bisa dengan mudah menangkap buronan kelas kakap, pangkatnya melesat naik. Sayangnya dia cenderung suka berbuat onar, tanpa takut malah mengusik para penguasa, karena tingkahnya itu dia akhirnya diusir ke sebuah...