3. A Little Piece of Heaven

31 1 2
                                    

Seorang siswi cantik berjalan sendirian di koridor sekolah di jam pelajaran. Raut wajah cantiknya menunjukkan rasa cemas yang kini dirasakannya. Sampai di ruang guru, ia mengetuk pintu dan dipersilahkan masuk. Ia pun masuk dan langsung menuju meja seorang guru perempuan.

"Permisi Bu, ada apa ya memanggil saya?" Tanya siswi itu

"Ulya, duduk dulu nak"

Ulya duduk dan menatap gurunya itu dengan serius. Guru itu meletakkan sebuah kertas putih dengan adanya tulisan huruf dan angka-angka yang sudah membuat pusing Ulya. Matanya tertuju pada coretan berwarna merah di kertas itu.

"Ulya, kenapa nilai kamu turun?" Tanya guru itu

"Bu, padahal saya sudah berusaha ngerjainnya tapi emang beberapa hari ini agak pusing aja" jawab Ulya

"Kamu ada hubungan spesial sama seseorang?" Tanya guru itu

"Ngga Bu, beneran"

"Saya tidak bisa memberikan remidi untuk kamu karna sebentar lagi ujian jadi kita tidak ada waktu untuk remidi, belajar lah yang rajin" ucap guru itu

"Iya Bu" ucap Ulya menunduk

"Yasudah, kembali ke kelasmu"

Ulya kembali ke kelasnya sambil membawa kertas ulangannya itu. Di sepanjang jalan menuju kelasnya, ia terus memperhatikan kertas ulangannya itu hingga ia terjatuh karna menginjak tali sepatunya yang lepas.

**********

Ulya pulang kerumah dengan sopir nya. Sampai dirumah, Ulya segera pergi ke kamarnya untuk bersih-bersih dan beristirahat. 3 jam kemudian ia terbangun karna terdengar suara pecahan barang berbahan kaca. Saat ia ingin membuka pintu kamar terdengar suara teriakan yang membuatnya mengurungkan niatnya itu.

Ulya memasang headphonenya ditelinganya. Ia mulai belajar dengan fokus. Ia bertempur dengan rumus-rumus yang membuat kepalanya itu sangat pusing. Disaat ia masih berkutat dengan buku-buku itu, ia merasa pintu kamarnya diketuk.

Ulya melepaskan headphonenya dan benar saja pintu kamarnya diketuk dengan keras. Ulya pun membuka pintunya yang dikuncinya. Seorang wanita paruh baya berdiri di hadapannya dengan raut wajah marah.

"Kenapa lama sekali membukanya?" Tanya wanita itu

"Maaf Ma, tadi Ulya lagi belajar sambil dengerin musik jadi ga dengar" jawab Ulya sambil menunduk

"Ck, ayo makan malam"

Ulya dan mamanya yaitu Zura, turun ke dapur. Keluarga Zavi dan Zura itu pun makan bersama dengan tenang.

"Tama" panggil Zavi

Tama hanya menoleh lalu melanjutkan makannya.

"Kau tidak mau menikah?" Tanya Zavi

"Ekhem, tiba-tiba sekali, Pa" jawab Tama yang hampir tersedak

"Papa hanya bertanya" ucap Zavi

"Siapa yang tidak mau menikah? Aku hanya belum menemukan seseorang yang benar-benar kucintai saja" ucap Tama

"Tama, bukankah kau menjalin hubungan dengan perawat itu?" Tanya Zura

"Ngga Ma, dia cuman rekan kerja aja" jawab Tama

"Kalaupun dengan perawat itu juga tidak apa, dia sungguh cantik" ucap Zura

"Ma, aku ga suka dia" ucap Tama

Raut wajah Tama terlihat tidak suka dengan pembahasan ini.

"Tapi dia—

"Ma, aku ga suka dia"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 05 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

A Little Piece of HeavenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang