Prolog

239 13 1
                                    

Seorang anak laki-laki berusia 16 tahun sedang menuruni anak tangga. Dia telah siap untuk pindah ke asrama sebuah sekolah elit yang memang terkenal di negara itu.

Dia berjalan pelan menuju ruang makan, disana sudah ada asisten pribadi ayahnya yang akan mengantarnya ke asrama.

"Sarapan terlebih dahulu tuan muda. Setelah itu akan saya antarkan anda ke asrama." Ucap asisten pribadi ayahnya.

"Haruskah aku tinggal di asrama itu? Tidak bisakah aku tinggal di apartemen atau rumah kecil?." Tanya anak laki-laki itu.

"Maaf tuan muda, ini sudah ketentuan dari sekolah. Mau tidak mau tuan muda harus mengikutinya." Jawabnya dengan sopan namun tegas.

Anak laki-laki itu berdecak pelan "baiklah, tapi aku sarapan di jalan saja. Nafsu ku tiba-tiba hilang."

Laki-laki itu mengangguk "baik Tuan Muda."

Segera laki-laki itu menyuruh maid yang ada disana untuk membuatkan bekal untuk majikan mudanya. Setelahnya ia mengikuti tuan mudanya yang berjalan ke mobil.

Jarak antara mansion ke sekolah barunya memang tidak terlalu jauh. Hanya memakan waktu sekitar 30 menit saja.

Begitu sampai di sekolah itu, pandangan anak laki-laki itu tertuju pada sebuah asrama yang berada tak jauh dari sekolah itu. Bulu kuduknya berdiri ketika menatap bangunan itu.

(Anggap kalo bangunannya itu gaya Eropa klasik ya gays yang udah lama banget)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Anggap kalo bangunannya itu gaya Eropa klasik ya gays yang udah lama banget).

Bagaimana tidak merinding, walau pun di pagi hari suasana nya begitu mencekam.
"Kau serius Papa menaruh ku di tempat semenyeramkan ini?." Tanya anak laki-laki itu.

Laki-laki itu menoleh "benar tuan muda Janu, tuan Kaizen menyuruh saya untuk membawa anda ke asrama ini."

"Ini tidak layak disebut asrama, malah mirip bangunan tua yang sudah lama tidak ditempati." Jawab nya dengan kesal.

Anak laki-laki itu adalah Januari Sastranagara, anak bungsu dari Kaizen Sastranagara dan Afsheena Yudistia Sastranagara. Dia mempunyai kakak yang bernama Arshaka Sastranagara.

Mobil itu berhenti di depan lobby, Januari turun dengan di bukakan pintunya oleh asisten pribadi papanya. Saat di lobby dia disambut oleh kepala sekolah yang di sebut master. Penampilan tidak seperti kepala sekolah pada umumnya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Nævis School Series Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang