Teror di Gang Sempit

7 2 0
                                    

Yohan seorang anak SMK kelas 2 yang memiliki kecenderungan diam adalah anak korban bullying di kelasnya. Ia sering kali mendapat perlakuan kasar dan tidak menyenangkan dari teman-temannya. Perlakuan itu memuncak pada hari ketika Yohan pulang seperti biasanya menggunakan sepeda butut yang diberikan mendiang kakeknya. Pada saat itu ia dicegat oleh segerombolan geng yang terdiri dari siswa-siswa berandalan di sekolahnya. Ia mendapatkan rundungan yang begitu kelewatan, ia mendapat rundungan belasan pukulan keras layaknya dipukul besi dan tendangan tajam bagai ditusuk pisau. Tidak lepas dari itu sepeda peninggalan mendiang kakeknya pun dihancurkan sampai meleot tak berbentuk, rodanya di lepas, setangnya dipatah dua, dan saddlenya dibuang entah kemana. Otak dari semua perbuatan keji ini tidaklain dan tidak bukan adalah teman sekelasnya sendiri yaitu Alfi dan juga Dika, mereka adalah orang-orang yang sering merundung hanya dengan alasan bosan. Mungkin ini adalah rundungan yang paling parah diterima oleh Yohan. Selepas dari kejaadian itu Yohan merintih dan berbaring kesakitan di pinggiran jalan gang sempit

"aghh.. sakit... tolong.. tolong..." 

Yohan meminta tolong. 

Suaranya yang sangat kecil mungkin hanya semut yang bisa mendengarnya. 

Karena jalan gang yang sempit dan terpencil mengakibatkan tidak ada satupun orang yang bisa ia mintai pertolongan. Setelah beberapa saat meneguhkan diri Yohan pun berusaha sebisa mungkin untuk pulang dengan tetap menatih kaki lebamnya, dan menjinjing sepeda bututhancurnya. Sesampainya dirumah ia hanya bisa lewat pintu belakang karena takut jika ibunya khawatir dengan keadaanya. 

Yohan seorang anak pendiam (introvert) yang dibesarkan oleh single parents yaitu ibunya. Dia cerdas, berbakat dalam semua bidang terkecuali olahraga atau hal yang berhubungan dengan kegiatan fisik, bahkan ia juga pernah memenangkan kompetisi bergengsi yaitu Novel Great Creator tingkat nasional yang juga diikuti banyak penulis professional di negaranya. Walaupun begitu ia tidak pandai dalam berhubungan sosial sehingga ia sering mendapatkan rundungan dari anak-anak di sekitarnya. 

Disamping itu Yohan juga memiliki sisi terburuknya, ia licik bahkan sampai dijuluki Rubah atau Loki (Dewa penipu dan pengacau). Selain licik, Yohan juga pernah hampir terlibat kasus pembunuhan yang ia lakukan kepada terman sekolahnya di bangku sekolah menengah pertama dengan cara memanipulasi dan menanamkan ide bunuh diri kepada temannya yang sedang gelisah karena ditolak oleh wanita, tapi untungnya kejadian itu berhasil dicegah karena pihak berwajib sangat sigap dalam menangani kasus tersebut. 

Simfoni Jiwa TerbalikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang