Kini mereka semua sudah melepaskan pelukan masing masing,dan datang vio dengan lari
Kak Devi..... *Ujar vio yang lari memeluk Devi*
Io *ujar Devi yang memeluk vio*
Devi *ujar Rara yang sudah menangis*
Mamah *ujar Devi yang memeluk mamah*
Sabar ya sayang *ujar Rara yang memeluk Devi*
Emang demen banget dh afan masuk ruang ICU *ujar aunty yang nangis*
Aunty *ujar Devi yang lanjut memeluk aunty*
Sabar ya Dev, aunty yakin pasti afan bisa melalui koma nya, karena ini bukan ICU pertama dia,tapi ICU ke 5 dia *ujar AUNTY yang nangis di pelukan Devi*
Ya afan sudah memasuki ruang ICU 5 kali tersebut,
Tante *ujar Cantika yang Salim dengan Rara dan aunty,dan di ikuti oleh Laura*
Udah boleh di kunjungi belum ya *ujar Rara yang bertanya pada Devi*
Sudah mah,tadi Devi sudah masuk,bang Marcel juga udah *ujar Devi yang mengelap air matanya*
Yaudah,Devi titip vio ya *ujar Rara yang langsung memasuki ruang ICU*
Di ruang ICU tampak Rara yang sudah memakai baju khusus ruang ICU
Anak mama,afan ,cepet bangun ya nak , jangan bikin khawatir kami,mama udah ada di sini sayang *Ujar Rara yang duduk*
Bangun yuk nak,pasti kamu bisa sayang*ujar Rara yang nampak nangis*
Devi..*ujar satu kata yang keluar dari mulut afan*
Degh
Rara sangat kaget dengan yang barusan anaknya sebut
Fan afan kamu udah sadar nak? *Ujar Rara yang menaiki alis nya tersebut sambil mengelap air matanya*
Fan afan bangun nak afan jangan sebut nama Devi terus,ada mama di sini sayang ,Devi di luar*ujar rara yang menampar Alus pipi afan tapi sangat pelan*
Dokter dok dokter*ujar teriak rara yang memanggil dokter*
Namun afan tak henti hentinya memanggil nama Devi, dokter pun sudah datang dan langsung memeriksa afan sementara Rara keluar
Di luar ruang ICU
Mah ada sama afan,kenapa dokter sama suster tadi lari dan masuk?,mahhh jawab *ujar Devi yang sangat panik*
Dev kita tunggu penjelasan dari dokter ya *ujar Cantika yang memeluk Devi*
Sabar Dev *ujar Laura yang memegang bahu Devi sambil mengusap usap nya*
Tiba tiba dokter keluar dari ruang ICU tersebut
Atas nama Devi tolong masuk ya *ujar dokter yang memanggil Devi*
Saya dok ,bentar ya *ujar Devi yang mengikuti masuk ke dalam ruang ICU*
Di dalam ICU
Afan dari tadi selama pemeriksaan memanggil nama Devi , jadi ini bisa pertanda sadar coba tolong ajak bicara siapa tau perlahan lahan afan akan membuka mata dan sadar*ujar dokter yang bilang kepada Devi*
Hmmh iya dok *ujar Devi yang memanggut kepada dokter*
Dokter dan suster pun meninggal kan Devi/ruang ICU tersebut
Fan aku ada di sini sekarang,sayang ayok dong bangun biar aku gak ada yang sakit in *ujar Devi yang nangis*
Kenapa sih fan kamu bisa begini? *Ujar Devi yang ,nangis*
Fan kenapa haaa *ujar Devi yang menutupi wajahnya dengan kedua tangan sambil duduk*
Tampa sadar air mata Devi jatuh ke tangan afan,dan tiba tiba tangan afan bergerak perlahan lahan,dan hal tersebut tidak di sadari Devi karena Devi menutup muka nya
Orang orang yang di luar melihat kejadian itu langsung meneriaki nama Devi dengan pelan pelan karena itu adalah rumah sakit yaa
Afan pun membuka mata nya tersebut dengan perlahan lahan,dan afan langsung melihat ke arah Devi
Orang orang di luar ICU pun menggetok kaca tersebut tapi tidak di dengar oleh Devi karena berisik nya alat monitor
Afan pun mengangkat tangannya pelan pelan dan merapi kan rambut Devi ke belakang telinga
Degh
Devi pun langsung Sadar dan membuka tangannya dari muka nya,dan betapa kaget nya yang ia liat afan telah sadar dari koma nya
Hahhh afan afan Lo sadar fan *ujar Devi yang nangis dan senyum*
Matahari gw...*ujar kata kata afan yang di sebut saat pertama kali dia bangun*
Jangan nangis*ujar afan yang mengelap air mata afan*
Dan dokter pun datang dengan 3 suster,dan memeriksa afan, sementara Devi di suruh keluar dari ICU
Di luar ICU
Mamaa *ujar Devi yang memeluk Rara tersebut*
Devi *ujar Rara yang membalas pelukan hangat Devi*
Afan sadar mah *ujar Devi yang nangis bahagia/ tenang sambil melepaskan pelukan*
DEVIII *ujar Cantika dan Laura yang memeluk Devi*
Bubos *ujar Rafael yang ingin memeluk Devi tapi..*
Ehemmm *ujar Marcel yang melihat tajam arah Rafael*
Hehehehe jangan bilang in ke bos atuh cel *ujar Rafael yang tersenyum*
Dokter pun keluar dengan afan yang masih tergeletak di kasur dan ingin di pindah kan ke ruang rawat inap
Mereka mengikuti afan dari belakang,
Dan sesampainya di ruang rawat ini VVIP, dokter pun memindahkan afan,sesudah itu dokter dan suster pun permisi pergiAfan nampak masih lemas dan sangat pucat
Eh kalian udah pulang?,kan masih jam 9 pagi Loh *ujar Rara pada geng afan*
Hahaha gak mama bos , soalnya kita...,hemmm *ujar fairel yang ingin menjawab tapi*
Tapi bolos kan? *Ujar Cantika yang senyum*
Heheheh *ujar geng afan yang senyum
Aduhh kalian ini, sekarang aku maafin tapi besok besok jangan ya *ujar Rara yang senyum*
Iya mah *ujar Rafael yang udah di anggap anak sendiri*
Sementara Devi dan afan main tatap tatap an sambil senyum
Nyebelin *ujar Devi yang bilang kepada afan*
Udah bikin khawatir lagi *ujar Devi yang kepada afan*
Kalau khawatir tanda nya sayang dong *ujar afan yang senyum*
Ya iyalah ihhh *ujar Devi yang menekuk alisnya tersebut sambil senyum*
Hahaha *ujar afan yang ketawa*
Satu ruangan pun ketawa karena melihat 2 pasangan tersebut
Bersambung
Setiap awal yang menyedihkan,pasti ada akhirnya yang bahagia,
Kata sukses hanya untuk orang yang tetap berjuang dan tak pantang tumbang
KAMU SEDANG MEMBACA
Cowok Pengganti Mamah
Teen Fictionsebuah anak perempuan yang di jodohkan karena ibu yang mempunyai penyakit kanker otak yang parah yang mengakibatkan kematian Chaterine devinatasya (peran utama) Afan Xavier dirgantara (peran utama( Agista malanatasya Rakha Pratama Reza Medina pu...