BMTA-6

135 18 5
                                    

Hai hai guys, semoga kalian suka sama cerita kali ini ya! maaf kalau gak nyambung atau typo kalian bisa kritik atau memberi saran di kolom komentar🙌🏻

*
*
*

Now Playing: Jatuh Cinta-TULUS



Now Playing: Jatuh Cinta-TULUS

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Chapter 6

Happy Reading🌞






"Boris!" ucap Naina menyapa Boris yang tengah menyirami tanaman di depan rumahnya, Boris menoleh kearah Naina dengan senyuman tipis dari mulutnya Naina perlahan mendekati Boris.

"Ris apakabar?" ucap Naina.

"Baik na, tumben."

"Hehe iya ris, pusing ngerjain skripsi semaleman."

"Sama aku dulu juga, jaga kesehatan juga na! jangan kaya aku haha" ucap Boris tak sengaja mengarahkan selang air kearah Naina.

"Boriss!! baju ku basah."

"Maaf Naa, gak sengaja" ucap Boris dan ia spontan untuk mengelap air itu dengan tangannya di baju Naina agar cepat kering, "Maaf Na aku gak sengaja" ucapnya.

"Its okeyy gapapa aku bisa ganti baju lagi."
Boris kembali tersenyum tipis mengarah ke Naina. "Ris, nanti sekitar jam sebelas boleh anterin aku ke gramed?" ucap Naina yang berada di sebelah Boris.

"Boleh Na, jam dua kan?" Naina dengan cepat menganggukan kepalanya dan menunjukkan ekspresi muka senang, "Yaudah ris gua masuk dulu" ucap Naina lalu ia kembali memasuki rumah dan berlari ke kamarnya.

Dari kamar Naina sedikit mengintip Boris dari jendela kamarnya, Boris yang menyadari bahwa Naina mengintip dari kamarnya ia menaikkan alisnya kearah Naina, disana Naina mengerutkan dahinya dan tersenyum malu karena ia ketahuan mengintip sang pujaan hati.

Naina kembali menutup jendelanya dan merebahkan tubuhnya diatas ranjang dan menutupi mukanya dengan bantal ia disana seperti orang gila ia berguling-guling tak karuan karena sangat malu ketika Boris mengetahuinya saat mengintip.

*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*

Kini jam menunjukkan pukul sebelas siang, Naina sudah menunggu Boris di depan rumahnya dengan pakaian rapih dan rambut terurai panjang, ia menunggu Boris dengan menenteng tas pada bahunya tak lama kemudian terdengar suara gagang pintu yang perlahan terbuka.

Besok Mungkin Tidak adaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang