['2'] △

276 26 0
                                    


Hari kedua (Name) di sekolah, jujur saja (Name) tidak terlalu tertarik untuk mendapat banyak teman di sekolah itu.

Lagi pula (Name) hanya dekat dengan Karis. Dia merasa kurang cocok dengan murid murid di kelas itu.

[Luch Time]

(Name) hanya diam di tempat duduknya. Ia menggambar sambil mendengarkan musik dari earphone yang ia bawa. Saat (Name) sedang tengah tengah menggambar ia sadar akan sesuatu.

𝚈𝚊𝚗𝚐 𝚍𝚒 𝚐𝚊𝚖𝚋𝚊𝚛 (𝙽𝚊𝚖𝚎)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

𝚈𝚊𝚗𝚐 𝚍𝚒 𝚐𝚊𝚖𝚋𝚊𝚛 (𝙽𝚊𝚖𝚎)

"Astaga, kenapa aku malah gambar kayak gini!?" Ucap (Name) kecil. (Name) langsung merobek-robek kertas itu, karena (Name) takut kalau terjadi sebuah kesalahan pahaman. Apa lagi ketua kelasnya itu (Medi) adalah orang yang baik di kelas.

Setelah (Name) merobek-robek kertas itu, tiba tiba saja Medi, ketua kelas mereka menghampiri (Name). "Halo (Name)! Kamu ngapain? Jangan buang sampah sembarangan lho ya!" Ucap Medi sambil mengacak ngacak rambut (Name). "Eh, I-iya! Santai aja, sampah nya ga ku buang sembarangan kok!" Sahut (Name) sambil tersenyum tertekan.

Medi yang mendengar hal itu tertawa kecil lalu meninggalkan (Name).

'Aduh, Kayaknya lain kali aku jangan gambar sambil dengerin lagu yang horror deh..' -batin (Name)

. 𝙶𝚘𝚒𝚗𝚐 𝚑𝚘𝚖𝚎

(Name) berjalan menuju parkiran, dan melihat dua teman kelas mereka. Langit dan Bintang. (Name) hanya melihat mereka sebentar dan langsung menuju motor miliknya. Saat (Name) baru saja sampai di depan motornya, Bintang langsung memanggilnya.

" (Name)! Kesini bentar boleh?" -Bintang

(Name) yang mendengar kalau dia di panggil hanya berdehem dan langsung menghampiri mereka berdua. "Kenapa?" Tanya (Name) singkat. "Gua tau ini aneh, tapi coba pukul Langit" Jawab Bintang sambil cengengesan ga jelas.

"Hah? Ngapain?" -(Name)
"Udahlah, lakuin aja!" -Bintang

Karena di desak terus oleh Bintang, akhirnya (Name) setuju dan langsung memukul Langit.

"Gimana Lang? Sakit ga?" Tanya Bintang.
"Lumayan.., kalau hitungan perempuan ini sakit sih." Jawab Langit. "Udah kan? Aku mau pulang" ucap (Name). "Udah udah, hehe maaf ngerepotin" sahut Bintang.

Saat (Name) sampai di kosan nya dia masih nge bleng. Dia ga ngerti, kenapa Bintang minta dia buat mukul Langit? Kan terdengar kayak ga jelas ya (🗿) .

Saat (Name) baru saja merebahkan tubuh nya di kasur empuk miliknya. Tiba tiba saja ada yang menelponnya. Dari handphone itu tertulis 'Bhima', jujur saja (Name). Mualesss banget ngangkat tuh telpon, karena pasti di ajak ketemuan.

'Si bajigur, segala nelpon' -Batin (Name) lalu mengangkat telpon itu. "Apa?" Tanya nya singkat. "Ketemuan di tempat biasa" ucap Bhima dari telpon itu.

"Males cok! Gua baru pulang!" -(Name)
"Lu mau gw apa apain Ian sama Adnan?" -Bhima
"Y, otw" -(Name)

(Name) tanpa mengganti pakaian nya langsung pergi ke tempat yang di maksud Bhima, dimana? Ada deh.., Belom saat nya aowkaawokawok..

Saat sampai di sana, (Name) melihat Ian dan Adnan yang sudah babak belur di sana. "Lu ga nepatin janji, lagi." Ucap (Name) dengan nada ketus. "Terus? Lu juga telat" sahut Bhima dengan senyumannya. "An#&¥" Ucap (Name) lalu langsung memukul Bhima dengan keras.

"Wow, lu udah tambah kuat ya?" Puji Bhima lalu mengeluarkan tongkat golf. "Gua anggap itu ejekan" ucap (Name) balik sembari mengeluarkan baseball bat.

Mereka mulai berkelahi brutal di sana. Dan hasilnya? (Name) yang menang. "Heh..,gua ga bakal kalah sama pecundang yang mainnya cuma kroyokan" ucap (Name) mengejek Bhima yang sudah knock.

"An&$¥" Ucap Bhima. "Yaudah, gua bawa Ian sama Adnan ya, bye!~" Ucap (Name) menyeret Ian dan Adnan.

𝙰𝚗𝚘𝚝𝚑𝚎𝚛 𝚙𝚕𝚊𝚌𝚎

"Lo pada kalau dalam bahaya bilang bego" ucap (Name) melemparkan sebuah perban

"Hehehe, susah :D" ucap Ian balik sambil cengengesan

"Susah, HP gua tinggal" sahut Adnan.

"Yaudah.."




































Duar, halo abang kuh. HEHE LAMA YA UP NYA? MAAF, GURU AUTHOR KALAU NGASIH TUGAS GA NANGGUNG NANGGUNG SOALNYA HEHEHE

Maaf juga ya kalau pendek! Otak Author udah buntu soalnya hehehehe

Jumlah kata: 597 words

Bakwan Fight Back x Readers Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang