1. Welcome 19!!

96 6 2
                                    


Kicauan dan merdunya suara burung sudah terdengar jelas di depan balkon kamarku, aku selalu menganggap bahwa itu pertanda hari ini ku disambut baik dengan semesta. Tentunya, ku sambut balik semesta yang menunggu ku. Dengan segera ku bersiap-siap, dan terlihat sudah ada mobil yang menunggu ku di depan, seperti biasa pak Deon atau paggil saja pakde, yang selalu setia menyupiri ku kemana saja.

 "Selamat pagi pakde tercintahhh", sapa ku dengan nada lebay. 

"Selamat pagi juga non Anastasia cantik, seperti biasa ya non?", balas pakde. 

"yadongg tentu saja pakde", Jawab ku sambil masuk ke mobil.

Entah daya tarik apa yang dimiliki oleh tempat ini, yang selalu membuat  ku terus menerus ke tempat yang sama. Ya, perpustakaan. Kedengaran aneh bagi beberapa orang, tetapi tidak untukku. Bahkan aku bisa saja menghabiskan waktu ber jam-jam di tempat ini hanya untuk menyulusuri setiap buku di tempat ini.

1 jam sudah berlalu, tepat pada pukul 14:00

₊✩‧₊˚౨ৎ˚₊✩‧₊

"Pakde nanti tolong mampir di cafe langganan aku yaa", pinta ku kepada pakde yang sedang membuka kan ku pintu mobil. "Siap laksanakan non", balas pakde.

Sesampainya di cafe, aku segera memesan satu gelas americano dengan panini untuk dessert. Sembari menunggu, ku pasang saja headphones dan menyetel lagu Top of the World by Carpenters. Lagu yang menurutku cocok untuk suasana hari ini. Tak lama kemudian, aku mengambil pesananku yang sudah jadi dan setelah itu aku buru-buru untuk keluar cafe, tapi cerobohnya aku malah harus bertabrakkan sama orang asing.

Bughh

" Aduh...bisa nggak sih anda tuh jalan yang benar, lihat-lihat dong untung aja Americano saya tidak tumpah", tutur ku dengan kesal sambil membereskan barang-barang ku yang tergeletak di lantai. Aneh nya bukannya ku ditolongin malah cowok asing ini hanya mengambil hp ku dan melihat judul dari lagu yang sedang kudengarkan. "weirdo", katanya dengan santai. Bentar...bentar apa yang baru aja dia katakan? engga salah denger kan gue? duh bener bener ya bikin darah tinggi banget!!!

"Heh dasar tiang listrik, gue kira lu atleast say sorry or something, ini malah bertingkah aneh banget, semoga kita nggak pernah ketemu lagi! dasar orang aneh!!", gerutu ku dengan spontan kepada cowok aneh yang asing. Dan ia hanya melihatku dan terkekeh saja tanpa bergumam sedikit pun.

Ku dengan cepat meinggalkan cafe tersebut, entah bagaimana tetapi kejadian tadi aneh sekali bagi ku, tidak pernah sekesal itu diriku ke orang asing. Bahkan pakde saja terlihat kaget menyaksikan kejadian tersebut. Sudahlah pikirku, hanya kejadian kecil yang mengesalkan tak akan membuat hari ini buruk. 

₊✩‧₊˚౨ৎ˚₊✩‧₊


Sesampai dirumah, aku langsung menuju ke ruang kerja Daddy.

"Hi daddy! I miss you so bad!" seru ku dengan ekspresi yang girang.

"I miss you too my lovely daughter,

don't forget ya nanti malam kita ada dinner bersama temen daddy.", lanjutnya Kendrick. 

"Okay dad, aku bakal siap-siap then we can go". ucapku padanya.

Ku pun bergegas menuju kamar ku, dan mempertimbangkan baju manakah yang pantas dipakai malam ini. Mending aku pakai dress warna putih, merah atau hitam ya? I think red suits me better.


⋆。‧˚ʚ♡ɞ˚‧。⋆

Tepat pada pukul 18:00, mereka pun sudah sampai di Sofia at The Gunawarman, dan terlihat  sudah ada seseorang yang sudah menunggu kedatangan Kendrick dan Anastasia. 

"Hey bung, sudah lama sekali kita tidak perjumpa", sapa seorang pria paruh baya sambil berjabat tangan dan berdekapan dengan Kendrick.

"Jelas bung, waktu cepat sekali berlalu", balas Kendrick. 

"Wah nak Sophie sudah gede ya,  dulu nak Sophie saat kecil suka main loh sama om Louis" sapa Louis kepada Sophie. 

"Hehe iyaa om pantes saja om manggil aku dengan panggilan Sophia, karena orang-orang tau nya hanya Anastasia Alexander", balas sapaan ku kepada om Louis.

Setelah sapa-sapaan kita pun langsung dan memesan makan, tak lama kemudian... SEBENTAR ITU KAN...wah nggak bisa dibiarin kabur nih orang, ku langsung lari kehadapannya, ia pun terkejut atas kehadiran ku secara tiba-tiba.

"Heh tiang listrik, lu masih berhutang maaf ya sama gue karena kejadian tadi pagi lu nabrak gue, mohon-mohon sama gue sekarang CEPETAN!!", kesal ku di hadapannya. 

Bukannya minta maaf si cowok asing ini hanya melewati ku dengan senyum sombong. Ku masih terpaku diam dan memproses apa yang baru saja dia lakukan, duh bener-bener ya dasar tiang listrik aneh.

"Sophia kenapa kamu diam disitu saja,  ayo kesini makanan kita sudah datang." panggil  Hendrick. Aku semakin terpaku melihat keberadaan si tiang listrik disebelah om Louis. Sebenarnya dia siapa sih? ku kebingungan sembari menghampiri meja makan.

"Sophia perkenalkan ini anak om, Sophia sudah lupa ya sama anak om?" 

"Oh anak om ya hehe, halo panggil saja aku Sophia", jawab ku dengan rasa sedikit canggung.

"Saya Anthony", balas nya dengan singkat padat dan jelas.

Setelah itu daddy bahkan om Louis bertukar cerita dan kabar karena sudah belasan tahun tak berjumpa, mulai dari obrolan yang membahas kenangan saat mereka kuliah, terus dilanjuti oleh obrolan mengenai kehidupan mereka sekarang setelah memiliki anak masing-masing, sepertinya semua hal akan masuk ke dalam pembicaraan mereka.

Drrt..drrt.. *suara dering ponsel ku

Ku bergegas untuk izin sebentar mengangkat telepon, "Happy birthday Sophia, maaf saya tidak bisa menghadiri makan malam anda.", sesaat ku mengangkat telepon dari nomor asing itu, kepala ku langsung pusing dan sekujur tubuh ku gelisah saat ku mengenali suara dibalik telepon itu. Tak ingin kejadian malam itu terulang kembali, jika saja malam itu tak pernah terjadi dalam hidupku.

"Berhenti memanggil ku Sophia, dan jangan pernah menelpon ku kembali.", balas ku dengan nada cemas menahan amarah dan tangisan. Pada saat itu juga ku matikan telepon itu, tetapi masih saja tak ada yang berubah sejak 5 tahun yang lalu, kepala ku masih saja berisik. Ku berusaha mengendalikan emosi dan bergegas menuju ke meja makan kembali, tak lama setelah ku duduk, sudah ada beberapa staff yang membawakan ku kue ulang tahun serta mengejutkan ku dengan menyanyikan lagu. 

"Happy birthday to my beloved daughter", ucap daddy sambil memelukku.

 "Thanks dad, you're the best,

aku saja lupa kalau hari ini ulang tahun aku", balasku.  Semua tertawa setelah ku mengatakan itu. "ya itu karena kamu terlalu sibuk dengan belajar dan kegiatan mu Sophia", ucap daddy. Setelah itu om Louis dan anaknya pun juga mengucapkan selamat ulang tahun kepadaku.















On the Wings of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang