2. Father & Daughter

26 5 4
                                    

⋆。‧˚ʚ♡ɞ˚‧。⋆

"Dad, sebenarnya semalam ia meneleponi ku kembali, ku sangat takut apabila ia akan datang kembali, kepala ku masih sakit setiap kali mengingat kembali memori itu", ujar ku, daddy bergegas memelukku dan berusaha menenangi ku, 

"I'm here for you, Sophia tak usah khawatir selama daddy disini", balasnya.

 "Thanks, im okay now, sepertinya aku harus siap-siap ke perpustakaan" 

"Okay, take your time, just call me kalau butuh dad ya", perintahnya.

 "ay ay captain Kendrick!", seru ku. Tak lama beberapa kemudian ku meninggalkan meja makan untuk bersiap-siap.

✩₊˚.⋆☾⋆⁺₊✧

"Terima kasih banyak pakde udah anterin aku ya" ujar ku pada pakde.

 "Tentu saja non Anastasia", balas nya. 

Sebenarnya jadwal hari ini nggak terlalu padat, hanya saja ku suka meluangkan waktu ku di perpustakaan. Disela-sela waktuku memilih buku untuk dibaca, tiba-tiba saja ada yang berdiri disamping ku, tentu saja ku terkejut.

"Heh tiang listrik, lo nge buntutin gw kesini ya? kok lo juga bisa ada disini sih?", tanya ku kesal dengannya. "FYI nama gw Anthony bukan tiang listrik, yang kedua daddy lo sendiri yang nyuruh gw nemenin lo disini, jelas?", balasnya dengan nada ketus. Bukannya kesal tetapi aku malah terbahak-bahak melihatnya menjawab dengan kalimat panjang, kayak bukan dia banget. 

"Okay fine..ANTHONY..", balasku mengejek.

Setelah 2 jam di perpustakaan, akhirnya Anthony mengantarkan aku pulang ke rumah.

Saat di perjalanan ku berusaha mencairkan suasana agar tidak canggung.

"Oiya btw lo itu sehari-hari kesibukkan nya apa?", tanyaku

"Kepo", jawabnya dengan ketus.

TUHKAN ngeselin banget! Okay aku berusaha cari topik lain.

"Eh btw ini DVD apa?", tanya ku sembari menunjuk ke arah kotak penyimpanan DVD di depanku.

"Oh itu lagu yang sering gw dengerin kalo lagi kangen bunda dan adik gw", ujarnya.

"Sorry didn't mean to",balas ku.

Tak selang beberapa menit, hujan pun turun deras membasahi kota Jakarta, dan Anthony mulai menyetel lagu dari DVD yang ku tanyakan padanya barusan, sehingga mebuat ku merasa hendak tidur, ya, benar saja aku sepertinya lelap tertidur di pulau kapuk. 


「✦Anthony✦」

Melihat Sophia terlelap nyenyak, aku berinisiatif untuk mengambil selimut di belakang dan menyelimutinya. Semakin aku perhatikan wajahnya, semakin mirip dirinya dengan bunda. Kira-kira bunda sekarang dimana ya? bunda kangen nggak ya sama putra nya? jujur saja dari lubuk hatiku terdalam, aku masih kangen kepada bunda dan adikku.

 Andai saja semesta menyatukan kita kembali...

Setelah menghabiskan satu jam di perjalanan, sampailah kita di rumahnya dan ku bisa melihat Daddy nya Sophia sudah menunggu kehadiran putri kesayangannya.

"Nak, Sophia tolong digendong saja, daddy ngga tega jika ia terbangun dari tidurnya yang nyenyak", pinta nya kepadaku.

"Oh iya, baik om", ujar ku menghampiri Sophia dan menggendongnya menuju ke kamarnya.

Setelah mengantarkannya, om Hendrick meminta ku,"Nak Anthony, menginap saja disini dulu ya, karena katanya ayahmu sedang ada urusan di luar kota", ujarnya padaku.

"Begitu ya om, baik om", balasku

Tak lama kemudian, netra ku teralihkan kepada bingkai foto di dinding, ku coba melihat dari dekat, dan segala emosi ku rasakan saat ku pandang foto itu, tak disadari ku meneteskan air mataku. 

Om, she really looks like my mom, her eyes, her  smile,I miss my mother",  ujarku dengan terisak-isak.

Om Kendrick menghampiriku dan merangkul, "She is your mom,

welcome home, my beloved son", sembari menarikku ku kedalam pelukkannya,

Pecah sudah, tak bisa ku tahan air mata ini, kuluapkan segala tangisan didalam pelukkannya.

✮ ⋆ ˚。𖦹 ⋆。°✩










Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 21 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

On the Wings of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang