03

1.2K 93 1
                                    

...

"kenapa mama belum jemput.. aku mau pulang" rengek-nya

"jangan nangis, cengeng banget sih kamu!"

"diem boruto jangan bikin Jeje nangis! nanti kamu aku pukul, mau?"

haruto tersenyum lalu mendekat pada junghwan, ia menunjukkan bahwa dirinya tidaklah takut kepada Junghwan.

"kamu mau ngajak berantem? ayo aja aku mah!" ucap haruto percaya diri.

junghwan sudah bersiap akan mendorong haruto, tapi terhenti saat merasa tasnya ditarik pelan oleh jeongwoo. seketika ia mengingat ucapan mama nya, yang mengatakan bahwa dirinya tidak boleh berulah lagi.

sebelum semakin marah, junghwan pun menarik lengan sang kembaran agar menjauh dari haruto. ia juga menatap Naruto seolah olah menakuti, dan mengancamnya. tapi Naruto tidak merasa takut sama sekali, karena dia yakin bahwa dialah yang akan menang melawan junghwan.

junghwan membawa jeongwoo ke tempat jajanan untuk menyogoknya supaya tidak merengek lagi, untungnya jeongwoo mau di sogok.. kalo tidak nantinya semakin sulit urusannya jika dia sampai menangis sungguhan.

"aku mau mochi toeng toeng" ucap nya sembari menunjuk kedai mochi yang berada diseberang.

mereka pun menyebrang bersama dengan aman dan selamat, dan jeongwoo langsung berlari menuju kedai itu karena tidak sabar untuk mencicipinya. tapi karena tidak fokus melihat jalan, dia tidak sengaja menabrak seorang remaja laki laki

jeongwoo hampir saja terkusruk ke depan jika saja pria itu tidak menahan tubuh kecil nya.

"Jeje!" panggil junghwan khawatir yang langsung menghampiri kembaran nya.

"kamu tidak apa apa?" tanya lelaki itu khawatir.

"aku gapapa kok! maaf ya om, aku gak sengaja" sesal nya.

'bused gue masih muda dan tampan gini di panggil om, setua itu kah gue? padahal masih sekolah loh ini' batin nya tertekan

"panggil kakak aja deh, jangan om. kesan nya kaya tua banget gue"

"oh iya kak, sebagai permintaan maaf.. gimana kalo aku traktir mochi?" tawarnya.

lelaki tampan itu tersenyum gemas melihat anak tuyul yang berada dihadapan nya saat ini, ingin rasanya membawa anak tuyul itu lalu memasukkan nya ke dalam dompet.

"emang nya kamu punya uang?"

"aku punya ini.." ucap jengwoo sembari menyodorkan kartu hitam di hadapan pria itu.

'buset kaya juga nih bocah'

"ayo aku traktir.. juju ayo!" ajaknya sembari menarik lengan kembaran untuk masu ke dalam kedai mochi.

setelah membeli, mereka bertiga duduk bersama di kursi panjang yang ada di depan kedai mochi tersebut. mereka mengobrol dan bercanda bersama, layaknya adik dan kakak.

"oh iyaa, nama kakak siapa?" tanya junghwan.

"jaehyuk, yoon jaehyuk. kalo kalian namanya siapa?"

"aku junghwan, suka di panggil juju!"

"kalo aku Jeje.. kembaran juju!"

"kenapa kalian cuma berdua, orang tua kalian kemana?"

"kita lagi nunggu mama jemput, tapi sam— itu mama! mama kita disini" teriak Jeje sembari melambaikan tangannya.

hyunsuk langsung menghampiri dua anaknya yang sedang duduk bersama pria asing, ia sedikit khawatir jika dua tuyul pesugihan nya itu di apa apakan oleh lelaki itu.

"kenapa kalian disini?! terus dia siapa?"

"itu.. tadi juju mau ajak jeje beli mochi, tapi Jeje gak sengaja nabrak kakak itu" jelas nya sembari menunjuk jaehyuk. "nama nya kak jaehyuk, dia baik kok!"

rasa khawatirnya digantikan rasa lega saat mengetahui bahwa pria asing itu tidak melakukan hal jahat kepada dua anaknya.

"terima kasih sudah menemani anak saya.."

jaehyuk tersenyum pada hyunsuk, ia merasa canggung bertemu dengan ibunya si kembar. entah mengapa jantungnya berdegup kencang, tidak seperti biasanya..

sebenarnya  jaehyuk merasa tidak asing dengan lelaki manis manis itu.. entah mengapa ia merasa bahwa pernah melihat wajahnya disuatu tempat, tapi tidak ingat.
.














































"boss, saya menemukan-nya.."

Papa - hoonsuk Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang