BMTA-4

103 22 0
                                    


Hai hai guys, semoga kalian suka sama cerita kali ini ya! maaf kalau gak nyambung atau typo kalian bisa kritik atau memberi saran di kolom komentar🙌🏻

*
*
*

Now Playing: Sepenuh Hati-Rony Parulian



Now Playing: Sepenuh Hati-Rony Parulian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Chapter 4



Happy Reading🌞





Kini Boris tengah berada di kamarnya bersama sang ibu, Boris sedang sibuk merapihkan bajunya di lemari "Ris, yakin sendirian?" Boris yang mendengar ucapan itu dari mulut sang ibu ia pun tersenyum dan perlahan menghampiri sang ibu.

"Yakin" ucapnya sedikit tersenyum "Ibu ikut ke Lea ya nak, biar tau perkembangan jantungmu" ucapnya memandangi wajah sang anak, "Gausah bu, Boris aja sendiri ke Lea."

"Ris—"

"Bu. Yakin sama Boris, Boris pasti sembuh" ucapnya lalu ia memeluk tubuh sang ibu dengan ia memastikan ia akan sembuh dari penyakitnya.

"Boris berangkat ya bu" ucapnya lalu pergi untuk menemui Lea.

Namun tak disangka saat ia keluar dari rumahnya ia bertabrakkan oleh Naina yang asyik mengobrol dengan temannya "Ngapain sih lo ngehalangin jalan gua aja ck sebel" ucap Naina.

"Hei enak aja orang kau yang nabrak aku," Ucap Boris sedikit kesal ke Naina.

"Kau"

"Kauu" mereka tetap saja bertengkar seperti anak kecil saja, teman Naina yang melihat itu sontak memisahkan mereka "Stop, udah udah. Na! buruan nanti ketinggalan mrt" ucap teman Naina, ia pun menarik tangan Naina agar cepat untuk mengejar mrt.

Boris pun melangkah kan kakinya, namun saat ia melangkah kan kakinya merasa ada benda berada di bawah kakinya, ia pun mengecheck apakah benda itu. Ternyata itu adalah gelang milik Naina yang terjatuh saat bertabrakkan tadi.

Boris mengambilnya dan menyimpannya di saku celananya, ia pun melanjutkan perjalanannya untuk bertemu Lea di sebuah cafe.

***

"Lea, gimana?" ucap Boris sambil menyuruput secangkir teh yang berada di genggamannya, "Ris, kita gak punya banyak waktu."

"Haha... iya cafenya mau tutup soalnya."

"Ris! aku serius, jangan bercanda."

"Aku juga engga bercanda Le, aku jauh jauh dari Medan hanya untuk menemui mu Le..."

Besok Mungkin Tidak adaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang