Haloo...
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Salam sejahtera, Salom, om swastiastu namo Buddhaya salam kebajikan dan salam literasi🙏
Bagaimana kabarnya hari ini, baik kan?
Udah lah langsung aja baca
.
.
.
Happy reading
_____________Saskara Xavi Pranadipa. G adalah nama
lengkap dari pemuda bernama Askar.Usianya 17 tahun, dia merupakan bungsu dalam keluarga namun ia tak tahu apa itu bungsu.
Dia diabaikan oleh keluarganya sejak usianya 2 tahun. Entah apa alasan keluarganya mengabaikannya.
Semenjak itu pula, ia di asuh oleh pembantu rumah, bibi Sumi namanya.
Dia mempunyai kakak laki-laki yang usianya tak jauh darinya.
Jika boleh jujur, sebenarnya perlakuan orang tuanya kepadanya dan kakaknya sangatlah jauh berbeda.
Kadang dia berfikir, “Sebenarnya yang bungsu dan kakaknya di sini itu siapa sih, kenapa orangtuanya memperlakukan kakaknya seolah olah kakaknya lah yang bungsu, sedangkan dirinya hanyalah orang asing yang sialnya tinggal satu atap’’
Pagi ini Askar sedang membantu bi Sumi memasak di dapur. Itu adalah kegiatan yang sering ia lakukan sebelum berangkat sekolah.
"Udah den, ini biar bibi aja yang melanjutkan, aden mending siap siap aja buat sekolah" ujar bi Sumi.
"Udah gak apa-apa bi, lagian tinggal sedikit nih nanggung"
Askar membatu menata makanan di meja makan, sesudahnya dia pun pamit untuk ke kamarnya, bersiap siap untuk sekolah.
"Bi Sum, tolong buatin Askar bekal ya. Maaf ngerepotin, Askar mau siap siap dulu" ujar Askar.
"Siap den, tenang aja itu udah tugas bibi kok" Askar pun melenggang pergi menuju kamarnya.
Setelah selesai bersiap Askar pun turun menghampiri bi Sumi.
"Bekalnya Askar sudah bi" tanya Askar
"Udah den, bekalnya ada di meja dapur. Maaf bibi gak bisa ambilin soalnya tangan bibi kotor" ujar bi Sumi seraya memamerkan tangannya yang penuh terigu.
"Iya gak apa-apa bi, makasih udah di buatin ya" Askar mengambil bekalnya dan di masukkan kedalam tas.
"Askar berangkat ya bi, takut ketinggalan bus" pamit Askar
"Iya den, hati-hati"
Askar pergi dengan sedikit bersenandung, namun tiba-tiba ia berhenti ketika iris hijau nya tak sengaja menatap keluarganya yang sedang sarapan di ruang makan.
Mereka terlihat bahagia tanpa adanya dirinya, Askar melihat dimana sang bunda sesekali menyuapi sang kakak dan sang ayah yang menatap mereka berdua dengan senyuman.
"Ayah, nanti beliin Vian bola Voli ya. Yang itu udah gak enak di pakai" ujar Vian kakak Askar.
Aldeano Vian Bramasta, sering disapa Vian merupakan kakak dari Askar. Dia merupakan putra sulung dari Vano dan Windy.
Dia sangat gemar akan bola Voli, bahkan di kamarnya ada lemari kaca khusus untuk koleksi bola voli miliknya.
"Iya, nanti ayah belikan. Apa ada yang lain yang kau inginkan" tanya Vano.
Adhivano Bramasta, kepala keluarga Bramasta. Ayah dari dua anak ini merupakan seorang CEO di Adhimasta Group dan V'nixiadipa Company.
"Tidak aku hanya ingin itu saja"
Kegiatan mereka tak luput dari pandangan Askar.
‘Aku juga ingin merasakan di posisi abang, meminta apapun langsung dituruti dan makan sesekali disuapi’
Askar menggelengkan kepala, pikirannya berkecamuk, hatinya terasa sakit dan dadanya terasa sesak melihat pemandangan itu.
Ia juga ingin merasakannya, namun itu semua hanya mimpi belaka. Itu semua tidak akan pernah terjadi.
Dulu di usianya 9 tahun, dia pernah meminta sesuatu ke Vano. Bukan hal yang mahal, dia hanya ingin pensil warna baru.
Bukan hal yang sulit kan untuk mengabulkan permintaan yang tak seberapa itu?
Namun bukannya mendapatkan apa yang dia inginkan, Askar malah mendapatkan penolakan keras dari sang ayah dan berakhir dia di kurung di kamar satu hari tanpa diberi makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐋𝐞𝐦𝐛𝐚𝐫 𝐓𝐞𝐫𝐚𝐤𝐡𝐢𝐫 || milik Xavi Sang Bayangan
Random"Katanya keluarga adalah tempat dimana kehidupan dimulai dan cinta yang tidak pernah berakhir. Namun apakah benar seperti itu?." Yang kepo langsung saja baca, soalnya bingung bikin deskripsi nya gimana. ⚜️⚜️⚜️⚜️⚜️⚜️⚜️⚜️⚜️⚜️⚜️⚜️ ⚜️Wajib Follow sebelu...