"Eh, abang-abang semua kalian gak nonton acara pernikahan abang gue? Ayo dong! Nyalain Tv nya!" seru Haihai yang langsung mendobrak pintu kamarnya yang berisi dua pria dewasa yaitu Mingrui dan Junkyu.
Ngomong-ngomong soal kamar Haihai yang menjadi tempat Mingrui dan Junkyu saat ini, memang karena keadaaan yang memaksa mereka untuk tinggal di rumah keluarga Yu tersebut.
Ya, untuk saat ini bagi Zeyu hanya rumahnya yang aman untuk ditinggali oleh dua pria yang kini sedang berpura-pura mati itu, karena ada Hanbin yang adalah seorang polisi yang di segani di sana.
"Eh iya ya! Gue lupa dia nikah hari ini!"
Haihai menekan tombol remote dan televisi pun menyala menunjukkan adegan dimana Younna dan Zeyu sedang melakukan pers di temani oleh Taehyang dan Shuyang yang berada di sisi kanan dan kiri mereka.
"Ngomong-ngomong, orang-orang lagi sibuk sama pernikahan mereka, terus yang jaga Octa siapa?" tanya Mingrui.
"Oh itu, bang Yoshi sama bang Hyunsuk yang nemenin kak Anne. Lo tenang aja, papa juga udah tingkatin keamanan di rumah sakit kok," jelas Haihai.
"Lo kenapa nggak pergi kesana Hai? Lo adik Zeyu, harusnya lo ada di sana. Bukan disini." ucap Junkyu membuat Haihai tersenyum simpul.
"Males ah... nanti yang ada makin banyak ciwik-ciwik yang suka sama gue, bisa gawat nanti, hehe..." alibi Haihai.
"Zeyu boleh tau kenapa kamu memilih menikah sementara adik kamu masih koma?" Mereka menoleh serentak mendengar pertanyaan yang di lontarkan oleh seorang reporter dengan begitu lantang pada Zeyu.
Zeyu terlihat menggenggam erat tangan Younna dan tersenyum tipis. "Adik saya gak akan suka kalau tau kami menunda pernikahan yang sudah lama kami rencanakan karena menunggunya sadar." jelas Zeyu merangkul Younna.
"Dan untuk nona He, anda adalah sahabat terdekat Anne bukan? Bagaimana perasaan anda menikah di saat dia sedang koma? Atau jangan-jangan Anne tidak merestui pernikahan kalian makanya kalian langsung melangsungkan pernikahan saat dia koma?"
Younna terlihat jengkel dengan pertanyaan satu ini, ia menunjukkan tatapan tajam yang menunjukkan ketidaksukaannya terhadap lawan bicaranya. "Kalian benar, Anne adalah sahabat terdekat saya, dan kalau bukan karena dia mungkin saya dan Zeyu tidak mungkin menikah. Anne yang pertama memberi kami dorongan untuk menikah. Jadi tolong jangan mengatakan hal yang tidak terbukti kebenarannya."
Disisi lain, senyum terukir di bibir sosok wanita yang kini tengah menonton televisi seraya meminum wine. "Kerja reporter itu bagus. Siapa namanya?"
Meily berdiri dari duduknya dan menghadap Jihan. "Dia berasal dari SHB studio bu, namnya Kim Il-sung."
Jihan mengangguk mengerti. "Oh ya, bukankah aku memberikan tugas untuk mencari informasi seseorang? Apa sudah ditemukan?"
"Maaf bu, datanya tidak bisa di temukan. Sepertinya seseorang sudah dengan sengaja menghapus datanya."
Jihan tertawa. "Hah... kamu pikir aku polos sehingga kamu bisa bermain seperti ini dengan ku ya? Yu Xiaohai..."***
"Bang Dobby,"
Doyoung yang sedang fokus pada komputernya menoleh ke arah asal suara dimana terlihat Haihai yang tengah bersandar pada dinding dekat pintu. "Kenapa?"
Haihai berjalan masuk dan langsung duduk di tempat tidur Doyoung menatap lelaki berambut cokelat yang kini sedang duduk menghadap meja belajarnya. "Boleh gue minta tolong?" tanya Haihai.
Doyoung memutar kursinya. "Minta tolong apa? Bukan yang aneh aneh 'kan?"
"Nggak, gue cuman butuh lo buat hapus informasi gue biar gak ada yang bisa ngepoin gue."
"Buat?"
"Lo tau sendiri alasan gue pasti,"
Doyoung menghela nafas berat. "Boleh aja, tapi gue minta lo jangan terlalu ikut sampur soal masalah ini Hai. Rui sama bang Junkyu gak tau soalnya, gue takut o malah kenapa-kenapa lagi."
"Ngomong-ngomong lo tau dari mana gue bisa ngelakuin hal semacam ini?" tanya Doyoung heran.
"Kakak gue lah, siapa lagi coba kalau bukan dia,"
Doyoung menghela nafas lelah. "Intinya, jangan sungkan buat kasih tau gue apapun itu yang lo tau. Karena gue gak mau terjadi sesuatu hal yang buruk."
"Gue ngerti."***
"Hai cantik..." Younna mengusap lembut tangan kiri Anne.
"Lo bisa gak buka mata lo sebentar aja, lo gak mau liat muka gue yang cantik ini? Jahatnya... masa di acara pernikahan gue adik ipar gue sendiri gak pada dateng, lo tau nggak? Tadi Yuan sama Hai juga gak dateng, gue jadi sedih... lebih sedih lagi karena lo gak ada di sana sebagai sahabat gue..." Younna mengusap pipinya yang basah karena air matanya yang menetes.
Zeyu mengecup lama kening Anne. "Hari ini rasanya berat dek, lo selalu bilang sama gue buat cepet-cepet nikahin Younna biar ada yang bisa gue senderin 'kan? Sekarang gue udah turutin saran lo, tapi... gue pengen nyendernya di bahu lo... gue kangen lo adek gue yang cantik, bawel..."
Zeyu menghela nafas. "Mimpi indah cantik... jangan lupa bangun, gue mau bawa kakak ipar sekaligus sahabat lo pulang dulu ya, dia pasti udah capek banget..." Zeyu meletakkan sebuah bingkai foto di atas nakas. "Semoga Anne cepet bangun, selamat ulang tahun, panjang umur adek abang yang paling abang sayang..." bisik Zeyu.
Setelah itu, Zeyu merangkul Younna dan membawa gadis itu keluar dari ruangan Anne. "Gue titip Anne lagi ya..." pesan Zeyu saat melewati Hanyu yang sejak tadi menunggu di luar ruangan.
Hanyu tersenyum. "Gue akan jaga dia baik-baik. Lo tenang aja ya..."
"Makasih bang..."
Hanyu dan Asahi yang malam ini bertugas menemani Anne pun berjalan memasuki ruangan begitu Zeyu dan Younna pergi. "Sepi banget, padahal biasanya ini ruangan udah kayak ruang pesta." ucap Asahi terlihat murung.
"Sesekali Anne juga butuh ketenangan, tapi... sekarang 'kan ulang tahun Anne kok Rui belum kesini ya?" sahut Hanyu.
Tangan Asahi bergerak menggapai sebuah bingkai foto yang tadi di letakkan Zeyu. "Keluarga yang harmonis, pasti sakit banget kalau sampai Anne pergi ninggalin keluarga ini," lirih Asahi memandangi sebuah foto dimana Zeyu, Younna, Hanbin, Ai Haihai dan Yuan yang berfoto bersama Anne yang masih berbaring tak sadarkan diri, kalau tak salah ingat itu adalah foto yang mereka ambil tadi pagi sebelum acara pernikahan Zeyu dan Younna.
Hanyu menghela nafas. "Anne pasti sadar. Karena gue percaya dia pasti bisa.""Selamat ulang tahun princess..." ucap Hanyu dan Asahi bersamaan.
"Asahi, Hanyu..."
Asahi dan Hanyu menoleh serentak. "Om, tante? Kok disini lagi? Enggak nemenin Zeyu sama Younna?" tanya Hanyu.
Hanbin tersenyum. "Ngapain nemenin pengantin baru? Mending nemenin anak cantik yang lag cosplay jadi putri tidur..."
"Halo abang!" sapa Yuan.
"Halo Yuan ganteng!" Hanyu menyapa balik.
"Babang ganteng datang!" seru Haruto dan Jaehyuk bersamaan.
"Nah udah dateng, ayo masuk taro kuenya di meja, kita tiup lilin buat Anne." instruksi Ai.
"Siap tante!" balas Jeahyuk.
"Lo berdua kok ada di sini?" tanya Asahi bingung.
"Oh, tadi gue sama bang Jae pengen makan kue, jadi pergi ke toko. Eh, kebetulan ketemu om sama tante kita di ajak ya sekalian ikut, ya 'kan Yuan?" ucap Haruto mengulurkan tangannya untuk melakukan tos dengan Yuan.
"Iya!" balas Yuan menerima tangan Haruto."Jadi ayo mulai!"
Ai terkekeh. Dia memang merasa sedih karena Anne tidak bisa meniup lilinnya sendiri. Ia sedih karena putri kesayangannya masih belum menunjukkan tanda-tanda akan sadar. Tapi, disisi lain ia senang karena tahu banyak orang yang menyayangi putrinya. "Karena putri tidur kita gak bisa tiup lilin sendiri, kita yang tiup lilin. Tutup mata kalian, terus berdoa untuk kesembuhan Anne ya?"
Mereka menurut, mereka menautkan tangan mereka dan mulai memejamkan mata. "Ya Tuhan, aku tau selama ini aku lalai dalam memujamu, kepercayakaan ku padamu antara percaya dan tidak percaya. Tapi kali ini... aku mohon padamu ya Tuhan, sembuhkan putri dari seorang pria bernama Yu Hanbin ini. Aku ingin anakku membuka matanya dan melakukan apa yang ia suka sekali lagi... berikan aku kesempatan untuk melihatnya tersenyum dan... untuk mempercayaimu sekali lagi."
"Ya Tuhan... Anne adalah satu-satunya putri ku, jika Anne tidak bangun siapa yang akan merengek padaku? Maka dari itu... balaslah ketaatanku padamu dengan membangunkan putriku, ijinkan dia hidup. Berikan dia kesempatan sekali lagi..."
"Gue tau udah lama gue nggak meminta dan memohon, tapi kali ini gue boleh minta sesuatu 'kan? Ijinin dia bangun. Anne bukan orang yang harus lo panggil secepat ini. Ijinin dia bangun, sosok yang orang-orang sebut sebagai Tuhan, harusnya adil untuk semua orang 'kan?"
"Ijinkan dia sembuh ya Tuhan..."
Semua mata yang terpejam kini terbuka. Mereka sama-sama menatap api lilin yang mulai bergoyang-goyang tertiup angin. "Semoga Tuhan mengabulkan doa kita semua..."Wushhh...
Tiba-tiba angin bertiup sedikit kencang dari jendela yang masih terbuka, membuat api pada lilin mati seketika. "Lo kalau mau tiup lilin sendiri harusnya bangun Anne, jangan ngirim jin buat jadi perantara," celetuk Haruto mengundang tawa.
"Pokoknya selamat ulang tahun princess..."╭──────༺♡༻──────╮
𝐽𝑖𝑘𝑎 𝑘𝑖𝑡𝑎 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑔𝑎 𝑘𝑒𝑎𝑑𝑖𝑙𝑎𝑛, 𝑘𝑒𝑎𝑑𝑖𝑙𝑎𝑛 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑔𝑎 𝑘𝑖𝑡𝑎." - 𝐹𝑟𝑎𝑛𝑐𝑖𝑠 𝐵𝑎𝑐𝑜𝑛
╰──────༺♡༻──────╯-𝑇𝑜 𝑏𝑒 𝑐𝑜𝑛𝑡𝑖𝑛𝑢𝑒
-19 𝑀𝑒𝑖 2024
-12 𝐷𝑧𝑢𝑙𝑞𝑎𝑖𝑑𝑎ℎ 1445-
![](https://img.wattpad.com/cover/365726473-288-k244816.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑮𝒖𝒂𝒓𝒅𝒊𝒂𝒏 𝒐𝒇 𝒋𝒖𝒔𝒕𝒊𝒄𝒆
Fanfic"Aku berjanji, akan ku kejar keadilan itu meski nyawa ini harus terancam." -Gou Mingrui 'Revisi' 𝑺𝒕𝒂𝒓𝒕: 𝟐𝟔-𝟎𝟑-𝟐𝟎𝟐𝟒 𝑬𝒏𝒅:𝟐𝟖-𝟎𝟔-𝟐𝟎𝟐𝟒