*Harusnya kakinya ky gini ↓↓
Angin malam berhembus lembut menerpa wajah cantik gadis berusia 21 tahun. Kaki yang ia ayunkan menggambarkan suasana hatinya yang tenang. Rahang bawahnya bergerak mengunyah makanan yang ada di dalam mulutnya. Matanya melihat kendaraan yang berlalu lalang dibawah kakinya. Suara jalanan yang bising dan penuh lampu membuat suasana malam tidak menyeramkan.
Dering telepon membuat lamunan gadis itu buyar. Ia beralih melihat handphone-nya yang tergeletak disampingnya. Layar handphone memperlihatkan nama kontak penelepon TT . Ia mengangkat telepon itu dan menekan fitur loud speaker . Gadis itu mebuka mulutnya dan mengeluarkan permen karet yang sudah ia kunyah itu dan membuangnya di lantai rooftop.
"Will, haus ngga?"
"Perasaan ini nomernya Tissya kok jadi suaranya Kael?"
"Buru deh, yang lain udah disini tinggal elu doang"
"Iya"
Gadis itu mematikan telepon sepihak. Ia segera turun hingga ke area parkiran yang ada di bawah tanah. Ia segera mengendarai mobilnya menuju suatu tempat.
Sampai di suatu bangunan dengan banyaknya lampu berwarna-warni. Ia segera memarkirkan mobilnya dan bergegas masuk kedalam bangunan itu.Club
Itu adalah Club terkenal yang ada di kota Cassiopeia. Gadis itu mencari keberadaan temannya yang menelponnya tadi dan akhirnya ia menemukannya. Ia menghampiri meja teman-temannya dan bergabung disana.
"Hai beb, sini sini kita minum sampe mampus" ucap gadis berambut pirang
KAMU SEDANG MEMBACA
A Little Piece of Heaven
Teen Fiction"jika aku tidak bisa memilikimu maka orang lain juga tidak akan bisa memilikimu" - Willona V.B Mengisahkan tentang seorang dokter yang memiliki dendam dengan seorang psikopat. Di suatu saat, adik dari dokter tersebut kabur dari rumah karna suatu per...