02:00

3.7K 336 62
                                    

NOTES

- Cerita yang ditulis disini tidak ada hubungannya dengan dunia nyata, cerita ini hanya sekedar tulisan penulis ketika sedang bosan

- Omegaverse yang dimaksud dalam cerita ini mungkin akan sedikit berbeda dengan Omegavers yang biasa kalian baca diluar sana

- Alur cerita ini berbeda dengan roleplay asli mereka, mohon untuk tidak membawanya sampai roleplay asli

Terima kasih.

-ˋˏ✄┈┈┈┈

Pukul 09:27

Tampak sinar matahari mulai terlihat menyilaukan mata, namun sepertinya sinar itu tidak cukup untuk membangunkan pasangan yang terlihat nyenyak tertidur itu, Rion dan Caine

Raut kelelahan dapat terlihat dengan sangat jelas pada kedua wajah itu, keduanya tidur dengan keadaan saling memeluk seolah enggan melepaskan satu sama lain

Namun, hal indah itu harus berhenti disaat-

"BABEHH!! MAMI!! BANGUN!!"

"Kata saya sih mereka pingsan"

"HITUNGAN KETIGA DOBRAK! SATU! LIMA! SEPULUH! LIMA BELA-"

"MANA TIGANYA?!"

Tak tahan dengan suara bising yang dibuat oleh anak-anaknya, Caine memilih untuk bangun dari tidurnya dan kengerjapkan matanya mencoba menyesuaikan cahaya yang masuk kedalam pandangannya

Dirinya berdiri usai menyingkirkan tangan Rion yang memeluk dirinya erat dan menggantinya dengan bantal. Saat dirinya membuka pintu, ia dikejutkan dengan Riji yang sudah berancang-ancang ingin mendobrak pintu tersebut

"Iji, Key, Garin, Krow, kenapa berisik di depan sini?" Tanya Caine dengan lembut, Riji membenarkan kembali posisinya berdiri saat melihat Caine yang sudah berada di depannya

"Itu, kata bapak kemarin mau ngomongin masalah Riji dan Krow sama anak putih, terus saya liat jam segini belum bangun, saya pikir pingsan makanya niat saya bangunin, eh ini tiga krucil malah ngikut" Jelas Key panjang lebar, Caine hanya mengangguk dan tersenyum menatap anak-anaknya, dirinya mengelus kepala Garin yang berada paling dekat dengannya sembari berucap

"Yaudah, tunggu aja di ruang tamu, aku bangunin Rion dulu, kalian udah pada makan?" Sontak keempatnya menggeleng saat mendengar perkataan tersebut, mereka semua belum makan dikarenakan hanya satu orang yang dapat memasak dikeluarga ini, Caine

"Nanti aku masakin deh, udah gih sana turun dulu" Ujarnya sembari bergerak masuk kedalam kamar, berniat membangunkan Rion yang ternyata sudah terduduk dikasur dengan wajah merengut

Caine menghampiri sang pasangan, berdiri di depannya dan mengelus rambut berwarna ungu itu lembut. Rion yang merasa nyaman segera menarik pinggang ramping milik Caine dan mendekatkan wajahnya kearah perut rata itu dan mendusalkan wajahnya

"Geli, Yonn.. Mandi sana, udah jam segini, aku mau masak buat anak-anak dulu" Titahnya yang mendapatkan gelengan dari lelaki berambut ungu tersebut, ia hanya mampu terkekeh dan menangkup wajah itu agar dapat melihat matanya

"Mandi yuk, udah punya anak 13 kok masih manja kaya gini?"

"Biarin! Biasanya kamu dimonopoli sama Echi atau engga Garin!" Balas Rion seolah-olah merajuk terhadap sang submissive, Caine hanya dapat menghela nafas, pelukan yang diberikan Rion semakin mengerat hingga membuat pinggang milik Caine sedikit terasa sakit

Hampir menyerah karena sudah kehabisan ide, Caine akhirnya mengeluarkan jurus terakhirnya yang ia jamin akan membuat Rion luluh

"Mandi bareng yuk?"

"KUY GAS NGENGG!!"

-ˋˏ✄┈┈┈┈

"Ijiiii, maafin aku dongg.."

"Engga ya, Gin! Lu tuh udah berapa kali sih gua bilangin, jangan pegang-pegang koleksi lego gua! Bukan masalah harganya, gua capek loh buatnya, lu setiap gua mintain tolong juga gak pernah mau, Mako juga sama aja!" Protes sang Riji panjang lebar

Kali ini keributan mereka disebabkan oleh Gin yang dengan tidak sengaja menyenggol salah satu koleksi lego milik Riji yang lumayan berharga, Lego Harry Potter Hogwarts Castle

Riji tampak terus-terusan menghindari Gin, dirinya memutari sekeliling rumah demi dapat menjauh dari Ultima tersebut, namun Gin tetap saja mengikutinya hingga kemana pun

Gin mempercepat langkahnya untuk mengejar Riji dan memeluk pria yang lebih mungil darinya itu, Riji yang sudah jengah hanya dapat diam dengan seluruh emosinya. Gin melihat wajah emosi tersebut, dirinya lantas menciumi seluruh bagian wajah itu hingga pipi Riji memerah

"Udah lu gak usah cium-cium dah! Ntar Mako liat makin brabe urusa-"

"EkHEeM!! GuUys5 1Ni mAk0o NyAa d1SinIi LhHO0!! FyI 4Ja s1Hh!!"

-ˋˏ✄┈┈┈┈

Tampak seluruh anggota keluarga berkumpul di ruang tengah, kali ini semuanya memasang tampang serius, bahkan Echi sekalipun

Mereka semua memakai baju santai yang dilapisi oleh jaket baseball milik mereka. Beberapa anggota bahkan tampak menghidupkan rokok mereka sembari menunggu Rion atau pun Caine angkat bicara

"Lu semua pasti udah tau kan kenapa gua hari ini ngumpulin kalian semua disini, terutama Riji, Krow, Jaki, Mako, dan Gin"
Ujar Rion dengan tangan yang dilipat di depan dadanya, anggota lain lantas mengangguk dalam diam

"Setelah kejadian ini, gua mau kalian setiap ketemu sama anak putih-putih, langsung culik, introgasi, bredet, hantem, dan taruh anak itu di depan markas putih-putih, jangan lupa sampein ke mereka 'This Is Item Asli.' Paham?"

Anggota lain yang mendengarnya tersenyum sinis dan dengan segera mereka semua berucap kata "Paham" Dengan tegas

Rion yang melihat itu tersenyum bangga, tak menyangka bahwa keluarga yang dulu dirinya dan Caine dirikan dapat menjadi sebesar dan sejaya sekarang

"Bapak, kalau buat masalah senjata, yang saya liat dicatatan kita masih ada transaksi sebesar 20 Mini dan 10 Phython yang belum dilakukan dan berencana dilakukan besok, itu mau diberhentikan atau gimana pak?" Tanya Key sembari mengecek ulang data yang ada di IPadnya dengan seksama

Caine yang mendengar itu hendak menjawab, namun sebelum itu dirinya melirik kearah Rion seolah meminta izin untuk menjawab dan dibalas anggukan oleh Rion

"Em, transaksinya tetap dilakukan, dan ini transaksi terakhir yang bakal kita lakuin sama anak putih-putih. Seterusnya untuk masalah peluru, kita bisa beli di fraksi lain atau kita bisa warung ataupun rampok buat peluru" Ujar Caine, Key yang mendengarnya lantas mengangguk dan mencatat hal tersebut di catatannya

Suasana mulai sunyi, semua orang terdiam memikirkan skenario yang akan mereka lakukan jika bertemu dengan anak putih-putih, namun sunyi itu pecah saat Rion berbicara

"Mumpung disini lengkap, gua sekalian aja mau ngomong kalau bakal keluar negri-"

-ˋˏ✄┈┈┈┈

OTSUZIEEEE!!!!

Waduh waduh waduh.. Kalau gini Suzie angkat tangan ya🙌🏻

Burn For You; OmegaversTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang