Arsya sakit?

9 2 0
                                    

🌟🌟🌟

Komedi yang paling menakutkan adalah kehidupan, Menjalani hidup dengan segala kebutuhan yang ada, Melawan semua rasa takut itu sendirian, Tanpa adanya support dari orang sekitar.

- Alvaro Mahendra.

🌟🌟🌟

Kini arsya dengan mahen sedang dalam perjalanan menuju ke rumah, Namun tiba-tiba mahen di hadang oleh segerombolan anak muda.

"Turun lo!"

"Mau apa kalian? Saya gaada urusan apapun sama kalian."

"Turun atau adik lo akan jadi jaminan nya, Mau hah!"

"Jangan sentuh adik saya! Mau apa kalian!"

Bugh.

Tanpa aba-aba, Seseorang tersebut meninju rahang mahen dengan sangat kuat, Arsya yang melihat itu pun kaget, Ia pun segera menghampiri mahen "Kak, Kak mahen ayo pulang kak, Arsya takut kak, Hiks."

Arsya menangis, Sepertinya arsya takut mahen kenapa-napa "Dengerin kak mahen ya? Arsya tunggu disini, Oke? Jangan kemana-mana."

"Tapi kak, Arsya takut."

"Ada kak mahen, Oke? Kak mahen selesaiin dulu masalah ini sama mereka, Arsya diam disini ya?"

"Kak mahen, Hiks arsya takut."

Karena mahen merasa kesal, Ia pun menghampiri para segerombolan anak muda itu "Kalian siapa! Kenapa kalian tiba-tiba ganggu saya! Saya gaada urusan apapun sama anda!"

Bugh.

"Gara-gara lo! Kakak gue mati!"

Bugh.

"Gara-gara lo, Kakak gue jadi depresi!"

Bugh.

"Dan gara-gara lo juga! Kakak gue dihina banyak orang! Lo ga sadar sama apa yang lo lakuin, Hah!"

Bugh.

"Sialan lo!"

Mahen pun tergeletak dengan tubuh yang bersimbah darah, Banyak sekali lebam yang terhias di wajah mahen "M-maksud anda apa? S-saya tidak mengenal anda."

"Maksud gue apa? Lo masih nanya, Hah!"

"S-saya memang tidak tau siapa orang yang anda maksud."

"Lupa lo hah! Lo candra kan! Lo itu cwo brengsek! Lo udah buat kakak gue mati candra!"

"C-candra? Saya bukan candra, Saya mahendra bukan candra, Seperti nya anda salah orang."

"Maksud lo gimana, Hah!"

"Saya mahendra, Bukan candra. Kalau anda tidak percaya, Saya bisa kasih bukti sama anda."

"Bukti? Jelas-jelas motor ini itu adalah motor yang buat nyawa kakak gue ilang!"

"Boleh saya minta plat nomor nya?"

Alvaro MahendraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang