prolog

1K 145 12
                                    

Alcea tersentak, susah payah membuka mata untuk melihat lebih jelas. Ini bukan alam baka yang dia mau.

Tangannya meraba gemetar lantai tempat dia berbaring bertepatan kesadaran membaik, sayup-sayup Alcea mendengar beberapa suara.

Alcea ingat, seharusnya dia sudah mati karena overdosis alkohol. Menyambut kematian selayaknya kekasih hati, tapi kenapa dia masih bernapas dan sekarang justru lubang hidung seseorang pemandangan yang pertama kali dia lihat.

"Kamu baik-baik aja, kan?"

Tidak.

Dia mendadak kesakitan. Saking sakitnya Alcea hendak menjerit, menggerakkan satu jari terasa semua tulangnya patah bersamaan.

"Sekarang kamu aman. Jangan nangis, oke?" Suara perempuan itu kembali terdengar, kesannya seakan berniat menenangkan Alcea, namun bagi Alcea tak ada yang bisa membuatnya tenang. Dia syok setengah mati.

"Kembarannya nggak selamat."

"Serius?"

"Apa muka gue kelihatan bercanda?"

"Sejujurnya lebih kelihatan makin jelek."

"Dasar jalang kec--- aduh, maaf. Gue nggak maksud, gue emang jelek. Maaf."

Telinga Alcea pengang mendengar pembicaraan mereka, satu kata suara membuatnya sensitif. Dia ingin keheningan panjang atau barangkali izinkan mengadu sekali pada salah satu dari sosok asing yang bersamanya kini, jika tiap inci tubuh Alcea berdenyut tajam.

"Tolong, tahan sebentar." Ucapan itu disusul pipi Alcea dihinggapi oleh hawa dingin. "Dokter bakal datang. Anak kecil menggemaskan kaya lo bisa-bisanya dipaksa mati."

Alcea berkedip linglung, namun memilih bungkam. Dia lakukan hanya memandangi sayu laki-laki di samping kirinya tengah memegang kompres sementara di sisi Alcea yang lain, seorang gadis berwajah oval sebelumnya sempat bertanya tentang kondisi Alcea.

Benar-benar bukan alam baka. Alcea terpejam, padahal dia telah menanti lama dengan kesiapan yang tak mudah. Hidupnya seperti penuh lelucon.











****



Halo.

Aku bawa cerita baru lagi, tidak berkaitan dengan plot cerita sebelumnya. Untuk cerita Flowers From Hell bisa dibaca gratis di KK.

Jangan lupa vote, komen, dan simpan ke perpustakaannya ya. Sampai ketemu di part selanjutnya ❤

Sea ​​ButterflyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang