Chapter 1

95 14 4
                                    

POV Shanina

"Sha,liat deh!"ucap Mbak Upik

"Dia Kale kan?"lanjutnya dengan tatapan yang masih fokus pada layar televisi.

Seketika Aku segera mengikuti arah pandangan Mbak Upik,ya Tuhan!benarkah itu Kale? bagaimana bisa Dia berubah begitu drastis?

"Sha,Kamu beneran gak ada konteks sama sekali?"tanya Mbak Upik lagi.

Aku menelan salivaku,rasanya begitu pahit.Aku mendengarkan isi wawancara nya,beberapa bulan yang lalu Aku memang mendengar Dia akan kembali berkarya,itu bukan berita buruk sebenarnya,tapi Aku sadar betul kemunculan Dia kembali ke layar lebar akan mengundang banyak tanya tentang hubungan Kami di masalalu.

"Mbak,matiin TV nya"ucapku

"Sha-"

"Ketakutanku benar terjadi kan Mbak?"

"Kamu kecewa?"

Aku menggeleng pelan,Aku bukan kecewa dengan karyanya,tapi Aku kembali terluka karena kecewa masalaluku rasanya menganga.

"Kale berhak berkarya Sha,Dia punya modal untuk itu,Kamu-"

"Aku tidak kecewa dengan karyanya,tapi Aku kesal setelah ini pasti akan banyak opini yang menggiring Kami"potongku

"Hampir 7 tahun Aku berusaha keras melupakan Dia dengan karyaku,kerja sembari menyelesaikan akademik itu tidak mudah,tapi pada akhirnya apa?narasi sumber gosip di televisi tadi kembali menyeret namaku kan?"

"Wajar Sha,karena dulu Kalian sangat dekat,Kalian punya fanbase yang begitu besar"balas Mbak Upik

"Sekarang Mbak tanya deh, bagaimana perasaanmu saat ini?setelah melihat Kale di televisi?"lanjut Mbak Upik bertanya.

Aku diam,Aku kembali teringat,Kale berubah dengan bentuk fisiknya sekarang,benarkah Dia sakit?

"Kale sudah berubah yaa Sha?"gumam Mbak Upik

Tanpa Aku sadari,Aku mengangguk pelan,setuju dengan opini Mbak Upik.

Kale yang dulu Aku kenal Dia pria tampan, memiliki fisik yang di idamkan semua orang,tapi yang Ku lihat tadi Kale dengan bentuk fisik yang berisi,bahkan tulang rahangnya nya yang dulu begitu tegas terlihat sangat samar.

"Sha, bagaimana kalau ada tawaran satu projek bareng Kale,apa Kamu mau Nerima?"

Kedua mataku melotot,Mbak Upik memang manager ku,jadi wajar jika Dia memberi pertanyaan konyol seperti itu.

"Mbaaaaak,,,"

"Oke,Mbak tau,saat ini belum yaa?"

                             ***

7 tahun yang lalu,Kale adalah orang spesial,Kami memang memiliki hubungan lebih dari sahabat,tapi Kami memang memilih untuk tidak mempublikasikan ke media,saat itu usia Kami masih sangat muda,Kami tidak ingin hubungan yang Kami jalani banyak orang yang ikut campur,para netizen misalnya.Ternyata keputusan itu salah besar,Kami selamat dari netizen,tapi hubungan Kami tidak selamat dari kebijakan managernya Kale.Hingga pada akhirnya di tahun ke 3 hubungan Kami putus dengan cara tidak baik,hujatan demi hujatan Aku terima,mentalku hampir saja menyerah.

Yang paling menyedihkan adalah sikap Kale yang tidak tegas,Dia hanya diam tanpa ada niatan membela atau melindungiku.

Aku akui,apa yang Aku lakukan salah,tapi apa yang Aku lakukan adalah bentuk kemarahanku pada managernya,yang pada saat itu terekam sebuah kamera dan bocor ke publik.

Di dalam rekaman itu Aku sangat marah,Aku marah pada managernya yang seolah-olah membuat Kami tidak di beri waktu untuk bertemu,sekedar untuk mengobrol via telepon saja sulit.Kale di buat sibuk dengan jadwal projeknya.Bagiku wajar jika Aku marah pada saat itu,apalagi usiaku masih terbilang muda.

Tapi setelah rekaman itu bocor dan viral,Aku bersama kedua orangtuaku datang ke rumah Kale,dengan maksud meminta maaf,bersyukur saat itu keluarga Kale menerima Kami dengan sangat hangat.

Tapi semakin lama,Kale sulit untuk di hubungi,hingga akhirnya Aku menyerah dengan kecewa yang begitu besar.

POV Kalendra

Aku tidak tahu apakah keputusanku saat ini benar atau salah?yang jelas dengan kembali nya Aku berkarya,Aku bisa pulih dari penyakit mentalku.

Setelah 7 tahun Aku berjuang untuk sembuh dan menutupi semuanya,hari ini Aku memberanikan diri bicara di depan kamera wartawan.

Bercerita tentang penyakitku tidak mudah,dada rasanya sangat sakit,bahkan kaki dan tanganku bergetar,keringat dingin pun keluar.

"Kale apa yang akhirnya membuat Kamu memutuskan untuk kembali berakting?"

"Tentu saja karena tabungan ku sudah habis"jawabku dengan tawa

"Becandaaa"lanjutku

"Apa yaa?mungkin karena passion,lalu yaa karena rindu aja,pengen lagi punya kegiatan seperti dulu"ungkapku

"Lalu bagaimana tanggapan mu jika banyak fans yang kaget dengan perubahan fisik yg dulu dan sekarang?"

"Wajar sih,Aku saja kaget kok, semoga karyaku tetap bisa di terima aja pokoknya"

"Bagaimana hubunganmu dengan Shanina,bukankah dulu Kali-"

"Ah baik-baik saja Mas"potongku

"Masih konteks berarti?"

"Ehmm enggak juga,Shanin nya juga sibuk banget pasti"

"Sudah yaa Mas,mau jalan dulu nih"lanjutku sembari berjalan menghindari para wartawan.

Aku berhasil masuk ke dalam mobil dan berpamitan pada wartawan,Aku sudah yakin pertanyaan tentang Shanina pasti akan terucap dari para wartawan,jika Aku mau,Aku bisa melayani semuanya dan berharap dengan cara itu Aku bisa memancing Shanina untuk bertemu dan berbicara dengan baik,tapi Aku rasa momennya kurang tepat karena hari ini Aku baru saja mempromosikan film baruku.

Bisa melihat Shanina dari layar film saja Aku sudah senang,itu salah satu obat untuk ku.Kata dokter psikiater Ku,Aku harus memikirkan yang membuat ku senang.

Semoga saja dengan kembalinya Aku berkarya,suatu hari nanti ada moment yang bisa mempertemukan Kami berdua.

Aku bisa saja datang menemui gadis itu ke rumah nya,tapi rasanya nyaliku belum sekuat itu, menatapnya dari layar saja Aku bisa menangis.

I'll Never Forget YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang