BAB 8

324 38 2
                                    

Dalam perjalanan seokjin memutuskan untuk menelfon jisoo, menanyakan alamat apartemennya

"Iya oppa, ada apa ?

"Kirim alamat apartemenmu oppa ingin kesana"

"Apa ?, aku sedang tidak di apartemen oppa"

"Lalu kau dimana jisoo "

"Aku disuatu tempat, oppa tunggu saja dimansion, aku akan kesana"

"Tidak kirim alamat apartemenmu, kita bertemu disana jisoo"

"Baiklah aku kirimkan alamatnya, tapi oppa tunggu saja diluar apartemen oke"

"Sebutkan sandi apartemenmu, kau pikir aku akan menunggu diluar saja haa?"

"Baiklah aku akan mengirim alamat dan sandi apartemenku"

"Adik yang baik"

Tut Tut Tut

Jisoo memutuskan panggilan secara sepihak

****

Sedangkan dibutik jisoo merasa bingung, ini masih jam kerja, bagaimana caranya ia bisa pulang lebih awal
Apa harus ijin pada minji dulu
Jika dia menunggu jam pulang, seokjin akan curiga dan akan ketahuan jika dirinya tidak mengurus cafe-cafe Dikorea melain bekerja

"Tidak-tidak, aku harus pulang sekarang dan minta ijin pada minji" ujar jisoo panik
Sebelum pergi keruangan minji untuk meminta ijin jisoo terlebih dulu mengirim alamat dan sandi apartemennya pada kakaknya seokjin
"Jisoo eonnie, ada apa, kau terlihat panik" tanya rose
"Rose aku harus keaparment sekarang, seokjin oppa disana, jika tidak oppa akan tau aku bekerja disini" jawab jisoo
"Benarkah, apa dia akan marah" tanya rose lagi dan dibalas anggukan oleh jisoo
"Yah, sudah kau pergi saja, aku yang akan memberitahu minji" ujar rose
"Baiklah, makasih rose"jawab jisoo dan dengan cepat mengambil tasnya dan pergi keluar dari butik

Taehyung yang baru saja tiba dibutik melihat jisoo yang sudah terburu-buru
Menaiki mobil
"Setakut itu dirimu jika seokjin tau kau bekerja dikorea" ujar taehyung
"Baiklah , permainan dimulai" ujar taehyung dengan senyuman yang luntur dari bibirnya
Setelahnya Taehyung mengikuti.mobil jisoo menuju apartemen

Jisoo telah sampai di apartemen dan  dengan cepat berlari memasuki apartemen
Taehyung hanya menepi dipinggir jalan melihat jisoo yang dengan buru-burunya berlari masuk dalam apartemen
Sampai didepan pintu apartemennya jisoo mengatur nafas terlebih dahulu
Sebelum masuk
"Ayo Kim Jisoo, kenapa kau takut, dia seokjin kakakmu sendiri" ujar jisoo meyakinkan dirinya
Setelahnya jisoo memasukkan pin dan masuk kedalam

Dan benar saja disana sudah ada seokjin dan Suho yang duduk disofa Yang menatapnya dengan tatapan tajam
jisoo yang berdiri dan hanya tersenyum kikuk sambil menggaruk lehernya yang tidak gatal

"Dari mana ? " Tanya seokjin penuh intimidasi
"Aku....aku dari rumah temanku oppa" jawab jisoo. "Sejak kapan kau punya teman dikorea?" Tanya seokjin sambil melipat tangan didada
"Siapa bilang aku tidak punya teman disini oppa, aku sudah 6 bulan menetap dikorea yang pasti aku mendapatkan teman baru disini"jelas jisoo sembari duduk disamping seokjin. " Siapa nama temanmu? " Tanya seokjin lagi yang membuat jisoo berpikir sejenak
" namanya rose, dia temanku dikorea oppa, dia orangnya baik dan asik"jelas jisoo. "Rose ?, bukankah dia adik eunwoo?"Tanya seokjin. "Ya dia adik eunwoo oppa, aku mengenalnya dari eunwoo dari situlah kami mulai akrab dan berteman" jelas jisoo
Seokjin hanya mengangguk paham
"Lalu tujuanmu kekorea untuk mengurus cafekan jisooya"tanya seokjin
"Iya oppa, tapi aku masih ingin bebas tanpa mengurus apapun"jelas jisoo
"Apa bebas? Jisoo kau sudah terlalu bebas saat masih kuliah apa itu belum cukup dan sekarang kau sudah selesai kuliah waktunya untuk membantu mengurus perusahaan dan beberapa cafe kita dikorea"tegas seokjin
Jisoo hanya tertunduk, seokjin tidak tau saja dirinya sedang berusaha ingin mandiri
"Oppa, sejujurnya aku ingin mandiri" ujar jisoo dengan posisi masih tertunduk tanpa melihat wajah seokjin
"Mandiri seperti apa jisoo,?" Tanya seokjin
"Aku ingin bekerja oppa, tapi bukan membantu mengurus perusahaan atau cafe, tapi aku ingin bekerja ditempat lain" jelas jisoo
Seokjin yang mendengar ucapan jisoo hanya diam menatap jisoo,ia  tidak mengerti dengan jalan pikiran adiknya itu
Mereka sudah memiliki segalanya, apapun yang jisoo mau dalam sekejap akan terpenuhi, lalu apa yang membuatnya ingin bekerja sendiri dan mandiri.
"Jisoo,kau bekerja untuk mandiri, apa bedanya kau bekerja Diperusahaan atau mengurus cafe"ujar seokjin
"Jika oppa memintaku untuk kembali kejeju aku tidak mau, aku ingin Disini tanah kelahiran kita "ucap jisoo dengan wajah murung
"Baiklah, aku tidak tau kalau adikku ini memang keras kepala dan susah diatur, jadi jika kau ingin menetap disini Maka kau harus mengurus cafe" tegas seokjin
"Tapi oppaa....". "Tidak ada penolakan jisoo, jika oppa tau kau bekerja dikorea mencari uang dengan alasan mandiri, kau sama saja menurunkan harga diri kita bahkan ayah dan ibu, jika orang orang tau kau  anak dari Kim Woo-bin dan adik dari Kim seokjin CEO dari perusahaan kim's Group, mereka akan berbicara yang tidak-tidak bahkan mempermalukan diriku dan perusahaan jisoo, apa kau bisa mengerti ! "jelas seokjin penuh ketegasan agar jisoo bisa mengerti
Jisoo yang melihat sedikit kekhawatiran diwajah kakaknya hanya terdiam dan meresapi setiap kalimat yang diucapkan seokjin.
"Jisoo oppa sudah sangat lelah mengurus perusahaan, setiap ada pertemuan oppa akan pergi keluar negeri setiap waktu, dan bahkan aku tidak memiliki waktu untuk mencari pasangan, aku hanya memikirkan perusahaan dan cafe kita yang berada dikorea" Ujar seokjin menatap senduh sang adik
Jisoo merasa bersalah kepada seokjin
Benar kakaknya itu tidak pernah ada waktu mencari pasangan hidup
Karena kesibukannya mengurus perusahaan dan cafe.
"Oppa apa aku salah"tanya jisoo menatap senduh seokjin
"Tidak, kau tidak salah jisooya, aku melakukan semuanya agar harga diri keluarga kita tidak turun Dimata orang diluar sana. Oppa hanya ingin yang terbaik untukmu jisoo" jelas seokjin
Jisoo tidak bisa lagi membendung air matanya
Matanya berkaca-kaca mendengar setiap kalimat yang diucapkan seokjin
Dan tanpa pikir panjang jisoo langsung menghamburkan pelukan pada seokjin
"Maaf oppa" ujar jisoo
Seokjin hanya tersenyum dan mengelus surai jisoo, sungguh dia sangat menyayangi jisoo. Hanya jisoo yang dia miliki sekarang setelah kematian kedua orang tua mereka.
"Heemm..oppa harap kau mengerti, karena hanya kau yaang kupunya sekarang jisoo" ujar seokjin sembarii melepaskan pelukan dan menghapus air mata jisoo
"Nee, jisoo akan mengurus cafe kita dikorea" ucap jisoo dengan senyuman
"Ini baru adikku, menurut dan tidak keras kepala" ujar seokjin mencubit gemas pipi jisoo
"Jadi aku bukan adikmu jika aku keras kepala" tanya jisoo
Seokjin hanya terkekeh mendengarnya
"Tidak, kau tetap adikku yang Kim Jisoo, oppa hanya bercanda" ujar seokjin

Sedangkan Suho hanya tersenyum ikut bahagia melihat kedua kakak beradik itu saling melempar senyum Dan terlihat bahagia

"Oppa akan bicara dengan eunwoo agar kau yang mengambil ahli cafe utama kita" ujar seokjin dan dibalas anggukan oleh jisoo
Cafe utama yang seokjin maksud adalah cafe terbesar dan mewah dari semua cafe mereka yang tersebar dikorea
Cafe yang biasa dipakai oleh petinggi-petinggi perusahaan jika mengadakan pertemuan
Dan cafe itu adalah cafe tempat dimana jisoo datangi jika merasa bosan diapartemen karena menurutnya cafe itu sangat nyaman dan aesthetic.
Tidak heran jika cafe tersebut jadi favorit pengunjung

"Aku akan kembali kemansion, besok pagi sekali harus kembali kejeju"ujar seokjin
"Apa oppa selesai pertemuan" tanya jisoo. "Hemm sudah,perusahaan besar dikorea Kim's Corp ingin menjalin kerja sama dengan perusahaan kita"jelas seokjin
"Kim's, Corp ? Yang CEOnya bernama Kim Taehyung ?" Tanya jisoo
"Hemm benar, bagaimana kau bisa tau  pemimpin perusahaannya" tanya seokjin
"Ah aku.aku tau dari rose oppa, karena Boss tempatnya bekerja adik dari Kim Taehyung"jelas jisoo
Seokjin hanya mengangguk mengerti
"Oppa pikir kau sudah mengenal dekat dengan CEOnya " goda seokjin
"Yaa oppa, aku tidak kenal dekat dengan CEOnya"ujar jisoo
"Hemm baiklah jisooya, kalau begitu oppa harus pergi, jangan lupa yang kukatakan" tegas seokjin. " Ia oppa" jawab jisoo
"Bagus, kalau begitu oppa pergi dulu, baik-baik Disini, besok pagi sekali oppa akan kembali kejeju"pamit seokjin sembari mengusap kepala jisoo
"Nee, aku akan baik-baik saja disini, apa oppa akan menginap dimansion? "Tanya jisoo
" Iya apa kau ingin ikut" Tanya seokjin
"Tidak oppa, aku disini saja"jawab jisoo
"Hemm kami pergi dulu," pamit seokjin sembari membuka pintu apartemen dikuti Suho

Setelah kepulangan seokjin, jisoo melihat jam sudah hampir jam tujuh malam, rupanya mereka mengobrol cukup lama
Jisoo bingung dia harus bilang apa pada rose dan minji, jika dia harus berhenti bekerja, bahkan dia baru saja beberapa hari mulai bekerja. Ini sangat tidak masuk akal. Bagaimanapun dia harus tetap melakukannya keluar dari pekerjaannya
Dia tidak mau mengecewakan kakaknya seokjin yang sudah sangat berharap padanya.

Karena masih merasa bimbang, jisoo memutuskan untuk menelfon rose
Karena ini sudah hampir jam tujuh
Wanita itu tentunya sudah pulang kerja

Tidak butuh waktu lama rose telah menjawab telfonnya

"Hallo eonnie ada apa, tumben kau telfon ?"

"Rose apa kau ada dirumah"

" Hemm, aku dirumah eon, ada apa"

"Apa kita bisa bertemu"

"Eonnie kau membuatku penasaran, kau menelfon malam-malam begini dan minta bertemu"

"Aku akan menceritakannya setelah kita bertemu rose"

"Baiklah, kita bertemu dimana "

"Dicafe***"

"Oke eon, sampai bertemu disana"

Terakhir jisoo memutuskan panggilan

Jisoo menyebutkan nama cafe yang jelas itu bukan cafe milik ayahnya yang biasa  ia kunjungi.

"Aku harus mandi terlebih dahulu" ujar jisoo dan bergegas kekamar mandi membersihkan diri

TBC

AUTHOR BERHARAP KALIAN MENYUKAI CERITANYA
KENAPA SEPI SEKALI WEE🥴
JADI KURANG SEMANGAT LANJUTIN




Crazy Love (Vsoo )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang