2. pembullyan.

97 9 0
                                    

Murid-murid yang berada disana hanya bisa menertawakan alvan yang basah kuyup, alvan hanya bisa berdiam diri karena takut dengan teman-temannya, disaat alvan diam ada seorang murid yang menghampiri dirinya.

"bagaimana rasanya anak malang? Pasti sakitnya, aduh kasihan banget sih sudah di benci ayahnya dan sekarang dibully sama temen-temen." Murid itu menunjukkan tangannya kepada alvan yang sedang menunduk.

PLAK!!

tamparan itu mendarat dipipi mungil alvan
"Ingat ini anak aneh, jangan kasih tahu tentang ini kepada guru. Kalau kamu kasih tahu tentang ini, kami tidak akan segan-segan untuk membully mu." Setelah tamparan dan ucapan itu murid tersebut pergi dengan teman teman nya menuju tempat duduknya masing-masing.

Beberapa menit pun berlalu guru jam pertama pun masuk, terlihat seorang guru perempuan yang masuk kedalam kelas. alvan yang melihat gurunya masuk dirinya bergegas untuk duduk di kursinya, guru pelajaran itu merasa ada yang aneh kepada alvan.

"anak-anak, dikelas ini ada yang bocor atau bagaimana? di dekat pintu ada genangan air yang kotor, ibu boleh minta tolong bisakah kalian bersihkan dulu soalnya tidak enak di pandang, dan takut ada yang terpeleset." Guru itu duduk dengan sedikit berbicara dengan suara lembutnya.

"Ara. tolong bersihkan genangan airnya nanti takut ada yang terpeleset." Guru tersebut menunjukan tangan nya kepada anak pembullyan yang baru saja pembully alvan, Ara yang tertunduk oleh gurunya pun merasa kesal, Ara yang memiliki marga Alexander harus menerima suruhan dari gurunya itu.

Ara dengan tidak terima la melawan kepada guru mapel itu, Ara mencaci maki guru tersebut dengan ejekan yang tidak enak hati.
" Bu. saya memiliki marga ternama, masa saya harus membereskan kekacauan itu?
Saya di mansion saja tidak disuruh-suruh tapi kalau di sini saya disuruh-suruh. Bu, memang ibu mau saya laporkan kepada Daddy saya.?"Ara dengan ucapan sombong Nya untuk mempamerkan marga nya.

Guru mata pelajaran itu sudah lelah dengan sifat Ara yang selalu sombong kepada semua siswa, guru tersebut tidak ingin mempunyai masalah dengan Ara karena guru tersebut sudah tahu kalau Ara akan melaporkan kepada daddy-nya.

"Alvan kamu bisa bersihkan genangan air itu? Nanti ibu kasih hadiah." Guru tersebut tersenyum kepada alvan, karena guru itu tahu bagaiman sifat alvan. Guru itu tertarik dengan alvan yang selalu patuh dengan kata-kata semua guru.

Alvan yang merasa dirinya terpanggil merasa gugup karena baru kali ini dirinya dipanggil dengan keadaan basah kuyup karena di siram oleh Ara.
"Iya Bu saya akan bersihkan kekacauan ini." Alvan berdiri dengan meninggalkan tempat duduknya, alvan mengambil pel untuk membersihkan genangan air yang berada di dekat pintu kelas.

-

-

-

-

Halo maaf nya kalau lama up nya, dan author mohon kalau ada kosa kata yang salah kasih tau author supaya nanti bisa di benar kan lagi kata kata nya, jangan lupa untuk vote dan komen nya makasih kakak cantik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Halo maaf nya kalau lama up nya, dan author mohon kalau ada kosa kata yang salah kasih tau author supaya nanti bisa di benar kan lagi kata kata nya, jangan lupa untuk vote dan komen nya makasih kakak cantik


Alvan saputraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang