1

2 0 0
                                    

Cherlyn menanggapi kalimat yang dilontarkannya dengan anggukan semangat.

"Ayo temenan sama gw" kata Cherlyn yang sudah tidak terlalu kaku.

Tidak ada jawaban untuk beberapa detik, tapi setelahnya Ani hanya mengangguk paham.

Bel masuk berbunyi cukup keras hari ini, apa itu hanya firasat dari Cherlyn saja?.

Saat ingin kembali kemeja nya, tiba-tiba dia merasakan seseorang sedang memegang kerah bajunya dengan pelan.

Saat Cherlyn berbalik ternyata itu adalah Ani.

Cherlyn menatap nya heran "Kenapa An?" Tanyanya.

Dengan nada pelan Ani menjawab "Bisa tolong temenin aku disini?..." Jawabnya ragu-ragu.

Cherlyn mengangguk antusias "Tentu saja boleh!". Kemudian dia berbalik ke arah berlawanan dari Ani "Zul!" Katanya sedikit keras.

Orang yang dipanggil pun berbalik dan menatap Cherlyn "Kenapa Cher?" Tanyanya.

"Gw duduk di belakang sama Ani ya" kata nya sambil beranjak mendekat ke arah meja Zulfa dan dirinya.

Zulfa menatap bingung teman seangkatannya tersebut "Ani?" Tanyanya mengulangi perkataan dari lawan bicaranya tersebut.

Cherlyn mengangguk pelan "Iyap, itu loh anak baru nya namanya Ani Eralita kalo ga salah" katanya.

Zulfa hanya mengangguk perlahan namun bisa terlihat cukup jelas bahwa tatapan Zulfa nampak tidak suka atau risih atas kehadiran dari teman baru Cherlyn tersebut.

Tapi Cherlyn tidak terlalu memperdulikan nya, toh mungkin teman nya mood nya sedang buruk.

Karena Cherlyn mengenal Zulfa sudah cukup lama, dia sangat hafal gerak-gerik dari teman nya tersebut.

Cherlyn segera menaruh ransel nya ke pundak nya, dan bergerak untuk kembali ke meja Ani, yang akan ditempati nya bersama dengan Ani.

~~

Pelajaran berjalan dengan cukup lancar, tidak ada kegaduhan, mungkin karena wali kelas nya setiap mendengar seseorang ribut ataupun berisik langsung menegurnya.

Ini aneh, tidak seperti biasanya. Tapi bodo lah, dia tidak memperdulikan nya.

Pelajaran pertama dimulai, pelajaran hari ini adalah Matematika.

Sebenarnya Cherlyn tidak terlalu pintar, namun dia bisa mengerjakan soal-soal tersebut tanpa halangan.

Setelah menyelesaikan tugas nya, dia melirik ke arah jam, masih ada waktu 30 menit sebelum pelajaran selanjutnya dimulai.

Setelah bosan memandangi jam dinding, atensinya kini berubah ke teman sebangku nya yang baru beberapa jam ia kenal.

Dia tampak kesulitan mengerjakan soal-soal yang ada dibuku nya tersebut.

Cherlyn memandangi temanya untuk beberapa menit, setelah nya ia mengambil buku tulis nya lalu dengan entengnya menyerahkan buku nya tersebut pada teman nya.

Ani tampak bingung kala buku teman sebangku nya menumpuk ke buku nya.

"Lihat saja Ani, aku tidak masalah" Katanya tersenyum senang.

"Eh... Tidak apa-apa ini?" Katanya nampak tidak enak ketika teman sebangku nya dengan sukarela memberikan jawabannya pada dirinya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 26 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

strange relationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang