#prolog

125 17 1
                                    


"aduh, iya kak.... jangan terkejut! aku kan sedah bilang kalau aku akan pulang hari ini."

"TAPI KAU TIDAK BILANG JAM BERAPA KAU BERANGKAT."

Wanita muda itu menjauhkan ponselnya dari telinganya, bisa-bisa gendang telinganya pecah saat mendengar kakaknya berteriak.

"iya kak, aku minta maaf... sudah ya! aku ingin pesan taksi."

"Ningning!! biar pak Lee yang menjemput mu. Tunggu di sana ya."

"astaga kak! aku ini sudah besar, aku bisa naik taksi sendiri."

"malam-malam begini, bahaya kalau naik taksi!"

"ah! ya sudah, aku akan menunggu."

Ningning mematikan telpon sepihak lalu menarik kopernya menuju tempat duduk.

Ningning duduk di sebelah pria yang sedang memainkan ponselnya.

Ningning kembali memainkan ponselnya, dan baterai ponselnya sisa 16%, dan perjalanan dari rumah menuju bandara bisa memakan waktu 1 jam jika Pak Lee membawa mobilnya dengan kecepatan normal.

Semoga Pak Lee melaju dengan cepat, Ningning sangat rindu kepada satu kakak laki-lakinya dan dua adik perempuannya.

Ningning itu 5 bersaudara.

Yeonjun
Ningning
Jake
Minji
Ahyeon

Dulu saat ayahnya dan ibunya menikah, Ningning dan Jake sudah berumur 2 tahun, dan Yeonjun berumur 5 tahun.

Bukan, mereka bertiga bukan anak haram, tapi ayah ibu mereka menikah saat mereka sudah mempunyai anak masing-masing.

Yaaa, ibunya Ningning cerai dengan suaminya dan ayahnya yang sekarang kehilangan istrinya saat dia melahirkan anak kedua.

Mereka bisa bertemu karna ibu Ningning dulu bekerja di perusahaan milik kakeknya, saat itu ayahnya masih menjadi karyawan biasa.

Dulu mereka rekan kerja, berhubung senasib, jadi mereka mencoba membuka hati kembali dan menikah.

Dari pernikahan mereka, Ningning sekarang mempunyai 2 adik perempuan.

Terakhir Ningning bertemu dengan Minji saat umurnya 14 tahun, dan Ahyeon 11 tahun.

Ningning sengaja pergi ke Shanghai untuk bersekolah, dia tidak kuat melihat Jake dan Yeonjun bertengkar setiap hari. Dan dia juga muak dengan Jake yang selalu bilang.

"Nanti ketika aku jadi CEO, kau jadi sekertarisnya ya! tapi kamu harus lebih cantik daripada sekertaris grup Jeon."

Maksudnya Ningning jelek??!?

Ah, sudahlah... lupakan. Yang penting sekarang adalah pulang dan tidur.

Saat Ningning sedang memainkan ponselnya, tiba-tiba benda persegi panjang itu mati.

Sudah pasti baterainya habis.

Sialnya, power bank milik Ningning tertinggal di asramanya...

Ningning meletakkan ponselnya di tas nya lalu bersandar pada kursi.

Sesekali Ningning melirik ke arah ponsel orang di sebelahnya, untuk melihat apa yang dia lakukan.

Saat sedang mengintip, pria itu menoleh ke arah Ningning.

Dengan mata elangnya dia memandang Ningning dari atas sampai bawah.

Ningning yang malu hanya membuang mukanya sambil bersenandung.

"Nama?"

Ningning kaget, jadi spontan dia menyebutkan namanya.

"ah, Ningning..."

Pria itu mengangguk.

"k- kalau kau?"

Tanya Ningning gugup.

"Jay."


-Bersambung-



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 21 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

 SHUT UP | ANGRYBAO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang