Chapter 3

127 19 8
                                    


    Setelah kejadian itu Sasuke Uchiha mulai serius menanggapi Naruto. Dia mencari informasi dengan mengerahkan orang-orangnya karena perempuan itu ternyata penjagaannya begitu berlapis-lapis.


Pembicaraan mereka waktu itu terhenti di saat yang begitu menegangkan. Sekretaris Naruto datang jika keperluan mereka di sana sudah ia bereskan dan bisa segera kembali. Andai sekretaris itu tidak datang, Sasuke tidak tahu apa yang selanjutnya akan terjadi. Apalagi mulut Naruto yang begitu pandainya membuat orang kesal. 


Sekarang Sasuke mulai penasaran, darimana Naruto tahu hal itu. Padahal hanya ia yang mengetahui perselingkuhan istrinya dengan Sabaku Gaara saat ini. Sasuke awalnya mulai tahu akan hal itu ketika selepas kematian Sarada selang tiga bulan. Dia merasa sang istri agak mencurigakan, apalagi ketika ia membicarakan prihal seorang anak lagi. Hingga suatu saat ia mendapat informasi yang sungguh mengguncang jiwanya. Dia hampir membunuh Sakura jika ia tidak melihat sang istri menangisi foto anak mereka di dalam kamar mereka ketika itu.  


Mulai dari itu Sasuke jarang di rumah, bahkan menolak jika diajak berhubungan badan dengan istrinya. Dia sendiri tidak tahu apa Sakura sudah melakukan hubungan intim dengan Gaara atau tidak. Sasuke sudah muak dan tidak mau tahu lagi. Namun dia yang sudah terlanjur tahu ada hubungan di antara mereka berdua menjadi jijik. 


Hingga sekarang Sasuke membiarkan saja perbuatan istrinya. Toh dia tinggal mencari seseorang untuk memuaskan nafsunya. Sasuke sendiri tidak mau dengan seorang pelacur. Pria yang sungguh banyak pemilih. 


Naruto yang sudah mengetahui prihal itu membuat Sasuke kesal. Sejauh mana perempuan itu mengorek tentang dirinya. Awal melihat perempuan itu ia memang menatapnya seperti setan karena miripnya dengan sosok sang teman yang sudah meninggal. Setelah ia agak memperhatikan saat mereka tidak sengaja bertemu, wanita itu teramat misterius. Seakan menutupi sesuat dengan sikapnya yang nampak tenang. Apalagi tatapan tajamnya itu kadang membuat dadanya berdesir.


Sebagai seorang pria, Sasuke mengakui jika Naruto lebih cantik dari istrinya. Namun pria ini sendiri bukan pertama kalinya melihat perempuan cantik seperti itu. Hanya saja adik dari temannya itu memiliki aura yang berbeda dengan caranya sendiri.


Hingga dua hari berlalu, Sasuke pun sibuk dengan aktivitasnya sendiri. Dia sendiri belum menyetujui kerjasama dengan perusahaan Uzumaki sebelum dia tahu lebih banyak tentang perempuan bermulut tajam itu. Salah mengambil tindakan bisa membahayakan dirinya. Apalagi melihat Naruto seakan tiada mengenal takut hingga tanpa menyaring kembali ucapan yang ia keluarkan padanya.


Malam mulai tiba di langit Tokyo. Sasuke Uchiha terlihat di sebuah hotel sambil memasang dasi yang ia miliki. Mata kelam pria itu menatap kota malam yang begitu terang dihiasi lampu-lampu. Dia tidak pulang ke rumah lagi karena akan mengahadiri sebuah pesta koleganya sebentar lagi. Toh Sakura bilang dia tidak bisa ikut karena sudah ada janji dengan Hinata. 


Merasa sudah rapi pria ini mulai bergegas turun, dia diantar seorang supir yang selalu siap siaga mengantarkannya ke manapun. Dalam perjalanan ia mendapat pesan dari Sai, maka Sasuke membalas sekenannya saja karena mereka akan bertemu juga nanti di sana.


Sasuke sendiri menghadiri pesta teman lama ayahnya yang sekarang menjadi rekan kerjanya. Ke dua orangtua Sasuke sendiri tinggal jauh dari dirinya karena ingin menikmati masa tua mereka bersama. Entahlah, kenapa mereka berdua bisa langgeng seperti itu. Bahkan dulu dia sempat mau akan dikenalkan dengan Hinata karena gadis itu mirip perangainya dengan sang ibu. Namun hal berkata lain, hatinya malah lebih tertambat pada Sakura. Apalagi saat itu Hinata sedang menjalin hubungan dengan Naruto. Mana mau dia merusak hubungan sang teman.  


Dari dulu Sakura sangat tergila-gila dengannya, hingga membuat ia luluh dan menerima cintanya itu. Sasuke jatuh cinta pada istrinya, hingga sekarang perasaan itu masih ada. Namun dia bukan orang yang berhati lapangan untuk memaafkan kesalahannya itu.


Sampai di pesta para mata melirik Sasuke yang datang sendirian. Dia pun mulai menemui yang mengundang dengan wajah datar.


"Oh, Uchiha-san..." sapa pria itu menatap Sasuke yang begitu tampan, bahkan istri pria itu kagum melihat anak Fugaku ini hingga sekarang. "Terima kasih sudah datang," lanjutnya lagi. 


"Iya, maaf istri saya tidak bisa ikut..." kata Sasuke tenang, apalagi sang nyonya memperhatikan sekitarnya.  


"Oh, tidak apa-apa, sampaikan salamku pada istri Anda..." jawab pria ini ramah, apalagi dia orang yang menghadiri pesta pernikahan Sasuke hingga menyewakan hotel yang bagus tanpa mau dibayarkan. Katanya sih sebagai bentuk terima kasih pada Fugaku.


"Iya..." Sasuke sedikit lebih ramah di wajahnya, maka pria ini mempersilahkan sang tamu untuk merasakan hidang menu yang ada.


Pesta ini memang tergolong mewah, para pejabat pun ada yang diundang kemari sangking banyaknya kenalan sang tuan rumah.


"Selamat malam, tuan dan nyonya Matsumiya..." Suara seorang perempuan menyapa kedua tuan rumah, maka mereka menatap dengan wajah yang agak terkejut.


"Saya saudara dari Menma Uzumaki..." kata Naruto kepada istri Arata Matsumiya yang terkejut hingga matanya melotot. Sedangkan sang suami yang sudah mengetahui ini lebih tenang daripada istrinya.


"Selamat malam, Namikaze-san..." balasnya dengan senyuman ramah, "terima sudah bersedia datang."


Arata adalah salah satu orang yang tidak menarik sahamnya dari perusahaan sang kakak. Dan ternyata orang inilah yang pertama kali membantu kakaknya Naruto saat ingin merintis karir. Dia yang tahu sudah barang tentu menghormati pria ini. Maka setelah mendapat undangan dari Arata ia mengosongkan jadwalnya. 


"Saya Kazuha Matsumiya..." Sang wanita memperkenalkan diri setelah menguasai dirinya. Ia sendiri datang saat pemakaman Naruto Uzumaki dan tidak percaya pemuda ceria itu meninggal dunia sangat muda.


"Salam kenal, Nyonya..." Naruto menyalami sang tuan rumah yang masih memperhatikan wajahnya lekat. Bahkan Arata sampai menyenggol lengan istrinya pelan marena Kazuha menatap Naruto dengan tidak percaya akan wajahnya itu. 

TBC




LIARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang